Wajah Junhee terlihat kaget dengan itu. "Kendae..." Junhee mengigit bibir bawahnya. Percuma kalau aku bilang tidak bisa masak, dia akan terus memaksa, Junhee sudah mulai menghafal sikap majikkannya. "Kendae... Kau harus menunggu..."
Mwo? Yah, apa ini artinya 'iya'? Bingung Kyuhyun. Wae? Kau tidak berdebat seperti semalam? Apa kau takut dengan ku, Lee Junhee-ssi? Tebak Kyuhyun. "Ne." Saut Kyuhyun ragu-ragu.
Junhee pun berlalu dari hadapan Kyuhyun dan ahjumma mengikuti Junhee. "Ahjumma, bisa tolong kau yang menyebutkan resepnya?" Pinta Junhee.
Ahjumma mengangguk dengan lembut.
Junhee mulai mengupas dan mengiris sayuran juga rempah-rempah. "Stsss..." Jarinya baru saja teriris. "Aish..." Jari lainnya kini yang teriris.
Tuan muda itu, apa sebenarnya isi pikirannya, eoh? Kesal Seunghyun dengan sikap Kyuhyun. Junhee-ahh, bahkan sudah jari ke tiga yang teriris, Seunghyun frustasi melihat Junhee.
Eomma, lihatlah putri mu memasak di hari ulang tahun mu meski bukan untuk mu kendae.... Ahh, lagi jari yang sama teriris. Eomma, lain kali aku akan mencoba hal ini di rumah, batinnya. Aku berjanji hari ini aku pun tidak akan marah, eomma, Junhee mencoba mengukir senyuman di wajahnya meski terasa perih di jari-jari tangannya.
Sudah hampir 45 menit dan makanan buatan Junhee sudah berada di depan Kyuhyun. Mata Kyuhyun terlihat membelalak melihat jari-jari tangan Junhee.
"Aku akan mengambil minum mu!" Ujar Junhee dan berlalu. Junhee berniat mengambil air untuk Kyuhyun pun terdiam saat Seunghyun meraih tangannya. "Oppa..."
"Sebentar saja." Seunghyun mulai menempelkan plester warna-warni di setiap jari yang teriris pisau. "Selesai."
Junhee tersenyum. "Gomawo, oppa." Dirinya kembali ke arah Kyuhyun dan meletakan segelas air di dekat Kyuhyun.
Hanya mengambil air dan seluruh jarinya sudah terplester dengan rapi? Bahkan dengan plester warna warni? Heran Kyuhyun. Dirinya menoleh ke arah dapur dan Seunghyun di sana dengan kotak P3K. Dasar bocah tengik, apa sekarang kau berusaha menggodanya? Tebaknya. "Yah! Apa kau sengaja melakukannya?"
"Melakukan apa, eoh?" Bingung Junhee.
Kyuhyun melempar sendoknya kasar. "Apa ini makanan untuk manusia?!" Teriaknya.
Aigoo, Lee Junhee, kasian sekali kau, eoh... Ahjumma hanya diam mematung melihat Junhee di teriaki.
Dasar manusia tidak berhati!!! Maki Seunghyun terlihat kesal dengan sikap Kyuhyun. Mianhae Junhee-ahh, aku tidak bisa berbuat apa-apa, lirih batinnya.
Junhee menarik nafasnya. Aku tidak akan marah, aku tidak akan marah, sabar Lee Junhee, ini hari special eomma mu keurigo jangan merusaknya dengan emosi, Junhee mencoba mengingatkan dirinya. "Mianatta... Ini pertama kalinya aku masak keurigo... Aku..." Lagi, Junhee menarik nafasnya. "Kau ingin aku buatkan yang lain?"
Ada apa dengan yeoja ini, eoh? Biasanya dia akan beradu pendapat dengan ku? Kyuhyun merasa bingung dengan sikap Junhee.
"Harusnya saat makan ramen kemarin kau sudah sadar kalau masakan ku tidak enak, tuan muda." Junhee mnundukkan kepalanya. "Bahkan kau hanya mencicipi kuahnya saja sudah tidak mau memakannya lagi..."
Ramen mu enak bodoh. Ceplos Kyuhyun dalam pikirannya. Melihat reaksi Junhee yang hanya diam, Kyuhyun kembali mengambil sendok yang di lemparnya. "Bereskan kamar ku lalu kembali ke sini dalam waktu 10 menit!" Perintahnya.
"Ne." Junhee pun berlalu ke kamar Kyuhyun. Junhee masuk ke dalam kamar Kyuhyun, merapikan tempat tidur Kyuhyun, selesai dengan itu dirinya merapikan meja sofa yang ada di kamar Kyuhyun. Mangkuk ramen semalam di lihatnya kosong. "Omo, apa dia memakannya? Atau di buang?" Hipotesis Junhee. Dirinya menghampiri tempat sampah yang ada di kamar Kyuhyun. "Oepso. Apa di makan?" Tebaknya. "Jinjja..." Dirinya masih ragu. "Benar kah di makan?" Kali ini bibirnya sedikit tertarik. 10 menitnya sudah berlalu, kaki pendeknya membawanya kembali kepada Kyuhyun. "Aku sudah selesai."