Junhee tertegun mendengar ucapan Kyuhyun. "Tadi kau bilang apa?" Junhee terlihat begitu mengingkan kalimat itu kembali terngiang di telinganya.
"Ani." Kyuhyun membuang tatapan dari Junhee.
"Yah, palliwa..." Paksa Junhee sudah berdiri di depan Kyuhyun. "Katakan lagi... Tadi kau bilang apa..." Paksanya.
"Ahh, shirro." Kyuhyun melangkahkan kakinya ke arah tempat tidurnya.
Junhee mengikuti Kyuhyun. "Yah, kau tadi bilang apa, eoh??" Junhee terus memaksa Kyuhyun dengan terus mengodanya.
"Keumanhaja." Suara malu-malu terdengar begitu jelas di kata-kata yang keluar dari sela-sela bibir Kyuhyun.
Junhee masih terus berusaha. "Ani, katakan..." Kali ini Junhee mengelitiki perut buncit Kyuhyun. "Kau tadi bilang apa..."
"Yah..." Kyuhyun mencoba menahan tawanya. Tangannya memegangi tangan Junhee dan menariknya. Keduanya sudah berbaring di atas tempat tidur mewah Kyuhyun. "Kau bodoh..." Ceplos Kyuhyun menatap Junhee.
Junhee tersenyum mendengar. "Dan kau menyebalkan."
Dan kali ini Kyuhyun yang tersenyum mendengarnya. Dirinya yang berada di atas Junhee dapat dengan leluasa menatap sepasang mata Junhee dan turun menatap wajah Junhee hingga sesuatu menggangunya. Telunjuknya menyentuh leher bagian kanan Junhee. "Apa luka ini karena pisau pria brengsek tadi?"
"Uri appa, pria brengsek anyira."
Kyuhyun menarik nafasnya dan bangun meninggalkan posisinya. Dirinya berjalan ke arah di mana kotak obat miliknya berada. Selang beberapa saat dirinya kembali ke tempat tidurnya dan duduk di tepi tempat tidur, di samping Junhee yang sudah duduk sejak tadi.
Junhee menatap Kyuhyun dalam diamnya. Bisakah kau jangan terlalu baik, tuan Cho Kyuhyun, batinnya.
"Kenapa kau menatap ku, eoh?"
Junhee hanya diam dan mengelengkan kepalanya perlahan.
"Kau ingin aku mencium mu?"
Junhee menatap Kyuhyun. "Apa itu sebuah pertanyaan meminta ijin?" Tanya Junhee.
"Bisakah kau langsung menjawabnya."
"Harusnya kau tanyakan itu sebelumnya bukan saat ini." Junhee masih menatap Kyuhyun.
"Apa sehari saja kau tidak berargumen dengan ku?" Tanya Kyuhyun. "Cukup jawab pertanyaku..."
Junhee tersenyum kecil. "Aku akan jawab pertanyaan mu kendae bisa kah jawab pertanyaan ku lebih dulu?"
"Kalau kau masih bertanya soal kalimat yang sebelumnya aku tidak akan menjawabnya!" Tegas Kyuhyun.
"Apa kau bisa berhenti bersikap baik pada ku?" Junhee melontarkan kalimatnya dengan begitu cepat. "Aku... Aku..." Junhee menarik nafasnya. "Aku takut jatuh cinta pada mu."
Kyuhyun membulatkan sepasang matanya. "Mwo? Wae? Karena aku mafia?" Tebak Kyuhyun.
Lagi, Junhee mengukir senyumnya. Ani, tapi apa kau yang begitu hebat akan jatuh cinta dengan ku? Junhee enggan untuk mengeluarkan alasannya.
"Apa kau takut aku akan membunuh mu?" Lagi, Kyuhyun keluar dengan asumsinya. "Jawab aku...!" Paksanya.
"Sekalipun tuan muda Yesung mengatakan aku tidak masuk daftar orang yang akan kalian bunuh tetap saja jika aku benar-benar jatuh cinta dengan mu, aku akan mati."
Kyuhyun menatap Junhee dengan tatapan bingung. "Yah, apa yang sebenarnya ingin kau katakan, eoh?" Penasarannya yang berubah emosi lantaran tidak bisa mengerti maksud dari Junhee.