Clara POV
Pagi hari aku terbangun akibat adik sepupuku yang kembar yang sangat jahil terhadapku. Salah satu kaki terasa ada tali yang terikat tapi aku tak mau memperdulikan karena aku masih sedih melihat statusku sekarang pengangguran pada malam hari. Aku mendengar teriakan tante untuk menyuruhku ke bawah.
"CLLLAAARRRRRAAAA...CEPAT TURUN SEKARANG" teriakan tante terasa sampai 7 oktaf. Ya tuhan suaminya masih betah saja dengannya,, hhaaha memang kalau cinta mah 7 oktaf dibilang merdu bagi telinganya om.
Oh ya, tadi malam tante janjiin aku kerjaan dengan tawaran Om Alvin. Aku harus bertemu Om Alvin tapi tanpa ku sangaka aku mau turun dari tempat tidur kakiku tersangkut akibat tali yang mengikat dengan tiang tempat tidurku. Kepalaku mendarat ke lantai duluan hingga kakiku berada di atas. Rasanya membuatku pusing karena terbentur lantai.
"Aaduuhhh, sakiitt. Aku tau kalian yang melakuka ini kepada kakak kan?" sambil mengusap usap kepalaku, aku mendengar 2 suara cekikikan di kamar mandi dalam kamarku. Aku buka pintu kamar mandiku dengan kencang.
'BRACK'
Mereka terkejut dan menghentikan tawanya karena mereka merasa diketahui olehku.
"Nah kan, kalian ada di sini! Kalian harus merasakan hukumannya sekarang." Aku buru-buru mengambil kunci dari balik lubang pintu itu dang mengunci mereka berdua di dalam kamar mandi.
'BUK'
'BUK'
'BUK'
"Kakak tolong bukakan pintu ini" suara Sadewa yang imut minta di bukakan pintu.
"Kakak kita tak akan melakukan ini lagi. Kita janji kak." Suara Nakula yang merasa kapok akan tindakan yang menjahiliku.
"Tak mau, kakak mau sarapan ke bawah. Dan sarapan kalian akan kakak makan semua". Aku hanya tertawa tanpa suara.
Aku segera turun ke lantai bawah menghampiri Om dan tante. Aku duduk di meja makan di samping Om Alvin. Tante langsung mengangkat rahangku ke atas dan mengamati keningku.
"Kamu kenapa Ra, kening kamu merah gitu?" muka tante langsung terlihat khawatir.
"Oh ini, akibat ulah keturunan kalian yang setiap pagi menjahiliku bangun tidur, dan ini hasilnya."
Tante langsung memberikan salap ke keningku yang merah dan sedikit bengkak.
"Terus adik adikmu di mana sekarang?" tanya tante yang sedang melihat ke lantai atas mencarinya.
"Lagi aku sekap di kamar mandi." Aku terkejut melihat mimik muka tante pasti akan berteriak buru-buru aku tutup telingaku.
"CCLLAARRRRAAA,,,,ITU BUAH HATI TANTE." Teriak tante langsung berlari ke kamarku.
Aku hanya menahan ketawa karena di depanku adalah raja dari pasukan mereka. Om Alvin menyipitkan matanya, aku kira dia akan memarahiku akibat tidakanku.
"Bagus Clara, atas tindakanmu. Tantemu selalu memanjakan mereka berdua. Memang mereka anak om tapi tantemu itu terlalu parah memanjakan mereka."
Aku tertawa melihat Om berbicara sepertii itu berarti Om masuk ke dalam kubuku sekarang.
"Oh ya, Ra. Om sudah mendengar ceritamu dari tante semalam kalian bercerita kejadian itu kan." Om Alvin pasti akan membahas soal tawaran kerja itu.
"Ya Om, maafkan clara ya om sudah menyusahkan om di sini." Aku merasa bersalah telah membuat susah mereka.
"Om tak apa-apa clara kalau kamu berada di sini tapi om hanya memberi masukan terhadapmu apapun masalahmu harusnya kamu bisa konsentrasi dalam bekerja, coba kamu jelaskan sebenarnya pada mantanmu dari pada berlarut-larut dia membencimu ra."
![](https://img.wattpad.com/cover/49344331-288-k982076.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance Billionaire
RomantizmClara Fabiano merupakan anak semata wayang dari keluarga yang sederhana, Ketika beranjak usia 24 tahun dia menjadi sosok wanita yang tertutup dan pendiam. Dia sekarang bekerja sebagai pelayan di sebuah café D'lizious di daerah Jakarta. Kegiatannya s...