Setelah hari kemarin sampai saat ini aku duduk bersama Panji, ia tidak ingin pindah kembali ke tempat duduknya semula membuatku harus banyak mengusap dada dengan ulahnya setiap jam pelajaran.
"Eh iya nanti mau gak lo bantuin gw?" Ucapnya seketika saat aku sedang menulis
"Ngapain? Ngerjain tugas lo lagi?" Ucapku tetap terfokus melihat papan tulis
"Bukan, gw mau minta di temenin doang Dil. Balik sekolah ya"
"Yaudah iya, tapi inget gw gak bisa lama - lama gw mau les"
"Ah elah bolos sekali gakpapa kali? Ayolah kapan lagi lo ngedate sama gw?" Ucapnya tertawa pelan agar guru di depan tidak menoleh.
Tanganku terdiam, aku menoleh ke arahnya memandang wajah konyolnya dengan tertawaannya tadi.
"Gak akan pernah gw mau date sama orang kaya lo Ji" ucapku memberikan tatapan songong
Ia hanya tertawa "yeee mana mungkin gw ngedate sama soib gw? Kan udah sering dinner bareng di rumah lo ya haha" ucapnya
Sesuai perkataannya tadi ia menungguku di parkiran. Aku segera menuju parkiran setelah aku mengembalikan buku paket ke perpustakaan. Kulihat seorang lelaki tengah terdiri bersandar di vespanya dengan topi dan jaket kulitnya ia menatapku dengan senyuman aku pun menghampirinya.
"Lama banget deh Dil" ucapnya mengacak rambutku yang terurai.
"Aaaaah apaan sih lo ngacak ngacak rambut gw ishhh! Tadi gw ke perpus dulu haha buru yuk!"
"Yaudah nih pake helmnya kita lets go!" ajaknya memberikan helm padaku.
Kami berjalan menuju pusat perbelanjaan. Ia memarkirkan motornya dan juga jalan bersama denganku ke dalam dalam mall.
"Kita mau kemana sih sebenernya?" Tanyaku dalam langkah memasuki mall.
"Nyari barang" ucapnya singkat
Aku pun terdiam, mengingat bahwa Jani masih 3 bulan lagi akan ulang tahun dan untuk apa aku harus disini.
"Nih masuk kesini aja deh, cariin barang yang lucu Dil. Lo kan cewe" ucapnya
Kami memasuki sebuah toko khusus menjual perlengkapan perempuan mulai dari aksesoris, tas, dan masih banyak lagi.
Aku berjalan menyusuri tiap rak - rak di toko ini memandangi setiap barang yang terpampang dengan rapih rata - rata barangnya berwarna pink dan juga sangat terlihat feminim dengan kesan pita - pita dan bentuk yang imut itu.
"Lo nyari apaan sebenernya? Buat siapa?" Tanyaku
Ia memutarkan bola matanya ke kanan, terlihat raut wajahnya sedang berfikir.
"Gw mau nyari barang buat Jani tapi gak tau harus beli apa. Ini bukan buat ulang tahun" jelasnya yang masih melirik seisi rak yang terdekat dari ia berdiri.
Aku mengangguk, "oke tapi gw gak tau dia suka barang yang kaya gimana, yang gw tau selera dia gak beda jauh sama gw" jelasku
"Yaudah lo pilihin barangnya aja sesuai penilaian lo aja nanti mintain suruh bungkus gitu" suruh Panji
Aku pun memutari rak - rak itu beberapa kali meneliti lagi barang seperti apa yang pantas untuk di berikan. Akhirnya pilihanku terjatuh pada sebuah barang yang berada di rak paling pojok toko. Barang itu adalah senuah kotak musik berwarna biru dengan kaca yang bisa di lipat. Dimana kaca itu di buka akan muncul dua patung kecil lelaki dan perempuan yang tengah berdansa di samping kaca itu dengan lagu yang lucu dan menurutku romantis.
Panji menyetujuinya, ia segera membawanya ke meja kasir dan meminta untuk di bungkus juga. Aku hanya memandangi wajah panji dari samping memperhatikan rautnya terlihat gembira.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Love [END]
Romance[Complete] Persahabatan, cinta tak akan bisa terpisah jauh. Apapun yang kurasakan saat ini adalah nyaman. Nyaman yang tidak bisa digantikan oleh seorang manapun yang datang. Terkadang kita lupa, mencintai bukan berarti harus mencari di luar circle...