PANJI POV
Aku menjemputnya tepat jam 7 malam, tidak seperti perempuan lainnya yang juga di jemput pasti lagi dandan namun berbeda dengan Dila. Dila sudah siap saat aku tiba di rumahnya.
Ia keluar dari rumahnya dengan dress hitam rambutnya tidak banyak di rias yang aneh - aneh. Ia membuat rambutnya seperti di cepol cantik dan menarik. Walau ia memakai riasan tetap aku bisa mengenali wajah naturalnya dan juga malam ini ia tampak lebih anggun dari biasanya.
Saat sampai di partynya Putri semua sudah ramai memasuki cafenya. Banyak anak dari tongkrongan yang juga sudah sampai.
Aku dan Dila pun berjalan perlahan, memasuki cafe dan segera mendatangi Putri pemilik acaranya.
"Happy birthday Putri semakin cantik ya Put" ucapku
"Aaaaah Panji makasih yaaa aamiin bisa aja ah lo" balasnya penuh bahagia
"Eh iya happy birthday ya Putri"ucap Dila yang segera menjabat tangan Putri, ini adalah pertama kali baginya bertemu dengan Putri dan juga anak gengs di tongkronganku.
"Wah ini Dila ya? Makasih ya Dil" ucap Putri akrab
"Iya hehe kok Putri tau?" Ucapnya
"Iya Panji sering ceritain elo kok makanya gw tau hehe, lo cantik ya aslinya lebih dari foto" ucap Putri
"Wah Panji suka cerita? Ah gak juga Putri berlebihan haha"ucap Dila
Seketika mereka berdua menjadi akrab, setelah beberapa menit mereka berbicara akhirnya aku dan Dila memutuskan menikmati partynya. Banyak orang kutemui dan juga mereka mengajakku untuk duduk bersama namun aku akan menemani Dila terlebih dahulu karena dialah partnerku malam ini.
"Kk dia tau gw banget sih Ji?" Tanya Dila saat aku mengambilkan minum untuknya.
"Ah iya gw suka cerita ke dia kalo lo tuh soib gw banget dan gw sering minta tolong ke lo"ucapku
Ia hanya mengangguk, sampai Yuda datang menghampiri kami, setelah ia menyapaku dan juga Dila kami berjalan pelan ke arah snack center.
"Eh Ji foto dulu yuk anak gengs udah pada kumpul tuh"ucap Yuda
Akhirnya kami semua anak setongkrongan foto bersama dengan Putri di tengah sebagai miss party malam ini. Dan tiba foto kami sendiri - sendiri foto dengan Putri lalu foto kami semua laki - laki sebagai anggota gengs dengan tampilan bagai mafia.
"Eh lo ama Dila foto dong duaan" celetuk Putri dengan tawanya yang meramaikan suasana
Aku dan Dila saling berpandangan,
"Ayo buru Dila kan udah foto sama gw sekarang ama Panji nya dong" ucap Putri"Iya sih Ji, gentle dong ajak dia foto" teriak anak anak gengs
Aku pun menarik tangannya lembut
"Ayo Dil kita foto" ucapkuKita pun berfoto dan ini berlangsung lama karena anak - anak ingin aku merangkul Dila. Jujur ini biasa aja tapi entah mengapa aku merasa canggung. mungkin karena suasananya yang berbeda dan juga suara ricuh dari anak - anak yang terus meledekku.
Ia menoleh saat aku merangkulnya, teriakan kata cie semua keluar dari anak gengs yang memperhatikan aku dan Dila yang sedang berfoto.
Selesai berfoto kami lanjutkan dengan peniupan lilin dimana Putri sudah di tengah diantara kedua orangtuanya.
Acara sakral itu sudah selesai kini semua bebas ada yang makan dan ada yang ingin mengisi panggung dengan bernyanyi.
"Gimana pestanya?" Tanyaku pada Dila saat kami tengah menyantap makanan
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Love [END]
Romansa[Complete] Persahabatan, cinta tak akan bisa terpisah jauh. Apapun yang kurasakan saat ini adalah nyaman. Nyaman yang tidak bisa digantikan oleh seorang manapun yang datang. Terkadang kita lupa, mencintai bukan berarti harus mencari di luar circle...