Aku sampai di cafe yang sudah di tentukan, banyak anak gengs yang datang dan mereka tak jauh berubah masih saat masa - masa menjadi pelajar masih muda dan berbahagia. aku datang dan di sambut dengan teriakan ramai dari mereka yang sudah datang, disana ada yuda ya aku ingat dia aku tau yuda adalah temanku sedari dulu dan kita bertemu lagi malam ini.
"woooh gimana kabar lo? sehat nih otak?" ia tertawa bersalaman denganku
aku ikut tertawa,"ya gitu masih sakit kadang kalo gw berusaha nginget sesuatu"
ia terduduk di sampingku, semua banyak yang menanyakan kabarku dan bagaimana kecelakaan itu terjadi.
"makanya, ji lo harusnya bersyukur seenggaknya masih bisa hidup lo sampe sekarang gak langsung mati sia - sia gitu" ucap anak - anak
aku terkekeh, "iya gw ngerasa jadi orang tolol banget kalo harus inget dulu gw hampir mati karna mabok"
"yang penting panji lelaki tangguh bervespa masih disini broh, kita rayain ya" teriak anak - anak mengangkat minumannya dan kami menghabiskan waktu sampai larut
seperti biasa setelah nongkrong banyak pasti kita akan banyak bercerita dan tentunya setelah perpisahan di larut malam ini pasti kita semua kembali ke rutinitas seperti biasanya lagi dan akan merencanakan untuk sering - sering kumpul anak gengs setidaknya satu kali atau dua kali dalam sebulan.
"eh ji, gw boleh nginep gak? gw males balik nih" yuda menepukku di parkiran
"santailah ayo ke rumah tapi rumah gw udah sepi nih tinggal gw sendiri"
"wah? mamah lo kemana?" tanya yuda
"biasa nyokap bokap pindah jadi gw yang ngisi itu rumah sendiri" jelasku
panti mengangguk dan tetap mengiyakan pilihannya untuk bermalam dirumahku.
seperti biasa aku dan yuda masih suka main games bareng kali ini kita akan duel lagi mungkin sampai subuh.
"eh gimana lo sama dila?" tanya yuda
aku terdiam, yuda memandangiku heran "baik - baik aja kan?" tanyanya
"lo sendiri sama jani gimana?" aku mengalihkan pembicaraan
"gw udah ajak dia tunangan dan kita udah resmi tunangan bulan lalu gw lamar dia" ucapnya tersenyum mantap
"anjas, mantap banget yud happy dong udah ada tunangan. selamat ya broh haha" aku menepuk pundaknya dan ia mengangguk
"makasih ji haha cepet nyusul dong.lo sendiri pasti lagi ada masalah ya sama dila?" ucapnya seketika
aku memandangi yuda, kenapa dia tau ?
"ko lo tau?"
ia terkekeh, "lo salah sangka terus ya kerjaannya heran deh gw selalu aja ceroboh ambil tindakan" ia menggeleng
"maksud lo?" aku masih heran dengan perkataan yuda itu
"lo marah ya waktu itu karna dila ngobrol sama gw?"tanyanya
"lo kapan ketemu dila?" tanyaku
"waktu lo dateng itu gw lagi bertamu sama jani ke rumah dila itu beberapa lama setelah gw tunangan sama jani. kita kesana buat kasih tau kabar baik dan pas kebetulan lo dateng marah - marah depan rumah dila" jelasnya
"jadi lelaki yang ngobrol sama dila itu lo?" tanyaku polos
ia tertawa,"iya itu gw, gw liat lo dari teras tapi mungkin lo gak jelas liat gw karna gelap iyakan?"
"tapi ko lo sendiri gak sama jani?" tanyaku lagi
"iya dia lagi numpang ke kamar mandi jadi gw cerita duaan sama dila. sumpah lo parah banget sama dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Love [END]
Romance[Complete] Persahabatan, cinta tak akan bisa terpisah jauh. Apapun yang kurasakan saat ini adalah nyaman. Nyaman yang tidak bisa digantikan oleh seorang manapun yang datang. Terkadang kita lupa, mencintai bukan berarti harus mencari di luar circle...