19_ The Love Stone (1)

1.5K 174 16
                                    

Keesokan harinya. Illy tiba di kampus dan langsung bergegas menuju ruang akademik setelah pagi tadi mendapat telpon dan diminta menghadap. Illy tidak tahu tapi seingatnya dia tidak punya masalah dengan kuliahnya, prestasinya di semua mata kuliah juga bagus walaupun kadang membolos.

Setelah mengetuk pintu, akhirnya Illy dipersilahkan masuk. "Selamat pagi, pak..." sapanya.

"Duduk." Seorang laki-laki yang bertugas di bagian akademik itu langsung bersiap untuk menyampaikan maksudnya.

"Ada apa ya, pak ? Apa ada masalah dengan SKS saya ?"

"Nggak, ini bukan soal itu. Saya manggil kamu karena mau nawarin kamu sesuatu."

"Apa ?"

"Beberapa designer alumni sini meminta bantuan pada pihak kampus untuk mencarikan perancang baru. Dan saya mengirimkan beberapa kandidat dengan prestasi terbaik di jurusan ini dengan menunjukan hasil-hasil rancangan kalian. Kebetulan ada yang tertarik dengan karya-karya kamu, dia meminta kamu untuk menjadi salah satu perancang di butiknya."

"Bapak serius ?" Illy tidak percaya, itu benar-benar kabar baik, seperti sebuah batu loncatan untuknya. Selama ini dia bahkan belum berani memulai mengirimkan resumenya ke perusahaan manapun karena belum percaya diri, dan sekarang dia sangat tertolong dengan program dari kampusnya itu.

"Kamu pikir saya bohong ?"

"Bukan gitu, pak. Tapi..."

"Jadi kamu mau ambil kesematan ini atau tidak ? Kamu tidak harus bekerja full time ko."

"Iya, pak. Saya mau, saya mau !" Illy tidak mau melewatkan kesempatan itu. "Makasih, pak !!!"

"Yaudah..."

"Yaudah apa, pak ?" Illy masih saja tampak bingung.

"Yaudah, kamu bisa keluar sekarang, nanti saya kasih kontak kamu sama pihak alumninya. Kamu tinggal tunggu kabar aja."

"Oh... Makasih pak, makasih banyak !"

"..."

Illy keluar dari ruang akademik dan langsung disambut oleh wajah cemas Verrel. "Lyy, lo gak papa, kan ? Kenapa lo tiba-tiba dipanggil ?" kemudian Verrel melihat senyum lebar diwajah Illy. "Tapi, kayaknya lo hepi banget..."

Illy langsung memeluk Verrel. "Aaaaaaa... Gue dapet tawaran kerjaan !!! Impian gue jadi kenyataan !!!" Illy begitu senang sampai suaranya mengundang perhatian orang yang lewat.

"Kerjaan apa ?" Verrel masih belum mengerti.

Illy kemudian melepaskan pelukannya. "Ada alumni yang suka rancangan gue, terus dia minta gue kerja buat dia !!!"

Beberapa detik hening. "Serius lo !!!" Akhirnya Verrel bereaksi. Kali ini Verrel yang memeluk Illy sampai mengangkat tubuh mungilnya. "Akhirnya !!! Gue seneng banget !!!"

"Hahaa !!! Gue labih seneng lagi !"

~~~

Pak Jay baru saja masuk kedalam kamar Al.

"Gimana ?" Tanya Al tanpa basa-basi.

"Non Illy sudah menerima tawaran itu, tuan..."

"Hmmm... Syukurlah... Dia emang pantes dapetin itu. Makasih, pak."

"Tidak perlu berterima kasih, tuan. Ini memang tugas saya."

Al menghela nafas lega. "Harusnya dia ngelakuin ini dari dulu... Mau sampe kapan dia buang-buang waktunya ? Cuma dengan cara ini saya bisa bantu dia... Oya, soal info yang aku minta gimana ?"

A Wallflower Love Story (AWLS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang