Spesial from AWLS (2)

3.3K 243 28
                                    

3 bulan kemudian...

   Didalam sebuah apartemen mewah Illy tengah menunggu Al pulang. Setelah memutuskan vakum dari dunia hiburan, Illy biasanya ikut kemanapun Al pergi tapi, beberapa hari itu Illy hanya menunggu Al di rumah. Itu dikarenakan kondisinya yang tidak memungkinkan untuk melakukan mobilitas terlalu tinggi. "Jahat banget dia ! Masa istri lagi hamil muda ditinggal-tinggal !" Illy lalu mengambil ponselnya, setelah menekan call pada satu nomer yang baru saja dia ganti namanya dengan nama 'Raja Tega!'

"Halo, sayang... Ini aku udah dijalan, aku bentar lagi pulang."

"Jahat banget sih !!! Kalo kamu gak nyampe dalam waktu 10 menit aku balik ke Jakarta sekarang ! Aku gak peduli kalo di marahin sama dokter aku !!!" Illy langsung menutup telpon itu dan melemparnya ke atas tempat tidur. Illy lalu masuk kedalam selimut, tiba-tiba saja dia menangis. Entah kenapa...

15 menit kemudian. Al akhirnya sampai. Dia berjalan perlahan takut membangunkan Illy yang kelihatannya sudah tertidur. "Pelan-pelan... jangan sampe bangunin ibu singa yang lagi bobo..." Alpun terus melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Mau kemana ? Kamu telat 5 menit !!!" Illypun langsung membuka selimutnya. Dia menatap Al garang. "Aku mau pulang... disini ngebosenin. Aku mau hamil disana aja, lahirannya juga harus disana !!!"

Al membatu. "Ka-kamu udah bangun ? Maaf ya telat, kan Cuma 5 menit. Untung ini di Singapure, kalo di Jakarta, macet marah, aku pasti telatnya ampe sejam. Kamu jangan marah-marah ya... kasian anak kita nanti kaget dalam perut kamu..."

Illy tiba-tiba saja menangis. "Huuaaa... kamu jahat ! Aku udah lama ngidam pengen pulang masa kamu gak mau nurutin, entar kalo anaknya ngeces kamu yang aku kutuk !"

Al perlahan mendekat pada Illy yang masih menangis. "Sayang, kamu jangan gini dong, kan kamu belum boleh naik pesawat..." ucap Al lalu berusaha memeluk Illy tapi, Illy menepis tangannya.

"Aku jadi nyesel, kenapa pulang dari Eropa aku langsung hamil ? Kamu yang hamilin aku ! Harusnya aku jangan hamil dulu kalo tau bakal sesengsara ini. Pokoknya aku mau pulang, aku kangen ibu, mamah juga sekarang di Jakarta sama papah."

Apa katanya ? Dia marah karena aku menghamilinya ? Al mengehela nafas dalam-dalam. Seperti yang dikatakan dokter, emosi ibu hamil jauh lebih tidak stabil dari emosi wanita yang sedang dalam siklus bulanan. Ditambah lagi Illy pasti tengah mengidap homesick. Wajar jika Illy sangat merindukan rumah. "Yaudah, besok kita ambil penerbangan malem ya... Kamu di Jakarta aja sama ibu, sama mamah. Gak papa ko aku yang bolak-balik..."

Tangis Illy langsung berganti senyum sumringah. "Beneran ?" tanyanya. Illy langsung melompat dari tempat tidur memeluk Al.

"Sayang, jangan lompat-lompat !!! Kamu seneng banget sih ikin aku deg-degan !!! Kamu inget kan kamu lagi hamil..." ucap Al sambil membalas pelukan Illy.

"Aku gak papa ko. Yaudah sekarag kita bobo yuu, ayo kamu buka bajunya !"

"Aku mandi dulu ya..."

"Gak usah ! Aku suka bau keringet kamu, hehe kamu gak usah mandi pokoknya." Illy lalu membuka jas, dasi, dan kemeja Al. "Kenapa ? Kamu gak mau ?!!"

"A-ah... enggak, yaudah kita bobo sekarang..." Al mengalah dan langsung membuka celananya, lalu naik keatas tempat tidur dengan hanya mengenakan celana pendek. Malam itu akhirnya Illy tidur nyenyak dipelukan Al. "Maaf ya... Kamu jadi jauh sama orang-orang yang kamu sayang, aku janji pasti bawa kamu pulang, aku bakal usahain yang terbaik buat kamu." Gumam Al.

~~~

Pagi-pagi sekali. Al terbangun dengan Illy sudah betopang dagu di dadanya. "Pagi tukang tidur..." sapa Illy dengan senyum manisnya pagi itu.

A Wallflower Love Story (AWLS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang