Alvian Hastoraharjo

329 29 10
                                        

Hastoraharjo Group

"Ah sial, kok jadi rame banget sih yang ngelamar" gerutuku dalam hati.

Aku menjadi orang ke 10 sekaligus orang terakhir dalam antrian ini. Ku lihat wanita-wanita cantik yang sedang duduk berjejer di sampingku.
Astagaaaaa lihat mereka, mereka sudah seperti Top Model yang siap melakukan sesi Photoshoot. Wajah cantik mereka di lapisi dengan make up yang pasti hasil karya dari tangan yang sudah handal. Stiletto yang ku perkirakan setinggi 8cm ke atas tersebut membuat kaki mereka yang jenjang semakin terlihat sempurna. Rambut mereka terjuntai dengan indah ke bawah. Perlu ku akui penampilan mereka sangat luar biasa untuk ukuran seorang calon asisten pribadi Direktur Utama perusahaan terkenal di Indonesia.

Aku melupakan sesuatu, bagaimana dengan ku? Penampilanku?

Flatshoes pink (hanya ini satu satu nya sepatu formal yang ku miliki, aku tidak memilik stiletto atau apapun itu karena jujur saja seumur hidupku aku tidak pernah menggunakan sepatu seperti itu).

Polesan make up minimalis hasil karya tangan yang lebih handal bertempat di dapur daripada berkutat dengan alat alat make up.

Dan yang perlu di catat, dalam antrian ini hanya aku sendiri yang menggunakan hijab, hanya aku sendiri.

Tunggu dulu, kenapa dalam antrian ini semua yang ku lihat wanita wanita cantik yang berpenampilan woww? Padahal Direktur di perusahaan ini hanya mencari seorang asisten pribadi, bukan seorang sekretaris.

Otakku langsung bekerja dengan cepat, mungkin saja . . .

"Deg degan nih" kata wanita yang duduk tepat di sampingku.

"Ya iyalah, secara mau berhadapan dengan Alvian Hastoraharjo pengusaha muda, sukses, dan ketampanannya yang mengalahkan ketampanan lelaki manapun seantero jagat raya, arghhh my angel" sahut wanita itu dengan lebay.

Elina

Mendengar namanya di panggil sontak membuat wanita lebay itu langsung beranjak dengan cara berjalan seperti sedang di atas panggung catwalk dan sedang memperagakan busana cetar membahana dari designer ternama Indonesia.

Apa ini? Ya Tuhan kemana saja aku dari tadi? Sekarang hanya tersisa aku dan seorang wanita di sampingku yang baru saja ku ketahui nama nya Via, setelah perkenalan singkat yang kami lakukan. Dia terlihat tegang dan sangat cemas.

Tunggu dulu, dari tadi mereka yang sudah masuk ke dalam ruangan keramat itu selalu keluar dengan ekspresi wajah kesal dan kecewa, begitu juga Elina, wanita lebay ini keluar dari ruangan keramat itu dengan muka yang sepeti di lipat 5.

Nyaliku menciut "seperti apa seorang Alvian Hastoraharjo? apakah seseram sosok genderuwo atau pocong yang sering ku lihat dalam film uji nyali yang di tayangkan salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia ? apakah segalak tentara Jepang? atau gimana sih? Ih kesel" gerutuku dalam hati.

Viani Oktarianda

Ku lihat via berjalan dengan gugup menuju ruang keramat itu. Keringat dingin mulai membasahi permukaan kulitku, kaki ku terasa bergetar. "Sebentar lagi aku akan melihat dengan mata kepala ku sendiri sosok monster itu" pekik ku dalam hati.

10 menit kemudian.....

"Klek" terdengar suara pintu itu terbuka dan terlihatlah wajah masam seperti cuka yang selalu ku menjadi tambahan penyedap dalam bakso yang selalu ku santap
Mulutnya berkomat-kamit, aku tidak tau apa yang wanita itu bicarakan.

Rara Agnesia.

Suara lembut milik wanita cantik di depan gerbang keramat itu memanggil namaku.
Aku menatap lurus ke arah pintu,  nyaliku sudah terlanjur menciut, jika hari ini aku tidak mendapat pekerjaan, lebih baik besok aku mencari pekerjaan di tempat manusia, bukan sarang makhluk halus seperti ini. Wajar saja jika penolakan sudah di depan mataku, wanita cantik yang sudah seperti jelmaan Elvira Devinamira puteri Indonesia 2014 saja di tolak, apalagi aku yang bisa di katakan lebih cocok menjadi tukang sayur seperti ini. Oh ghostt!

"Mbak, saya barap mbak bisa meluluhkan hati pak Alvian, saya udah capek mbak nyariin orang yang mau jadi asisten pribadi untuk beliau, cerewetnya minta ampun" bisik wanita cantik di sampingku ini yang bisa ku tebak kalau dia adalah wanita beruntung yang bisa menjadi sekretaris pak Alvian.

"Semoga saja mbak" jawabku dengan mengulas sebuah senyum terbaik ku demi mengurangi gugup hebat yang melanda tubuh mungilku.

Bismillahirrohmannirohim.

"Klekk" dengan sangat hati-hati aku membuka gerbang neraka dunia yang ada di depanku.

Hal pertama yang kulihat adalah sosok lekaki menggunakan kemeja putih dengan jas hitam dan dasi yang sudah di kendurkan, penapilan lelaki ini sangat atletis. Penataan rambut yang arghh nilai 100 untuk lelaki ini. Tatapan dingin namum mengintrogasi. Hidung mancung dengam kulit putih bersih. Wajahnya yang maskulin semakin terlihat menawan saat lelaki ini mengeluarkan senyum mautnya.
Ya Tuhan makhluk ciptaanmu ini terlalu indah untuk seorang manusia.

Ku akui dia ini memiliki ketampanan setara dengan seorang Teejay Marquez, aktor sekaligus model asal Filipina yang akhir-akhir ini melejit di berbagai negara berkat video dan foto kecenya di berbagai media sosial. Dan ini jelmaan dari sosok Teejay Marquez. Tepat di depan ku, sedang menatapku serius seperti sedang mengintrogasi.

"Alvian Hastoraharjo" kataku dalam hati.

"Rara Agnesia" suara berat namun seksi itu membuyarkan lamunan ku....






Haii haii haiii, kalian tau Tejaay Marquez kan? Bagi yang engga tau cari aja di media sosial kalian kalian. Sosok Devian author umpakan seperti Teejay Marquez (karena memang author ngefans banget sama itu orang). Di mohon like dan comment nya yaaa, kritik dan saran teteo author terima kok.
Terimakasih :)

Kiss the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang