Part 17 : Singapore

377 31 13
                                    




Selamat membaca....

Alvian kembali memanggil Rara saat wanita sudah berjalan menuju pintu ruang kerja nya.

"Em Ra, besok jam 8 pagi aku terbang ke Singapore, kamu akan ikut dengan ku, jadi siap kan barang-barang mu" pernyataan Alvian langsung membuat Rara berhenti melangkah kan kakiknya dan membalikkan tubuhnya mengahadap Alvian.

"Loh kok a aku ikut juga mas ?" ucap Rara bingung.

"Hei ku harap kau tidak melupakan tugas mu sebagai asisten pribadi ku" jawab Alvian sambil tersenyum jahil.

"Oh hehe maaf mas, berapa hari kita ke sana?" Rara berjalan mendekat ke arah Alvian.

"Mungkin sekitar tiga, setelah dari Singapore aku akan menyiapkan semua keperluan untuk proses lamaran"

"Baiklah, aku akan mempersiapkan barang-barang ku sekarang juga"

"Oh ya Ra, setelah lamaran selesai, kita akan mulai mempersiap kan untuk acara pernikahan kita, bagaimana konsep pernikahan nya akan aku serah kan padamu" jawab Alvian sambil berdiri dan kini dia sudah berhadapan dengan Rara.

"Gak bisa gitu dong, kita akan membuat konsep pernikahan bersama, gak Cuma pake pendapat aku doang" tegas Rara sambil mendongak kan wajah nya melihat Alvian yang memang jauh lebih tinggi darinya.

"Oke baiklah jika itu mau mu, sekarang kamu tidur sana, good night my girl, Alvian mengecup kening Rara dengan lembut. Melihat reaksi Alvian yang mencium nya, Rara hanya bisa menutup matanya rapat, menikmati desiran kehangatan yang di berikan oleh bibir lembut Alvian. Wajah nya pasti sudah memerah saat ini, Rara senyum-senyum sendiri, dia melupakan sesuatu. Alvian pasti sedang memandangi wajah nya yang memerah dan senyum bahagia Rara barusan.

"Heii aku menyuruh untuk tidur bukan merem sambil senyum-senyum dengan pipi merah begitu" ujar Alvian sambil tertawa melihat tingkah Rara.

"Ha emm aku cuma anu ihh anu mau bilang jangan lembur mala mini, jaga kesehatan kamu besok kan kita mau terbang pagi, nanti kamu kesiangan lagi, ya udah ya aku keluar dulu" Rara langsung membalikkan tubuh nya dan dan berlari keluar karena dia merasa sangat malu saat ini.

Alvian yang melihat tingkah Rara hanya bisa tertawa.

"Sudah saat nya aku belajar mencintai wanita itu" gumam Alvian.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Pukul 7.45 menit Alvian dan Rara tiba di bandara Soekarno-Hatta. 25 menit kemudian mereka sudah masuk ke dalam pesawat Garuda Indonesia. Ini adalah pertama kali nya Rara menepuh perjalanan ke luar negeri. Rara melihat Alvian duduk dengan tenang di samping nya. Rara memberanikan diri melihat kea rah jendela pesawat. Dia melihat di depan matanya sendiri hamparan lautan biru, hijau nya pepohonan, dan awan-awan putih yang terlihat sangat lembut.

Setelah 1 jam 30 menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di Ibukota Singapore.

Setelah keluar dari bandara, Alvian memberhentikan sebuah taksi, mereka pun memasuki taksi tersebut beserta dengan koper mereka.

"Singapore Marriott Hotel" ucap Alvian kepada sopir taksi tersebut.

"Yes sir" ucap sopir itu sambil tersenyum ramah.

Taksi itu pun kini melaju menuju hotel yang tadi di sebut kan Alvian.

"Sekretaris mas, Talia gak ikut ?" tanya Rarar kepada Alvian.

"Gak, dia lagi ngurus rencana kerjasama Hastroraharjo Group dengan salah satu hotel bintang lima di Bali, supaya nanti dia tinggal ngasi tau kapan meeting-meeting penting di mulai, lagipula aku kan punya kamu" jawab Alvian sambil tersenyum kepada Rara.

Kiss the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang