Prilly POV
Saat ini aku kembali kesekolah, aku bersemangat menemui Aliku.
-
"Haai" sapaku pada Ali yang sibuk dengan gadgetnya
Dia hanya melihat kearahku kemudian tersenyum
Heii Ali!! Kita baru bertemu setelah 4 hari ga ketemu, dan dia nyuekin gue!! OMG heelloooow Aliii. Gue keseel!!
"Honey. Kamu daritadi sibuk sama gadget aja. Aku daritadi di diemin mulu!!" ucapku bete
"Iya bentar" ucapnya cuek kemudia kembali fokus dengan gadgetnya
"Ali!! Kamu gimana siih! Bisa ga kamu tu lebih hargain waktu, lebih hargain aku! Lagian kamu ga biasa²nya sibuk sama gadget kaya gini. Kamu ngapain haa??!!" ucapku mulai emosi
"Jangan marah² dong pril. Kamu kenapa siih sensitif banget, lagian kan baru kali ini aku kaya gini? Kamu kenapa? Lagi pms? Kalo pms jangan aku mulu yang jadi korban" ucap ali memarahiku
Tak terasa air mata telah keluar dari sudut mataku
"Ali! Kamu sadar ga siih?? Udah 2 jam kita disini, tapi kita ga omongin apa² dan aku kesini cuma buat liat kamu main gadget doang? Tolong ya lii!! Hargain aku! Kalo emang kamu udah ga tahan sama aku. Jangan cuekin aku, jangan bentak² aku!! Sekarang siapa yang salah haaa??!!!!" ucapku emosi didalam tangisku
"Udaah aku mau pulang" lanjutku dan mengambil tasku dan beranjak pergi
"Priill! Kamu tu ga boleh gitu! Aku dari tadi cuma smsan sama teman baru aku pas lomba di Bandung namanya Larosa! Kamu cemburuan banget siih! Ga usah gituu, dan aku ga suka" bentak ali padaku
"Ooh, jadi daritadi kamu senyum², nyuekin aku karena udah ada gebetan baru?? Haaa?!! Aku pulang!!" ucapku kemudia meninggalkan Ali
"Hei Pril!! Hei maafin aku sayang!" ucap ali mengejarku
Aku tetap berlari meninggalkan Ali
"Maafin Aku. Aku sayang kamu" sorak Ali padaku dari kejauhan
Saat sampai dirumah aku langsung masuk kekamar, dan menangis² sejadi²nya
Ali POV
Aaarrgggh. Aku kenapa sih. Seneng banget ngelayanin Larosa, padahal aku udaj punya prilly. Tuhaan. Apaa ini. Tapi aku bahagia dengan kedua wanita itu
Kuputuskan pergi kerumah prilly.
-
Saat sampai dirumah prilly, aku hanya menemukan pembantunya. Pembantu prilly yang sudah kenal denganku menyuruhku untuk langsung menuju kekamar prilly
"Alii jaahaat!! Kamu jahata lii!! Apa kamu ga sayang lagi sama aku? Apa kamu jenuh dengan aku sampai² kamu lebih memilih melayani wanita lain daripada aku!! Kamu jahat Alii!!!" tangis prilly yang terdengar jelas olehku saat aku berada didepan pintu kamar prilly.
Sejahat itu kah aku sampai terpukulnya prilly?
"Kalo kamu emang udah jenuh dengan aku, aku bakal jauhin kamu li, aku gabakal ganggu kamu dengan Larosamu itu, aku janji li! Aku janji!!" ucap prilly benar² menangis
Karena pintu kamar prilly tidak terkunci aku langsung saja masuk kekamar prilly
"Kamu ga perlu jauhin aku sayang. Ga perlu. Aku sayang kamu, ga bakal kebayang sama aku kalo kamu bakal ninggalin aku. Aku ga sanggup sayang" ucapku mulai meneteskan air mata sambil memeluk prilly
"Lo ngapain kesini? Jangan ganggu gue" ucap prilly sambil melepaskan pelukanku
"Sayang, pliiis. Maafin aku, aku ga maksud buat nyuekin kamu!" ucapku kembali ingin memeluknya
"Udah ya li. Kesalahan kamu udah fatal. Setelah kamu nyuekin aku, dan kamu malah nyalahin aku, dan kamu bentak aku li. Kamu bentak akuuuu!!!" ucapnya menangis lagii
Sakit yang aku rasaain melihat prillyku menangis karena aku
"Udah sekarang kamu pulang, gausah ganggu aku" ucap prilly padaku
"Tapi say.." ucapku terpotong karena prilly sudah memotongnya
"Pulang liii!!" bentaknya
"Yaudah, aku pulang. Maafin aku. Aku ga mau liat kamu nangis lagi. Aku sayang kamu" ucapku menghapus air matanya, dan mengecup pucuk kepalanya kemudian beranjak pergi
"Aku juga sayang kamu li" ucap prilly pelan dalam tangisnya yang terdengar jelas olehku
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Sabar
Fanfiction"Kamu tau? Aku lelah menjadi wanita pemeran utama yang selalu kalah dengan wanita pemeran pendukung"-Prilly