Prilly POV
Akhirnya aku pasrah untuk pulang bersamanya. Ya dia Ali.
-
Saat dijalan menuju mobil aku selalu mendahului nya.
Sampai saat aku sampai d mobil milik ali.
Dibukakannya pintu untuk ku.
Tuhan jujur aku sangat merindukannya.-
Selama di mobil hanya keheningan lah yang terjadi.
"Aduuh macet lagi aah" desahku
"Pril?" panggil ali
"..." tak ku jawab sama sekali sepertinya dia sadar kalau aku nendengarkannya
"Maaf atas keegoisan aku dulu pril. Tapi, selama kamu amnesia kenapa kamu bisa nerima aku?" tanya ali
"Karena gue lupa sama lo!" balasku
"Aku minta maaf sayang, semuanya. Kamu kecelakaan gara² aku, kamu amnesia gara² aku, dan laro.." ucap ali tergantung seperti ingin menyebut nama wanita itu, ku potong pembicaraannya
"Udah lah li, ngapain juga lo bahas? Rasa sakit yang lo kasih udah tertananam di hati laling dalam gue! Dan gabakal bisa dihapus, karena gue udah benci sam lo!!" ucapku
Ali POV
"Udah lah li, ngapain juga lo bahas? Rasa sakit yang lo kasih udah tertananam di hati laling dalam gue! Dan gabakal bisa dihapus, karena gue udah benci sam lo!!" ucap prilly
Deg!
Serasa sebuah benda tajam menancap keras di hati ku.
Sejahar itu kah aku Tuhan sampai prilly benar² membenciku"Kamu buka hati kamu buat aku pril, aku bakal hapus luka yang tergores dihati kamu dengan kebahagiaan yang aku kasih nantinya" ucap ku
"Oke gue bakal buka hati gue.." jawab prilly yang membuat senyuman terukir jelas dibibirku
"Tapi bukan buat loo!!" ucapnya kemudian turun dari mobil karena kami sudah sampai dirumah prilly
"Apa maksud kamu kamu akan mencintai orang lain pril??
Aku masih disini nunggu kamu.
Jangan pernah mencari laki² lain sayang.
Aku tau aku egois, udah buat kamu sakit hati, buat kamu rapuh, kamu hancur. Aku minta maaf pril.
Jangan hukum aku kaya gini.
Jangan tinggalin aku.
Aku sayang sama kamu pril.
Sayang banget." ucapkuPrilly POV
"Apa maksud kamu kamu akan mencintai orang lain pril??
Aku masih disini nunggu kamu.
Jangan pernah mencari laki² lain sayang.
Aku tau aku egois, udah buat kamu sakit hati, buat kamu rapuh, kamu hancur. Aku minta maaf pril.
Jangan hukum aku kaya gini.
Jangan tinggalin aku.
Aku sayang sama kamu pril.
Sayang banget." ucap Ali diluar sana"Aku juga sayang kamu li. Tapi aku bingung harus giman, kamu udah buat aku hancur banget li. Banget!!" ucapku menangis
Kuputuskan keluar untuk menemui ali
"Pril?" ucapnya kaget
"Gue mau ngomong" ucapku padanya kemudian duduk dikursi taman rumahku
"Apa?" ucapnya kemudian duduk disebelahku
"Lo jauhin gue. Lupain gue!" ucapku
"Aa... Apa?? Nggak, nggak ya pril aku ga bisa!!" ucapnya menagis
"Jangan egois lii!!" ucapku
"Iya aku egois karena aku sayang kamu!! U mohon jangan gini, biarin aku berjuang sayang! Maafin aku"
"Aku minta maaf sayang" ucap ali
"Kamu sadar gak sih lii?? Aku rapuh, aku hancur. Salah aku apa sama kamu? Sampai kamu sejahat itu sama kamu!! Kamu tau betapa lelahnya aku waktu itu li??" ucap ku menangis
"Kamu tau? Aku lelah menjadi wanita pemeran utama yang selalu kalah dengan wanita pemeran pendukung!!"
"Aku minta maaf pril" ucap ali menangis
"Aku bakal biarin kamu berusaha buat dapetin aku, tapi jangan pernah kamu ngelarang² aku li!! Kamu cukup berusaha aja!" ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Sabar
Fanfiction"Kamu tau? Aku lelah menjadi wanita pemeran utama yang selalu kalah dengan wanita pemeran pendukung"-Prilly