Part 11

8.7K 512 2
                                    

Prilly POV

Hari demi hari aku lewati terkadang bersama Ali dan terkadang ya entah lah.

Aku sudah mulai terbiasa dengan hadirnya Larosa di antara aku dan Ali, lagian aku juga yang salah tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Larosa, dan Ali juga sudah mulai terbiasa dengan Larosa, bahkan sudah terlihat nyaman terlihat oleh ku.

Hari ini Ali dan aku sudah membuat janji untuk jalan hanya BERDUA bersama Ali. Kalian tau kemana? Ke sebuah Danau yang indah yang Ali perlihatkan padaku saat hubungan lku bersamanya tidak serenggang ini.

Ali POV

"Alii" panggilnya kemudia memanyunkan bibirnya kepadaku

"Eh hai, tuh mulut ga usah di maju²in" ucapku menarik bibir manyun nya tadi

"Iih alii sakiit tauu" ucapnya mengelus bibirnya

"Hahah, maaf sayang" ucapku mengusap pucuk kepalanya

"Kamu ngapain ninggalin aku, terus langsung ke kantin?" ucapnya ngambek kepadaku

"Iya maaf larosa. Aku lupa tadi" ucapku tersenyum padanya

"Satu syarat, aku bakal memaafkan kamu" ucap larosa

"Hmm, apa? Katakan itu?" ucapku serius padanya

"Ajak aku jalan² setelah pulang sekolah" ucapnya

"Hahah oke larosaku" ucapku mengusap pucuk kepalanya

Tanpa kusadari prilly bersama gritte tengah memperhatikanku dengan larosa di meja sebelahku. Gritte tampak marah kepadaku, dia terlihat ingin menghajarku tapi prilly menahannya dengan air mata dipipinga serta senyuman yabg ditujukannya kepadaku.

Deg.

Sakit melihat prillyku tersenyum dalam tangisnya. Apa aku terlalu berlebihan bersama larosa? Tapi menurutku tidak, bahkan prilly tidak pernah melarangku bersama larosa

Prilly POV

Ya, saat ini aku tengah bersama gritte di kantin sedang memperhatikan sepasang teman/kekasih aku tak tahu itu. Laki² yang tadinya bersamaku sekarang.. Mungkin kalian tau.
Ya ali, sedang bersama Larosa di meja seberang sana.
Samar² ku dengarkan bahwa ali dan larisa akan jalan sepulang sekolah ini. Hei ali!! Kau juga berjanji akan jalan denganku.
Tak terasa bulir² bening telah jatuh dari sudut mataku dan membasahi pipi chubby ini.

"Priil" ucap ite memelukku seakan² merasakan apa yang aku rasakan
Kubalas ucapan ite dengan tersenyum dan mengusap tangannya yang berada di perutku.

"Aarrrghh Ali!!" ucap ite beranjak berdiri sperti ingin menghajar Ali
Ku tahan tangannya dan ku gelengkan kepalaku.
Kulihat lagi kearah ali, dia menatapku aku tersenyum kepadanya dalam tangisku.

"Bahkan kamu lebih milih dia honey" ucapku didalam hati

"Sudah lah. Dia lebih milih larosa te. Kita pergi aja" ucapku menarik tangan ie kemudian meninggalkan kantin.

Saat pulang sekolah..

Author POV

Spertinya prilly lupa dengan kejadian yang ia lihat dikantin tadi.

Saat ini prilly tengah menyusuru koridor sekolahnya menuju kelas Ali

Saat didepan kelas Ali, prilly telah melihat larosa disana. Prilly putuskan pergi darisana. Tapi larosa telah lebih dahulu memanggil nama prilly

"Priil, kamu ngapain kesini? Cari ali?" tanya larosa

"Ooh iya nih. Kamu ngapain kesini?" tanya prilly

"Ooh aku lag nunggu ali soalnya alu sama dia bakal jalan habis ini, kamu kenapa mencari ali?" ucap larosa tersenyum kepada prilly

Prilly POV

Deg

Shit! Prilly kenapa kamu lupa kalau ali bakal jalan sama larosaa. Aaahhh

"Ooh, aku juga mau jalan sama ali. Tapi ya sudah lah kamu juga ada janji sama dia" ucapku

"Kamu juga ada janji sama ali? Yaudah kita bareng aja" ucap larosa padaku

"Ooh ga usah, aku ga mau ganggu kalian. Aku pergi sama ite saja. Yaudah aku duluan ya.." ucaku kemudian pergi

Ali POV

Aku baru saja keluar kelas, tampak larosa tengah berbicara dengan prilly disana. Tak lama prilly pergi dari hadapan larosa.

"Hei, prilly kenapa?" tanyaku kepada larosa

"Ooh tadi dia juga nunggu kamu. Soalnya dia bilang dia juga ada janji bakal jalan sama kamu? Nah, kebetulan kita juga bakal jalan, aku ajak dia, tapi diianya ga mau prilly bilang dianga mau ganggu waktu kita li"

Deg

Tuhan aku sudah berjanji dengan prillyku akan jalan, tapi malah aku pergi dengan wanita lain.

Sayang maafin aku, aku tau gimana sakitnya hati kamu saat ini. Ucap batinku

Tapi prilly kan selalu mengizinkanku kalau pergi sama larosa. Ngapain juga prilly marah
Pikirku

"Hei kenapa li?" tanya larosa membuyarkan lamunan ku

"Eeh nggakk, yaudah yuk. Kita berangkat" ucapku kemudia beranjak pergi bersama larosa

Mencintai Dalam SabarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang