Author POV
Setelah sadar, dokter kemudian memasangkan alat² medis kepada prilly lagi.
"Sayang, kamu banguun?" ucap ali tersenyum dalam tangisannya
"Ini kekuatan cinta kalian. Aku yakin. Suatu saat kalian akan dipersatukan" ucap mila
"Lii. Gue minta maaf. Setelah gue lihat, lo benar² sudah sadar dengan perbuatan lo pada prilly. Gue ga bakal ngelarang lo buat deketin prilly lagi. Ada cinta yang kuat diantara kalian yang gak bisa gue pisahin" ucap kirun
"Gak kak. Ali yang harusnya minta maaf sama kakak. Ali minta maaf kak. Makasi kak. Makasi" ucap ali masih tersenyum
Prilly POV
Setelah aku gagal masuk ke gerbang besar itu, aku kembali bersama kak kirun dan orang² yang melarangku masuk kedalam gerbang itu.
Kuikuti langkah mereka daan..
Gelap..
Sepertinya aku kembali ke duniaku..
Ku kerjapkan mataku perlahan..
Laki² tampan yang bersama kak kirun di gerbang besar tadi sedang menggenggam tanganku erat."Sayang, kamu bangun?" ucap lelaki bulu mata lentik itu.
Apa? Dia memanggilku sayang? Siapa dia? Aku bahkan tidak mengenali pria ini dan teman² yang dibawanya.
SKIP
Ali POV
Sudah 3 hari aku menemani prillyku terbaring lemah diruangan aneh ini. Duduk disini tanpa makan, dan mandi. Pikiran ku hanya tertuju pada gadisku. Gadis mungil yang telah aku sakiti hatinya.
Tapi setiap aku dan teman² mendekati prilly dia selalu heran seperti orang yang tidak mengenali aku dan lainnya.Dan akhirnya prilly membuka suara setelah 3 hari pada saat ia sudah dinyatakan meninggalkanku.
"Kakk.. Ki..kirunn.." ucapnya terbata²
"Iya dek, kakak disini. Ada apa?" jawab kak kirun.
"Ha.. Haus. K.. Kak.."
"Ooh adek kakak, haus. Niih" ucap kak kirun kemudian membantu prilly duduk dan minum
Dia masih terlihat heran denganku dan teman²
"Heeei kenapa dek? Kangen ya sama ali sma teman², apa kakak ganggu waktu kalian? Yaudah, kakak keluar deh" ucap kak kirun
Tapi prilly menahan kak kirun agar tetap menemaninya
"Udah sayang. Biarin kak kirun istirahat. Kan ada aku disini, ada ite juga, sama kevin, mila, ricu" ucapku mengusap tangannya
Ditarik nya tangan mungil itu dari genggaman ku..
"Nggaa.. Kak.. Jangan tinggalin prilly.. Ali siapa? Kangen ali? Aku ga kenal ali. Dan siapa mereka kak??" ucap prilly
Deg!
Apa? Prilly bahkan tak mengingatku?
"Priill hei ini aku alii. Pacar kamu" ucapku menggenggam tangannya
"Nggak. Nggak. Kamu siapa?? Aku ga kenal kamu. Bahkan ga pernah lihat. Aku ga punya pacar" ucap prilly
"Priil heei, kamu jangan becanda dong sayang. Aku minta maaf, aku tau aku salah tapi kamu jangan hukum aku dengan kamu pura² lupa sama akuu" ucapku menggenggam tangannya
Dilepaskannya (lagi)
"Beneran aku ga kenal kamu. Tapi beberapa hari yang lalu mungkin, aku mimpi kak, aku pake baju putih cantik, terus aku jalan² nah ketemu sama gerbang besaaar banget saat aku mau masuk kak kirun dan mereka ngelarang aku buat masuk. Dan aku kembali" jelas prilly
"Priil. Kamu ga inget aku?" ucap gritte menangis
"Aku ga kenal kalian. Kalian siapa?" ucap prilly menangis
"Heihei deek. Udah jangan nangis. Mungkin kamu lagi lupa sama mereka. Viin, tolong panggilin dokter" ucap kirun memeluk prilly
"Oke bang" ucap kevin beranjak pergi
"Dek masa kamu ga kenal mereka dek? Coba kamu inget² lagi dek. Ini Ali pacar kamu. Ini Gritte sahabat kamu. Dan ini mila, ricu, dan yang keluar tadi kevin. Mereka teman kamu"
"Aku ga kenal mereka kaak" ucap prilly memegang kepalanya
Prilly terlihat memaksakan mengingat semuanya
"Udah kak kirun, ga usah dipaksain. Kalau emang prilly ga ingat aku. Aku mau kok ngulang semuanya dari awal."
Tak lama kevin pun datang bersam dokter..
Kak kirun pun menceritakan semua yang ia lihat pada prilly..
"Baik, saya akan memeriksa pasien. Kalian harap tunggu diluar"
Kami pun berjalan keluar dan menunggu perkembangan yang diberikan dokter tentang prilly.
-
Setelah menunggu dokter pun keluar dari ruangan prilly
"Gimana dok?" tanyaku
"Pasien mengalami amnesia sementara. Sepertinya dia tidak mengingat kejadian yang terjadi 2tahun atau 3tahun belakangan ini" ucap dokter
"Tapi adik saya bisa sembuh kan dok?" tanya kirun
"Yaa. Karena ini hanya sementara dan suatu saat ingatannya akan kembali lagi" ucap dokter
"Sampai kapan dok?" tanyaku
"Tidak dapat kita pastikan. Yang penting kalian tidak boleh memaksakan prilly untuk mengingat²nya. Baiklah saya permisi" ucap dokter
"Baik. Terimakasih dok" ucak kak kirun
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Sabar
Fanfiction"Kamu tau? Aku lelah menjadi wanita pemeran utama yang selalu kalah dengan wanita pemeran pendukung"-Prilly