Part 23

7.5K 452 5
                                    

Ali POV

Lagi, aku berjalan tergesa² mengiringi tandu milik rumah sakit ini.

Entah kenapa gadisku jatuh pingsan dihadapanku.

"Ali kamu tunggu diluar aja." ucap dokter yang biasa memeriksa keadaan prilly dan dia juga sudah mengenaliku.

"Berikan yang terbaik buat prilly dok" soraklu saat dokter memasuki ruang rawat prilly

Kuputuskan untuk mengabari yang lainnya.

-

Sudah hampir setengah jam aku menunggu prilly. Kemudian kak kirun dan yang lainnya pun datang setelah aku mengabarinya tadi.

"Lii, kenapa bisa gini? Prilly kenapa??" tanya kak kirun cemas

"Ga tau kak. Tiba² prilly pingsan aja gituu kak" jelas ku

"Tunggu, tunggu. Sebelumnya kalian lagi nostalgia kan?" tanya mila

"Iya, kenapa?" tanyaku heran

"Mungkin aja prilly udah ingat semuanya.." jawab ite

Tiba² dokter keluar dari ruang prilly

"Gimana keadaan prilly dok?" tanya kak kirun

"Kalian boleh masuk, ingatan prilly sudah pulih kirun" ucap dokter tersenyum

Aku tak tau harus giman perasaan ini. Aku bahagia tapi disisi lain aku takut.

"Beneran dok?" tanya kak kirun

"Iyaa, kalau begitu saya permisi" ucap dokter pamit

"Terimakasih dok" ucap kak kirun kemudian langsung masuk kedalam bersama mila, kevin dan ricu

"Lii lo kenapa murung? Harusnya kamu seneng dong li?" tanya gritte

"Gue ga tau te. Disatu sisi gue seneng prilly udah sehat, tapi gue takut dia gabakal nerima gue lagi te. Gue ga mau kehilangan dia" jelas ku pada ite

"Li, lo ga boleh egois gitu. Harusnya lo bisa bertanggung jawab atas yang lo perbuat sama prilly li. Gue ngerti gimana perasaan lo saat ini. Tapi untuk kali ini, lo harus terima resiko yang diberikan prilly nanti" ucap ite

"Iya te, gue bakal usaha" ucapku

"Hmm, okeeh. Semangat li" ucap ite menyemangatiku

Kemudian aku dan gritte pu  masuk keruangan prilly. Tampak prilly dan yang lainnya sedang tertawa lepas disana

"Itee" ucapnya bahagia saat melihat ite

Prilly pun mengalihkan pandangannya ke arah ku

"Ali" ucapnya lirih

"Prill" ucapku mendekatinya

"Lo ngapain kesini?" ucapnya acuh

"Aku mau minta maaf pril, karna aku kamu jadi kaya gini" ucapku memegang tangannya.

Dilepaskannya genggaman ku

"Semua kecelakaan itu takdir. Dan lagian rasa sakit yang lo kasih ke gue lebih sakit daripada sakit gue waktu kecelakaan. Lo tenang aja" ucap prilly sinis

"Hei dek, udah maafin aja Ali. Kamu kenapa sih" tegur kak kirun

"Ih kak, apaan sih kak" ucap prilly

Tiba² seseorang masuk keruang prilly

"Bagaimana keadaan kamu prilly?" tanya dokter yang baru masuk keruangan prilly

"Udah gapapa kok dok" balas prilly tersenyum

"Sebenarnya tafi itu prilly kenapa dok?" tanya kak kirun

"Ooh prilly tadi memaksakan otaknya untuk mengingat sesuatu sehingga otaknya bekerja aakeras dan menghasilkan yang lebih baik yang tidak pernah kita duga. Ingatan prilly pulih" jelas dokter

"Jadi prilly boleh pulang dok?" tanya gritte

"Ya prilly boleh pulang, kalau begitu saya permisi" ucap dokter

"Terimakasih dok" ucap ali membuka suara dan mendapat tatapan sinis oleh prilly

"Yaudah ayo kak kita pulang" ucap prilly ke kak kirun

"Iyaiya, kakak urus administrasi dulu. Kamu pulang sama ali ya" ucap kak kirun

"Apaan siah kak. Masa pulang sama ali sih kak" ucap prilly memelas

"Kalo gitu aku sama yang lain aja deh kak." ucap prilly melihat keteman²nya

"Kita ga bisa pril, soalnya ada perlu sebentar. Teman kita juga dirawat disini" ucap kevin,mila,ricu berbohong seakan² mengerti keadaan

"Aku pulang sama kamu ya te?" tanya prilly

"Aku udah janji sama nyokap buat temenin dia" ucap ite

"Yaudah lh pril kamu pulang sama aku aja" ucap ali

"Apaan sih lo" ucap prilly

"Dek udah kamu pulang sama ali aja" ucap kak kirun beranjak pergi

"Iyaiya" ucap prilly pasrah

Mencintai Dalam SabarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang