[Part1] Broken Wings

19K 1K 34
                                    

Cerita ini di PRIVATE, untuk membaca cerita ini bisa klik FOLLOW dan cerita akan keluar dan akan dibaca untuk FOLLOWERS saja, bila cerita tidak keluar, masuk/keluarkan dari Library. Akses ulang setelah itu dan bila tetap tidak bisa tutup/buka aplikasi Wattpadnya.

Thanks to following me and reading my story.

Aryanrod Asvasegha... raja dari para raja, terlahir untuk memimpin ras manusia. Kekuatan dan kemahsyurannya terkenal di seluruh penjuru negeri, sang penakluk, sang pemimpin...selalu memenangkan peperangan dan menjadikan Illeanos sebagai negeri paling kaya dan luas. Bersama Radhitya Asvashoka, panglima perangnya, memimpin perang Astravisha yang dahsyat dan memenangkannya. Armina pun takluk di bawah kekuasaan Illeanos. Mahajendra Asvasegha, ayahnya memerintahkannya menikah dengan Bilqish, putri raja Armina yang terkenal cantik jelita, selain untuk memperkuat Illeanos, hubungan itu akan memberikan bukti penaklukan Armina. Waktu itu usia Aryan baru Tujuhbelas tahun dan Bilqish sudah duapuluh lima.

Bilqish mulanya menyesali penaklukannya. Tapi saat memandang wajah Aryan pertama kali, dia langsung jatuh hati pada pemuda bermata elang itu. Sang penakluk ternyata sangat tampan dan gagah. Kabar burung yang selama ini dia dengar bukan hanya omong kosong, Aryan benar-benar terlahir sebagai penguasa. Pernikahan mereka berlangsung lancar, keindahannya bagai dalam dongeng-dongeng pengantar tidur.Betapa cantiknya sang putri dan betapa tampannya sang pangeran. Selama bertahun-tahun mereka hidup bahagia. Bilqish merasa Aryan sangat mencintainya...apapun yang dia minta selalu dapat diberikan Aryan, sampai suatu ketika, Aryan pergi berperang ke Athron, peperangan yang sangat lama, berbulan-bulan mereka berpisah dan Bilqish dengan bosan menanti kembalinya Aryan.

"Tak bisakah dia segera pulang, atau paling tidak menengokku barang sejenak?", gumamnya gelisah. Dirindukannya malam-malam yang mereka lewati bersama. "Dia lebih mencintai peperangan daripada diriku, dia selalu meninggalkan aku seperti ini...". Bilqish terlarut dalam kekesalan dan kesendiriannya. Di saat dia merenung, lewatlah Darius, pengawal raja yang gagah dan tampan. Bilqish meredakan rasa sepinya dengan menghabiskan waktunya bersama pemuda itu. Baik hanya sekedar jalan-jalan ataupun berburu di hutan, dia selalu memiliki alasan membawa Darius sebagai pengawal, meski para dayang mencoba memperingatkan Bilqish, sang putri yang kesepian tak memperdulikan peringatan para dayang.

Kebersamaan mereka akhirnya menimbulkan rasa cinta, sejenak menyingkirkan sosok Aryan dalam hati Bilqish. Yang ada di pelupuk matanya kini adalah Darius. Hubungan mereka tak lagi seperti Ratu dan pengawal, mereka telah menjadi sepasang kekasih, yang mabuk oleh cinta. Melanggar peraturan dan janji setianya kepada Aryan, Bilqish menyerahkan tubuh dan hatinya pada Darius.

Malang bagi mereka berdua, saat tengah bermesraan di kamar sang Ratu, Aryan pulang dan melihat dengan mata kepalanya sendiri perselingkuhan yang dilakukan istrinya. Matanya yang kelam berubah menjadi gelap, penuh amarah diperintahkannya pengawal menangkap istrinya dan Darius. "Penggal mereka!", perintahnya penuh marah. Meski Asvashoka membujuknya untuk mengadili mereka dahulu, Aryan tidak perduli. Baginya penghianatan ini sangat memalukan, bagaimana mungkin, dia yang dipuja sekaligus ditakuti di Illeanos, penakluk seluruh negeri, tak bisa mengendalikan istrinya sendiri. Harga dirinya terasa terbanting, sungguh memalukan. Tak dihiraukannya tangisan istri yang selama lima tahun hidup bersamanya, meski Bilqish membujuk dan merayu, hanya senyum sinis yang diberikan Aryan sebelum tangannya memberi tanda untuk memenggal kepala cantik itu. "Jangan kuburkan mayatnya...berikan pada gagak dan elang di bukit Allegra...biar dia merasakan cabikan demi cabikan penghianatan yang dia sebabkan...". dan dendam sang raja barulah dimulai...

Setiap hari, sang raja selalu memerintahkan para pengawalnya mencari gadis di seluruh negeri untuk dinikahinya. Setelah malam pertama, keesokan harinya dia memenggal istrinya. Hampir seratus gadis menjadi korban, tapi sang raja tak jua puas. Asvashoka berusaha membujuk Raja Aryan. "Paduka, ingatlah, tidak semua gadis memiliki sifat seperti paduka ratu, hamba mohon, cukup sampai di sini saja dendam paduka, bukankah, yang melahirkan hamba...dan juga paduka, adalah seorang wanita?. Jika seluruh wanita di negeri ini telah habis, siapa yang akan melahirkan para pemimpin yang akan menjaga negeri ini?". Lama Aryan berpikir, menimbang perkataan Asvashoka. "Kau benar juga, baiklah, akan kugenapkan tumbalku, setelah gadis ke seratus, aku takkan menikah lagi dan aku tuntaskan dendamku...". "Tapi paduka...kalau paduka tak punya putra, siapa yang akan menggantikan paduka kelak?". "Pengganti diriku bisa dari mana saja, aku bisa mengangkat anak siapa saja yang aku inginkan, asalkan dia mampu menjadi pemimpin, akan kuberikan seluruh negeri ini padanya".


1001 Nights Broken WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang