Ending ~Season I~

11.6K 853 66
                                    

-----

Ada bagian paling indah di dalam istana yang disukai Aryan. Danau kaca di tengah taman istana, danau buatan yang mengalirkan air jernih sebening kaca itu adalah tempat keluarga kerajaan memanjakan diri, para raja dahulu memiliki banyak istri dan selir, setelah periode kakeknya, Maharaj Neuvada yang hanya memiliki satu istri, kolam itu tak pernah ramai oleh tawa para wanita, karena Neuvada lebih suka menghabiskan waktunya hanya berduaan dengan Ratu Flo, istrinya yang jelita. Melihat lukisan neneknya di ruang baca istana, Aryan merasa sangat wajar kenapa kakeknya tak ingin menikah lagi.

Gadis seperti Flo jarang ada tandingannya, pantas kakeknya begitu tergila-gila dan membuat patung sang ratu yang sangat indah untuk menghiasi kolam istana itu. Kakeknya mengabadikan tubuh sempurna sang ratu yang mulus dan indah dari sebuah pualam berwarna gading tak bercacat.

Ayahnya, Mahajendra juga hanya mencintai satu wanita seumur hidupnya, Serena, sampai ibu Aryan itu meninggal, Mahajendra tidak menikah lagi, seolah gairah hidupnya padam saat istrinya meninggal saat melahirkan putra tunggalnya. Tapi kecantikan Serena dan kebaikan hatinya yang melunakkan kekerasan Jendra memang tak bisa dilakukan wanita manapun di negeri ini.

Kolam istana khusus dijaga oleh prajurit wanita, karena para ratu sering bermain dan mandi di sana, untuk mencegah hal yang tak diinginkan, wilayah taman istana memang hanya boleh dimasuki dayang dan prajurit wanita saja. Sejak Mahajendra pulang dari Istana Dingin, praktis hanya Raja Aryan dan istrinya yang menggunakan taman itu.

---

Aryan merasa tubuhnya sangat kotor, siang ini dia dan pasukannya berlatih berburu di hutan kerajaan dan rasa lelah membuatnya memutuskan untuk membersihkan diri sekaligus mendinginkan tubuhnya di kolam pemandian taman. Saat prajurit membukakan pintu gerbang, dia segera masuk tanpa berkata sepatahpun.

Segerah apapun, dia menunggu keringatnya mereda sebelum memasuki kolam untuk mendinginkan tubuhnya, saat memasuki gerbang menuju kolam itulah dia tertegun melihat seorang gadis bernyanyi pelan sambil mempermainkan air dengan jemarinya. Tubuhnya yang indah terbungkus kain tipis transparan, semakin memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menggiurkan dan mulus karena air membuat kain tipis itu basah kuyup.

"Siapa yang takkan tergoda melihat bidadari mandi seperti ini?". Aryan menghampiri sosok indah itu dan mengelus punggung telanjang yang berwarna kuning gading itu dengan jemarinya, gadis itu tersenyum dan mendesah pelan.

"Paduka ... apakah anda juga merasa hari ini begitu panas?", Aryan tersenyum mendengar keluhan istrinya.

"Karenanya kau berendam di sini? Apakah tak akan berpengaruh terhadap kandunganmu?", Aryan membalik tubuh istrinya dan memangkunya mendekat ke tubuhnya.

Syahra merasakan tangan Aryan dengan lihai mencumbunya, tapi sangat pelan dan lembut, apalagi saat menyentuh perut istrinya yang mulai membuncit. Tapi Aryan semakin bergairah saat melihat tubuh Syahra yang semakin berkembang, tubuh istrinya semakin tampak menggairahkan, semakin dewasa dan mekar.


Mereka bercinta dengan indah, Tubuh dan jiwa mereka menyatu ... Syahra ambruk ke perut rata suaminya saat mencapai puncak, benar-benar kenikmatan yang tidak bisa didustakan jiwa dan raganya!

Beberapa saat kemudian Aryan mencapai puncak dan mencium bibir istrinya dengan liar dan panas.

Mereka terengah dan Aryan meraih tubuh Syahra dan membaringkannya di sebelahnya. Mereka berpelukan dan merasakan dinginnya air kolam di sisi yang dangkal mendinginkan tubuh yang sempat memanas.

"Apa paduka puas?", tanya Syahra khawatir. Kandungannya baru berusia empat bulan, dan setelahnya mereka tak bisa melakukan hubungan suami-istri lagi untuk menjaga kandungannya.

1001 Nights Broken WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang