18

4.7K 325 35
                                    

Puter lagu Myta - Aku Cuma Punya Hati. Itu lagu yg di puter di radio. Sama memori indah. Lagunya disebelah nihh ⇨

****

Dengan hati yang tak menentu Caca menyiapkan dirinya untuk pergi ke Private Music miliknya bersama Maxon, Eliya, Radha, Maxi, dan lainnya. Setelah rambut hitam kecoklatan karena bercabangnya itu mengering ia mencepol rambutnya asal dan menjepit poninya.

Dengan malas malasan Caca membuka pintu balkon untuk mengembalikan handuknya yang lembab, sama seperti tadi bahkan lebih menyakitkan Natha memeluk Thesa di hadapannya. 'Tuhan, salah apa sih gua sama lo Nath?' lirihnya dalam hati. Ingin sekali ia menangis sekarang, tetapi ia menahan mati matian air matanya.

Mengembalikan handuk biru itu dengan sedikit halus karena ia sedang menahan emosi yang luap luap dan cemburu yang menggebu, tetapi menimbulkan gaduh membuat keduanya menoleh dengan wajah yang sama terkejutnya mereka salah tingkah saat Caca menatap mereka tajam dan dingin.

Namun Caca tersenyum kecil "Maaf gua ganggu. lanjut aja kalo perlu sampe jadi anak" ujar Caca ketus dengan penuh amarah dan penekanan di kalimatnya, Caca masuk ke dalam kamarnya kali ini tanpa membanting pintu. Ia menutup pintunya dengan perlahan menguncinya dengan lembut dan meluruh di belakang pintu.

Sakit rasanya melihat orang yang kamu sayangi memeluk orang uang bahkan sama sekali tidak kamu kenal, orang yang kamu sayangi memperhatikan orang lain, bahkan di saat kamu mengetahui semua perlakuannya dia tidak berusaha meminta maaf kepadamu. Sakit rasanya.

Caca berkali kali menghela nafas, mencoba menguatkan dirinya sendiri. Saat terdengar ketukan pintu, Caca segera bangkit kembali dan merapihkan kembali penampilannya, mengambil ponsel dan earphonenya mengantonginya di saku jeans yang ia kenakan. Saat membuka pintu ia menemukan Eliya. "Hai Cleo" sapa Eliya dengan senyum manis dan lambaian tangan. Caca juga membalas lambaian tangan itu "Hai Eliya" ucapnya dengan senyum manis lalu mematikan lampu kamarnya dan mengunci kamarnya, mengantongi juga kunci itu, jadi Caca memutuskan untuk memegang ponselnya saja.
"Gak bawa tas? Kerepotan gitu" ucap Eliya saat melintas ke kamar yang lainnya. "Males ribet El" jawab Caca dengan intonasi. "Wih! Kayaknya udah baek nih mood lo Cle" ucap Eliya disertai dengan tepuk tangan 'Baik dari mana? Empang?' gumamnya dalam hati. Caca tersenyum kecil "Yoi, abis mandi soalnya jadi masalahnya ke bawa air" ujar Caca asal.

Eliya tertawa kecil saat menuruni tangga "Kayaknya enak ya jadi anak asrama kesannya mandiri gitu" ucap Eliya. Caca mengangguk "Tapi gelep, agak takut gue ke sini tapi untunglah ada Kak Billy yang berbaik hati" ucap Eliya, Caca mengangguk awalnya karena ia tidak memproses kalimat Eliya, namun setelahnya Caca membelalakan matanya "hah?! Yaudah kalo gitu pulang gue minta anterin dia juga itung itung pembalasan" ucap Caca. Karena waktu lalu Billy pernah memohon kepadanya untuk memintanya mengantarkan ke rumahnya pada waktu tengah malam.

Sampai di Private Music, Caca menempatkan dirinya di atas karpet merah dan mengambil sebuah gitar yang tergeletak. "Eaa Caca mengalau. Kalo kayak gini nih Caca lagi galau artinya. Simak baik baik vroh" ujar Maxi mengalihkan perhatian yang lain menjadi memperhatikan Caca. Caca terkekeh "Tau aja sih Kak, dengerin ya awas kalo nangis" ancam Caca mulai memetik gitar suasana yang awalnya riuh kini hening hanya ada petikan gitar Caca.

nanti pasti kau sesali
keputusan dirimu meninggalkan aku
demi dia yang kau fikir sempurna
dan punya segalanya hingga kau pun
berpaling dan meninggalkanku

mungkin sekarang kau masih berbahagia
dengan dirinya, dengan cintanya
tapi ku yakin suatu saat nanti
kau kan memohon tuk kembali

nanti pasti kau sesali
setelah dirimu kehilangan aku
cuma aku yang paling sempurna mencintai kamu
walau hanya dengan cara yang sederhana

CleodraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang