Disebuah Rumah sederhana ber dinding kayu dan ber atap seng tersebut tinggalah sebuah keluarga sederhana dengan ekonomi yang sangat minim dan keharmonisan keluarga yang tidak baik. Malam itu suasana keluarga sedang tidak tenang, ayah yang pemabuk selalu datang larut malam dan membentak ibu. Ibu selalu menjadi pelampiasan ayah saat kalah berjudi. Jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari... BRAAAK!!!! Suara pintu terbuka terdengar nyaring hingga mengejutkan dan membangunkan orang yang sedang tidur.Ayah pulang dengan pakaian lusuh,mata berkantung,wajah berantakan dan bejalan sempoyongan. Ya! Ayah sedang mabuk dan lagi-lagi kalah berjudi. Ibu terbangun dari tidurnya karena gebrakan pintu sang suami.
"Ayah..??!!"
Ucap ibu sedikit panik melihat keadaan suami nya yang seperti itu. Ia pun mendekati suaminya lalu perlahan melepaskan dasi suami nya yang telah acak acakan itu. Kemeja nya benar-benar bau terkena muntah. Tapi ayah menepis tangan ibu dengan kasar! Lalu tiba-tiba marah-marah tanpa sebab.
"Nggak usah sok baik lu!!!"
Ucap ayah dengan kasarnya, ia membentak tepat di depan wajah ibu. Kemudian ia mendorong dorong kepala ibu menggunakan telunjuk nya. Ibu hanya bisa menangis dalam diam.
"KENAPA???!!!!!!"
Bentak ayah melihat ibu menangis namun tak bersuara itu. Ayah pun menampar pelipis ibu dengan kerasnya hingga ibu jatuh tersungkur ke tanah. Tangisan ibu akhirnya bersuara, ia menahan rasa sakit yang dibuat oleh ayah..
"Gara-gara kau, aku selalu kalah Berjudi!!!!!!!!!!!!"
Bentak Ayah sambil membangunkan ibu dari jatuhnya dengan cara menjambak rambut ibu dengan kasar,setelah ibu dapat berdiri tegak walaupun kesakitan, ia mengulangi tamparan keras itu hingga ibu terjatuh ke tanah lagi.
Popuri yang masih Remaja mengintip kejadian itu di balik pintu kamarnya, Ia hanya bisa menangis dalam diam dan menahan amarah terhadap ayahnya. Tak tahan melihat semua itu,popuri kemudian membangunkan kakak Laki-laki nya yang sedang tidur pulas itu.
"Kaaak!!! Bangun... Ibu di siksa lagi!!!"
Ucap popuri dengan suara bergetar dan air mata yg tidak henti-hentinya keluar dari mata bulatnya itu, seraya sambil menggoyang-goyang kan pundak kakak nya agar bangun. Walaupun sebenarnya kak Jeck mendengar dan tahu soal ayah dan ibu, tapi dia benar benar tidak mau peduli dan tidak mau tahu. Kakak laki laki popuri satu-satunya itu sangat apatis, acuh, dan tidak mau peduli dengan urusan ayah dan ibu. Tak lama, kakak terbangun karena popuri. Ia bangun dan berkata, "Tidurlah dik.. Besok kan harus sekolah dan bangun pagi. Biarkan saja mereka" Jawab kak Jeck singkat kemudian melanjutkan tidurnya..
Sebenarnya kak Jeck sangat sayang dan peduli kepada ibu. Ia tak terima jika ibu disakiti ayah sedikitpun, ia sangat melindungi ibu. Namun sejak kak Jeck yang selalu melindungi ibu dari serangan ayah, ayah menjadi kesal dan sangat marah padanya, bahkan hampir membunuh kak Jeck menggunakan pecahan botol minuman jika ia melindungi ibu lagi. Dan sejak saat itulah kak Jeck berhenti, tidak pernah lagi menolong bahkan melindungi ibu dari siksaan ayah. Dan sejak saat itu juga ia jadi anak yang pediam, cuek, apatis dan egois. Popuri agak kesal memiliki kakak yang egois seperti kakaknya.
Ia kembali mengintip di balik pintu kamar nya, dilhatnya ibu menjerit kesakitan karena ditendangi ayah dengan keras dan kasar di bagian punggung belakang dan pinggang ibu. Hati kecil popuri sangat ingin membalas kekejaman ayah yg dilakukan kepada ibu, tapi ia sadar ia hanyalah seorang gadis remaja yang lemah. Air mata popuri mengalir deras dari pelupuk matanya, ia hampir tak sanggup lagi melihat siksaan ayah yang bertubi-tubi di lontarkan ke ibunya. Dilihatnya di beberapa bagian tubuh ibu lebam-lebam, seperti pipi, punggung, pinggang, pinggul dan lengan bagian kiri. Ujung bibir kanan ibu berdarah. Rambut ibu rontok berserakan dimana-mana karena jambakan ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan si gadis Datar
RomanceSeorang Gadis bernama Popuri memiliki kehidupan masa lalu yang kelam,Ayahnya seorang pembunuh dan mendiang ibu nya berpesan pada nya agar selalu hidup dengan“Berkorban” kepada siapapun. Karena cinta nya yang amat dalam kepada ibu nya dan rasa terima...