Pengorbanan si Gadis Datar 13

2K 79 0
                                    

Popuri awalnya bingung,namun ia ingat setelah melihat wajah nenek itu,

"Maaf yang sebesar besar nya"

Nenek itu tersendu-sendu

"Gara-gara nenek nyawamu hampir hilang"

Popuri tersenyum mengelus punggung nenek yang menangis di pelukan nya itu

"tidak papa nek,nenek baik-baik saja kan?"

Nenek itu melepaskan pelukan dan mengangguk

"Terimakasih atas kemuliaan hatimu,nak"

Nenek terkejut meliat tangan kiri popuri yang hilang

"Tangan itu..."

Nenek mulai mengingat kejadian kecelakaan beberapa hari yang lalu itu,saat ia teringat tangan kiri popuri yang menyetopkan mobil box itu hingga jadi seperti sekarang,ia menangis se jadi-jadi nya,ia segera mencium kaki popuri namun popuri segera berjongkok dan melarang nenek itu melakukan nya.

"Ini dompetmu nak,nenek menemukan nya di jalan saat kejadian itu jadi nenek pungut"

Popuri senang dompetnya kembali

"Terimakasih nek"

"sama-sama, nenek harus pergi. Kapan kapan nenek akan mengunjungimu lagi. Maaf nenek tak bisa memberimu apa-apa, nenek hanya bisa bilang maaf dan terimakasih yang sebanyak-banyak nya untuk mu. Semoga pernikahan mu kelak berlangsung dengan lancar"

"terimakasih nek"

Lalu nenek itu berpaling pergi, kemudian ken melanjutkan menuntun popuri sampai parkiran

"kenapa tidak pakai kursi roda saja? Kau jadi tak kelelahaan"

"aku tak mau bergantung dengan kursi roda,aku lebih suka berjalan bersamamu daripada kau mendorongku dan aku enak enak duduk"

Ken tertawa mendengarnya,kemudian mengecup pipi popuri singkat

Sesampainya di mobil, Jeck menyetir dan ayah di samping jeck,popuri dan ken duduk di kursi belakang.

"nenek itu mengembalikan dompetmu sayang"

Tanya ayah

"iya, dia berterimakasih tadi"

Kemudian popuri membuka dompet itu untuk memastikan apa semua nya masih ada dan utuh,setelah di buka nya Sim,Ktp,dan surat-surat penting milik popuri masih lengkap di dalam nya, namun 1 yang membuat popuri terkejut, ada sebuah amplop di dalam nya, popuri segera membuka isi amplop itu, ada 3 barang di sana. Sebuah surat,

"Terimakasih atas segala nya Popuri Wardani,tanpa mu nenek tak akan bisa mengurus harta warisan nenek ke orang yang benar. Nenek sungguh berterimakasih yang se-besar-besarnya. Nenek hanya dapat memberi harta yang tidak ada apa-apa nya dari apa yang kau lakukan pada nenek"

Baca popuri, kemudian ia mendapatkan kartu nama nenek dari dalam amplop itu juga.

Popuri tersenyum melihat nya

"Kapan-kapan kita main ke sini ya ken,mengunjungi nenek"

Ajak popuri seraya menatapi kartu nama milik nenek tadi

Ken tak sengaja melihat kertas tipis terselip di dalam amplop itu juga

"tunggu,apa ini?"

Ken menunjuk isi amplop itu,kemudian popuri pun mengambilnya pelan

"Cek??!!"

Ken benar-benar kaget melihat nya

"jadi ini kata nenek harta yang tak seberapa?"

Lanjut popuri tercengang

"Yatuhan.... Kita harus kembalikan ini pada nenek"

Popuri terharu,namun ia pikir ia tak bisa menerima nya"

"tidak nak, itu untuk mu"

Ucap ayah

"iya pop,nenek itu memeberikan cek itu untuk mu untuk rasa terimakasih"

Lanjut Jeck

"Tapi Cek 1 miliyar bukanlah uang yang sedikit kak!!"

"kurasa jika kau kembalikan pada nenek itu, ia akan menolaknya"

Sahut ken

"Benar"

Ayah membenarkan,kemudian ken mengelus pundak popuri lalu tersenyum mengangguk,seakan berkata "Terimalah" kemudian popuri tersenyum pada ken.

• Prepare

H-3 alias 3 hari sebelum Acara pernikahan Ken dan Popuri berlangsung, mereka pun mampir ke sebuah gedung untuk melihat pemasangan dekor dll disana,mereka berdua juga menyebar undangan kepada orang-orang terdekat,seperti keluarga ken dan popuri.

"Bagaimana kalu kita kerumah nenek?"

Ajak popuri semangat

"memangnya kau tahu rumahnya?"

Popuri mengangguk

"dia meninggalkan alamat nya di dompeku"

"alamatnya?"

"di dalam kartu nama nya tertulis alamatnya juga"

"baiklah ayo kesana"

Mereka pun mengemudi menuju rumah nenek,seraya mencari-cari mereka memasuki komplek perumahan elit,

"eh sebelah situ!"

Tunjuk popuri ke rumah megah dan mewah di tempat yang tak jauh dari situ. Kemudian ken mengemudikan mobilnya pelan menuju gerbang depan rumah itu.

"Apa benar ini rumahnya?"

Tanya ken memastikan ke ragu an nya,karena rumah yang benar-benar seperti istana itu

"ini benar kok"

Ucap popuri seraya mencocokan alamat yang ada di gerbang dan kartu yang di pegang nya

"Yakin???"

Kemudian popuri berulang kali mencocokan kartu dan alamat yang tertulis di gerbang itu

"ya,aku yakin!"

Mereka pun menuruni mobil,kemudian memasuki istana yang di sebut rumah itu. Setelah mengetuk pintu 5x terbukalah pintu itu, terlihat seorang lelaki tinggi gagah dan berpakaian rapi.

"Silahkan masuk"

Kemudian ken dan popuri memasuk rumah megah itu dan duduk di kursi empuk itu,di susul oleh orang tadi

"Perkenalkan nama saya Mr.Grimmer seorang pengacara "

"Saya popuri dan ini calon suami saya,ken. Saya datang kesini untuk bertemu nenek, kami ingin memberikan undangan ini ke nenek"

Jelas popuri sopan

"ooo jadi kau yang nama nya popuri wardani itu?"

Popuri pun mengangguk

"maaf sekali lagi,saya ingin bertemu nenek"

"Begitukah? Maaf anda terlambat. Nenek sudah tiada"

"Apa??!!! Apa maksud mu??!!!"

-----------------------------------------------------------------

To Be Continue...

Hai-hai jangan lupa tinggalkan Koment ya reader...

Penulis pemula butuh komentar,kritikan dan saran

Terimakasih ^,^


Pengorbanan si gadis DatarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang