Pengorbanan si Gadis Datar 3

3.9K 139 0
                                        

Karena sudah sampai kota,benar-benar sia-sia jika ia langsung pulang kerumah tanpa menikmati suasana kota di malam hari. Popuri berpikir hendak jalan-jalan. Tapi ia saat ini ia sedang sendirian.tak lama ia memutuskan untuk berjalan sendirian di tengah ramai nya kota. Ia pun berjalan kaki di pinggir kota, banyak pejalan kaki juga disana. Dilihatnya kanan kiri jalan bayak tempat umum yang Ramai seperti Butik berkelas,Mall,Bank,Bioskop,Caffe dan Club. Akhirnya perjalanan nya terhenti di sebuah caffe classic,ia memasuki caffe itu dan duduk setelah memesan 1 mocca latte. Walaupun caffe ini Ramai tapi suasana nya tetap tenang,beda dengan Club. Dilihatnya orangorang menikmati alunan musik dari seorang penyanyi acoustic di panggung kecil itu. Tanpa sadar popuri pun mengikuti dan menikmati musik yang familiar itu

"Acoustic Gitarnya... Bagus"

Gumam popuri melihat gitaris lelaki itu memetik senar gitarnya

• Ceroboh

Pagi yang cerah,Matahari terik pagi menyinari bumi hinga masuk ke celah-celah jendela kamar popuri,menyilaukan matanya sehingga membuatnya terbangun dari tidur nyenyaknya.

"uummghhh..."

Desahnya, lalu membuka matanya perlahan masih lemas dan enggan untuk bangun. Dilihatnya jam beker menunjukan pukul 8 pagi.

"umm.. tenang saja,kelas dimulai pukul 9"

Gumamnya lalu memejamkan mata lagi.

"suara gitar cowok tadi malam oke juga"

Gumamnya mengingat kejadian tadi malam, sambil masih memejamkan mata.

Ia meraba raba meja kecil samping ranjang nya,mengambil posel miliknya,dilhatnya 13 panggilan tak terjawab dari Rio ,5 panggilan tak terjawab juga dari Merry dan 10 pesan masuk dengan isi yang sama

"Apa kau ingat??!!!! Kau ini panitia!!!!! Kau dimana??!!! Cepat ke ruangan!!!!!!"

Baca si Popuri

"pesan masuk pukul 7:12 AM"

Lanjutnya..

Dilihatnya di pesan dengan penuh tanda seru,seniornya membentak nya,Popuri terbelalak melihat semua itu dan dengan Cepat ia mandi kilat dan segera berangkat ke Kampus lalu berlari ke Ruangan meeting.

Sesampainya dengan nafas yang masih tak beraturan,rambut tak disisir dan baju yang tak rapi,dibuka dengan cepat Ruang meeting kampus,dilihatnya ruangan meeting nya kosong. Rapat sudah berakhir. Terlihat raut wajah kecewa dan takut di wajah popuri.perlahan ia menutup pintu,kemudian ia berbalik badan,reflek popuri berteriak kaget melihat Seniornya yang berdiri menyilangkan tangan tepat di hadapan popuri saat ini. Mengetahui itu seniornya yang marah Besar karena ke cerobohan nya ia pun sontak langung menunduk merasa bersalah.

"Ceroboh! Tidak bertanggung jawab! Payah!"

Omel kak Rio senior nya itu.

"Maaf kak"

Jawab popuri pelan sambil masih menunduk

"Sebagai hukuman nya kau harus mencari seorang vokalis sekaligus Guitaris. Kau paham?!"

Gertak seniornya

"Bbb..ba..baiklah kak"

Jawab popuri tergagap

Jam kuliah dimulai, dosen memberi materi di depan kelas. Bukannya mendengarkan dosen popuri malah kebingungan sendiri karena masalah tadi pagi. Ia pun sibuk ngobrol dengan Elli.

"Pliiss Baantuin ya???"

Bisik popuri ke Elli

"Aha! Aku punya kenalan Vokali sekaligus guitaris! Nanti pulang kuliah kita kuliah studio nya ya!"

Pengorbanan si gadis DatarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang