12. Annoying!

23.3K 1K 89
                                    


Sakura menutupi diri nya dengan selimut, begitupula dengan Sasuke.

Sakura seakan melayang.. Hati nya senang, perasaan nya lega. Membayang kan masa kecil dan masa lalu nya, dimana ia dulu sangat menggilai Sasuke. Histeris untuk Sasuke. Mengejar untuk Sasuke. Lalu sekarang? Mendesah untuk Sasuke?

Seketika wajah Sakura merona padam, Sakura membayang kan diri nya sudah seperti Hinata sekarang, benar benar merasa malu.

"Kenapa?" tanya Sasuke didepan nya

Pasti Sasuke melihat wajah nya yang merah ini --"

"Apa nya?" tanya Sakura sambil memejam kan mata nya, mencoba untuk tidak tahu, juga mengatur 'malu' nya supaya tidak bertambah merah

"Wajah mu."

"Apa aku tampak memalukan?" Sakura menaikkan lagi selimut nya sampai leher. Sakura rasa tubuh nya harus benar benar disembunyikan

"Tidak. Kau tadi tampak..." Sasuke menggantungkan kalimat nya

"Apa? Apa?" Sakura membuka mata

Sasuke menggeleng

"Bilang padaku." Sakura mendesak

Sasuke diam

Sakura telentang, tidak lagi menghadap Sasuke. Sakura berhembus kasar.

"Tadi itu malam apa Darling? Malam kedua ya?" tanya Sakura sambil membenarkan selimut untuk diapit nya

"Menurut mu?"

"Malam pertama, ya kan?" Sakura menoleh ke Sasuke dan cekikikan

Mereka terdiam. Sudah pukul 1, tapi kedua nya tak mengantuk.

"Darling..." Sakura merajuk sambil meringsek ke Sasuke. Membuat beberapa kulit mereka ada yang bertemu

Sakura merentangkan tangan kiri nya ke atas, menandakan ia akan memeluk. Sakura lalu menyelipkan tangan nya diantara pinggang dan tangan Sasuke, dan memeluk pria itu

Sakura memulai untuk tidur, memeluk Sasuke itu memberikan kehangatan dan kenyamanan juga perlindungan. Disaat Sakura akan pulas, ia merasakan pergerakan, lalu kemudian badan nya tertarik mendalam ke dada Sasuke, Sasuke membalas pelukan nya. Sebuah senyuman muncul di bibir Sakura, kemudian ia benar benar tertidur.

"...Seksi." Sasuke berucap pelan.

***

Sakura menuturkan kata kata untuk sebuah penyembuhan mental. Sudah sejauh ini, tetapi masih saja ada anak anak yang agak trauma dengan kejadian dulu itu. Perang dunia ke empat, mugen tsukoyomi dan ditambah lagi penyerangan Toneri pada bumi.

Sakura lalu menuntun anak itu untuk memasuki tahap yang lain, dan akan ditangani oleh orang yang lain. Sakura berjalan dan duduk diruang kerja nya.

Sakura mendengus lelah. Tiba tiba sebuah tangan menaruh kertas diatas meja nya. Sakura mendongak, ternyata Ino.

"Ada apa?" tanya Sakura

Ino menunjuk kertas di atas meja itu dengan mata nya. Sakura melihat kertas itu, dan itu bukan kertas, tetapi undangan. Undangan?

Sakura terperangah

"Kau akan menikah dengan Sai?"

"Yaa.. Tentu saja kan. Kenapa kau kaget?" Ino menyelipkan rambut didepan mata nya itu kebelakang. Dan menampilkan mata yang selalu tertutup itu.

"Wahh... Aku tidak tau apapaun. Tiba tiba saja kau akan menikah. Aku tidak dengar Sai sudah melamarmu." Sakura mengambil undangan itu dan membuka nya

After Waiting You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang