Sadness and Sacrifice

3.4K 453 40
                                    

WARNING : Story ini adalah MUTLAK milik gw. So, dilarang keras untuk memplagiat/ meremake / mengambil ide/ mencuri alur dll, jika anda bukan seorang maling.

PS : Story ini gw repost setelah diedit dan direvisi beberapa part untuk keperluan gw menulis sequel-nya, THE CROWN. Jadi, yang suka silakan reread, biar anda tidak bingung dan bertanya-tanya nanti.

.

.

CHAPTER 6

HONGKONG

"Appa, kami akan berangkat sekarang." pamit Junsu sedikit membungkuk dan diikuti oleh Boa juga Taecyeon yang berdiri dibelakangnya.

Ketiga namja itu tampak mengenakan busana serba hitam dan membawa tas besar dipunggung mereka yang diyakini Jung Siwon kalau itu semua berisi senjata bahkan Boa, yeoja bertubuh kecil yang memaksa ikut itu memegang pedang panjang disalah satu tangannya. Keberanian dan kesetiaan mereka pada Jung membuat Siwon kagum, pergi ke Korut dan tidak adanya jaminan akan pulang dengan selamat. Hati ketua mafia itu sedikit bergetar membayangkan jika sesuatu yang buruk juga terjadi pada putra bungsunya, Jung Junsu tapi semua ini memang harus dilakukan. Mereka tidak mungkin hanya menunggu putra Jenderal Kim mengeluarkan Yunho dari sana.

"Hati-hatilah dan berjanjilah kalian semua akan pulang dengan selamat!" seru Jung Siwon tegas.

Taecyeon tersenyum tipis pada ahjussi-nya seraya menyesap kopi paginya, sangat mengerti jika menjadi mafia kejam bukan berarti Jung Siwon tidak memiliki perasaan. "Tenanglah, samchon. Kami semua akan mengeluarkan Yunho dari sana dan pulang dengan selamat. Bukankah kami masih harus memastikan Kangta dan Go Ahra mati." ucap namja bertubuh besar itu yakin seraya merengkuh bahu sempit Junsu yang sedang tertawa kecil mendengar kata-katanya.

Sorot mata Siwon menatap keponakannya itu dengan penuh arti,"Lakukan apa saja yang menurutmu penting, Taec! Jika kalian berhasil masuk, segera hubungi aku karena semua pengawal terpilih akan menunggu kalian tidak jauh dari perbatasan." Instruksinya untuk kesekian kali.

Jung senior itu tersenyum tipis saat melihat keponakan yang dibesarkannya itu mengangguk kecil, sangat mengerti maksud dibalik kalimat ambigunya. Bunuh dan pergi, aturan pertama dalam dunia mafia!

"Ayo berangkat, kita harus terbang sebelum melakukan perjalanan darat yang akan sangat melelahkan." Seru Junsu cepat seraya memeluk erat sang appa sebelum membalikkan badannya cepat, dia tidak mau melihat mata Siwon yang mungkin bisa membuatnya batal untuk pergi.

VILLA KIM

'Jaga dirimu baik-baik, jangan bersuara sedikit pun jika bisa dan habiskan semua makanan dan vitamin itu untuk memperkuat staminamu. Mungkin kita akan pergi dalam beberapa hari ini. Aku baik-baik saja. Jangan percaya pada siapa pun selain Kyu. Dan, jangan berani mencoba untuk mendobrak pintu itu! Dokter Kang mengatakan dia mengenalmu sejak lama, kau mengenalnya, Yunho-ya?'

Berulang-ulang Yunho membaca surat kecil yang terselip dalam salah satu botol berisi vitamin yang ada dalam backpack besar yang dibawa Kyuhyun 2 hari yang lalu. Surat itu menunjukkan Jaejoong punya perasaan yang sama dengannya, buktinya namja cantik itu sangat memikirkannya. Yunho sangat merindukan sekaligus mengkhawatirkan sosok ramping yang saat ini mungkin masih terkurung di kamar, tidak ada kabar apapun karena Kyu juga menghilang setelah malam itu. Frustasi dan takut membuat emosi Yunho meledak-ledak, ingin sekali dia mendobrak pintu sialan itu namun setiap untaian kata dalam surat kecil itu selalu menahannya. Jika lewat minggu ini dan Jaejoong masih tidak muncul, Yunho bersumpah akan menghancurkan Korut untuk menemukan malaikat cantik itu!

SAVE YOU...LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang