Derap langkah kaki terburu menggema di seluruh koridor kampus yang sepi ini. Jelas kampus ini sepi, karena ini sudah menunjukkan pukul 10 malam. Dengan langkah cepat wanita itu berjalan menyusuri lorong gelap dan sepi itu dengan pikiran yang menerawang. Pikirannya selalu dibuar kacau jika menyangkut laki - laki itu. Ya laki - laki yang sangat dicintainya sejak masa SMP dulu dan kini telah menyandang status kekasihnya sejak beberapa minggu lalu.
Perjuangan cintanya untuk mendapatkan laki - laki itu akhirnya membuahkan hasil. Laki - laki itu akhirnya menerima cintanya. Tentu itu adalah hal yang amat sangat membuatnya bahagia. Hari ini, sang kekasih meminta bertemu dengannya, namun karena seorang dosen yang memintanya menyelesaikan laporan dia jadi harus terlambat untuk datang menemui sang kekasih. Hatinya gundah dan gelisah, dia takut pujaan hatinya itu akan marah dan malah pergi meninggalkannya. Cinta buta.
******
Berulang kali menatap arloji di pergelangan tangannya, dia menanti kekasihnya datang. Dia sudah berjanji untuk bertemu, namun sudah lebih sejam dia menunggu wanitanya belum kunjung tiba. Rasanya sangat jarang wanitanya itu terlambat jika menyangkut tentang dirinya. Dia begitu yakin bahwa wanitanya sangat mencintainya.
"Maaf membuatmu menunggu lama" ujar wanita itu dan menarik bangku di hadapannya. Pria itu mendongak dan menatap sang kekasih dengan tajam
"Aku harus menyelesaikan sebuah laporan, laporan pak Frans harus di kumpul sekarang juga. Maafkan aku" wanita itu merajuk memohon menangkupkan kedua tangannya di hadapan pria pujaannya
"Aku menunggumu sejam, Syahnaz" geram pria itu
"Maafkan aku, sekali lagi aku mohon maaf, Lenno Adhirajasa" ucap wanita itu dengan menyebut nama lengkapnya.
"Baiklah" ujarnya singkat
"Kau ingin bicara apa sayang?" tanyanya lagi
Lenno mengangkat kepalanya menatap gadis cantik dihadapannya, dengan berat hati dia ingin mengutarakan maksud dan tujuannya meminta bertemu saat ini
"Aku..."
"Sayang, kau tau. Mama papa ingin segera bertemu denganmu" potong gadis itu dengan mata berbinar dan senyum mengembang. Hatinya seakan tak tega untuk menyakiti wanita yang ada di hadapannya
"Aku tak sabar ingin segera mengenalkanmu pada mereka dan mengajakmu bertunangan" ujarnya lagi. Wanitanya memang terkenal berani. Apalagi terlihat betapa gigihnya dia berjuang demi mendapatkan posisi special dihati Lenno. Walaupun berkalo - kali Lenoo menolaknya dan sering mengacuhkannya, Syahnaz selalu tegar dan gigih dengan usahanya mendapatkan hati Lenno.
"Kamu kenapa diam aja? Kamu gak mau ketemu orang tua aku?"
Lenno menarik tangan Syahnaz menggenggamnya erat. Matanya menatap mata Syahnaz tajam. Dia menahan napasnya.
"Anaz.. Maafkan aku.. Aku ingin malam ini kita berpisah"
Syahnaz melebarkan matanya menatap Lenno seakan tak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya "A-apa?" tanyanya dengan suara parau
"Kita putus Anaz"
"Ta-tapi.. Aku .. Kau pasti bercanda kan sayang? Kau marah karena aku terlmabat? Aah maafkan aku.. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Hukum aku apa saja.. Asal jangan tinggalkan aku" pintanya pada sang kekasih
Lenno menatap iba gadisnnya yang telah berlinang air mata, namun tekadnya sudah bulat. Dia tidak bisa mencintai gadis sempurna ini
"Maaf.. Kau terlalu baik untukku. Dan kita bisa berteman"
Wanita itu menggeleng keras dan cepat "Tidak!! Aku bosan menjadi sahabatmu! Aku baru menjadi kekasihmu beberapa minggu kenapa..??"
"Maaf.. Aku sudah di jodohkan"
"Tapi kau bisa menolaknya kan? Kita bisa berjuang bersama"
Lenno melepaskan tangannya dari Syahnaz dan menghela napas pelan "Aku tidak ingin berjuang bersamamu. Aku mencintainya. Aku tidak pernah mencintaimu. Maafkan aku Anaz. Semoga kau bahagia" ujarnya yang sukses membuat wanita itu meneteskan air mata dengan semakin deras
"Lenno.."
Lenno bangkit "Maaffkan aku Anaz" ujarnya dan kemudia melangkah pergi meninggalkannya seorang diri
Malam ini menjadi saksi bagaimana hancur remuk redamnya perasaannya. Sakit bukan karena ditolak cinta lagi oleh Lenno, tapi sakit karena telah di putuskan oleh Lenno dan dengan lantang berkata bahwa dia tidak mencintainya.
Part 1 dulu buat pembukaan gimana? Ada yang suka? Vote komennya jangan lupaa yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KEDUA (Second Love)
Romance__Sherina Adiba Pratiwi__ Aku mencintai suammiku, tapi aku juga mencintai keluarganya. aku ingin dia dan keluarganya bahagia. aku tidak ingin egois. aku yang gagal menjadi istri sempurna untuknya mengikhlaskannya menikah kembali. demi mendapatkan ke...