Bagian 4

7.8K 190 5
                                    

Tenanglah kekasihku
Ku tahu hatimu menangis
Beranilah dan percaya
Semua ini pasti berlalu

Meski takkan mudah
Namun kau takkan sendiri
Ku ada di sini

Untukmu aku akan bertahan
Dalam gelap takkan ku tinggalkan
Engkaulah teman sejati, kasihku
Di setiap hariku

Untuk hatimu ku kan bertahan
Sebentuk hati yang ku nantikan
Hanya kau dan aku yang tahu
Arti cinta yang telah kita punya

Beranilah dan percaya
Semua ini pasti berlalu

Meski takkan mudah
Namun kau takkan sendiri
Ku ada di sini

Untukmu aku akan bertahan (akan bertahan)
Dalam gelap takkan ku tinggalkan
Engkaulah teman sejati, kasihku
Di setiap hariku

Untuk hatimu ku kan bertahan
Sebentuk hati yang ku nantikan
Hanya kau dan aku yang tahu
Arti cinta yang telah kita punya

Untukmu aku akan bertahan
Dalam gelap takkan ku tinggalkan
Engkaulah teman sejati, kasihku
Di setiap hariku

Untuk hatimu ku kan bertahan
Sebentuk hati yang ku nantikan
Hanya kau dan aku yang tahu
Arti cinta yang telah kita punya

*****************

Lenno Pov

Berulang kali aku mendesah berat, rasa malaz menjalar keseluruh tubuhku. Hari ini aku akan dipertemukan oleh wanita yang sangat di banggakan oleh orang tuaku. Siapa namanya? Aku bahkan lupa dengan namanya. Sungguh perjodohan ini hanya untuk bisnis semata. Kedua orang tuaku sangat bersemangat untuk bisa bekerja sama dengan Adiba House.

"Lenno, mama minta kamu senyum. Jangan tekut wajahmu begitu. Mama yakin kamu akan tertarik dengannya" aku hanya mengangguk malas dan menarik sudut bibirku agar terulas sebuah senyum yang sangat aku paksakan.

Aku dan kedua oramg tuaku menunggu calon mertua dan calon istri yang sama sekali tidak aku kenal. Sembari menunggu, aku menyibukkan diri dengan membuka media sosialku. Aku membuka medsos yang sedang ngtrend saat ini. Instagram. Aku melihat foto - foto yang dibagikan oleh beberapa temanku. Dan tanganku berhenti pada foto Syahnaz. Foto itu nampak biasa saja, Syahnaz sedang tersenyum dan berdiri dengan sebuah koper besar di sebelahnya. Captionnya "Aku pergi untuk kebahagiaanmu, cinta" tulisnya. Aku menghela napas.

"Maaf sudah menunggu lama ya" sapa suara lembut. Aku mematikan ponselku dan mengangkat kepalaku melihat dua orang yang aku tunggu. Seorang ibu muda berdiri dengan senyum manisnya, dia sangat cantik dan sexy di usianya.

Dari belakang ibu muda itu, seorang wanita muda berjalan dan duduk di sebelah ibu muda itu. Satu kata yang terlintas dipikiranku "Cantik" wanita muda inikah yang akan menjadi istriku?

Dia bukan sekedar cantik, dia mempesona. Wajahnya alami tanpa make up tebal yang membuatnya nampak cantik. Polesan bedak dan lip gloss biasa mampu membuatnya sangat cantik. Rambut hitam, bibirnya tipis dengan mata bulat. Dia tidak seperti Anaz yang menggunakan eye shadow, eye liner, mascara, dan peralatan lainnya. Aku menatapnya lekat, tidak ada polesan lebih di wajahnya. Dia terus saja menunduk.

"Ehem..." suara deheman papa membuatku tersadar dari lamunanku dan nyengir kuda kearahnya

"Lenno, kenalkan ini Tante Mitha, dan ini Sherina putrinya"

Aku tersenyum sopan dan mengulurkan tangan kearah calon mama mertuaku "Lenno" ujarku tegas dia membalas dengan senyuman ramah. Wajah Tante Mitha sangat mirip dengan She.. She.. Shee siapa tadi aku lupa. Aku tidak terlalu fokus mendengar namanya

CINTA KEDUA (Second Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang