Bagian 2

11.8K 240 7
                                    

Bagaimana mestinya...
Membuatmu jatuh hati kepadaku
Tlah kutulis kan sejuta puisi
Meyakinkanmu membalas cintaku

Adakah keikhasan
Dalam palung jiwamu mengetukku
Ajarkan mu bahasa perasaan
Hingga hatimu tak lagi membeku

Haruskah ku mati karena mu
Terkubur dalam kesedihan sepanjang waktu
Haruskah kurelakan hidupku
Hanya demi cinta yg mungkin bisa membunuh ku
Hentikan denyut nadi jantung ku
Tanpa kau tau betapa suci hatiku
Untuk memiliki mu

Tiadakah ruang di hatimu untukku
Yang mungkin bisa ?tuk kusinggahi
Hanya sekedar penyejuk disaat ku layu
Ku tlah menantimu hingga akhir masa

**********

Wanita itu menjatuhkan tubuhnya di atas rerumputan. Matanya bengkak dan masih terdapat sisa - sisa air mata yang baru saja mengering. Tatapannya lurus kearah langit gelap yang ada di atasnya. Air mata tidak kunjung berhenti mengalir dari mata indahnya.

Dadanya sakit seolah sedang teriris sebuah sembilu. Dia menggenggam kuat rerumputan di tangannya. Nafasnya naik turun menandakan emosi yang belum stabil

"Apa salahku kepadamu? Demi Tuhan aku begitu mencintaimu! Aku begitu memujamu, bertahun - tahun aku berusaha mendapatkan cintamu, dan baru berjalan 2 minggu kau meninggalkanku? Apa salahku? Apa??" tanyanya pada keheningan malam

Wanita itu menutup matanya sejenak, menghela napasnya berkali - kali. Lalu menggeleng cepat "Bukan Syahnaz jika harus kalah dengan percintaan! Aku pasti akan memenangkan hatinya! Dia pasti akan sadar bahwa akulah wanita yang tepat untuk mendampingi hidupnya!!" Sudut bibirnya tertarik keatas membentuk sebuah seringai, dan tangannya perlahan mengelap air matanya.

*******

Lenno Pov

Terngiang di dalam otakku wajahnya yang menunjukkan raut tak suka, matanya yang menyiratkan luka dan kekecewaan atas apa yang aku sampaikan. Aku tak bermaksud menyakiti hatinya, aku hanya tidak bisa melanjutkan semuanya dengannya.

Syahnaz, adalah wanita yang sejak di bangku SMP menyukaiku secara terang - terangan. Dulu dia selalu mengirimkanku surat cinta yang sama sekali tak pernah aku balas. Dia juga dengan nekat pernah menyatakan cintanya kepadaku secara langsung yang dengan tegas aku tolak.

Aku pikir setelah masuk di bangku SMA aku tidak lagi satu sekolah dengannya, namun kenyataannya berbeda. Kami kembali berada dalam satu sekolah. Dia pun tidak menyerah untuk mendapatkan aku, berbagai cara di gunakan untuk bisa menarik perhatianku. Aku berulang kali juga telah menolaknya dengan tegas, dengan bentakan, dan kadang dengan cukup kasar. Tapi, dia seperti wanita berhati baja yang tidak pernah kenal kata 'menyerah'.

Sampai kami masuk di universitas yang sama, kedokteran. Aku memilih masuk kedokteran Gigi dan dia memilih masuk di kedokteran umum. Aku menyerah dengan keadaan dan berusaha menikmati cintanya. Aku menerimanya menjadi kekasihku.

Aku bukannya tidak mencoba mencintainya, aku berusaha keras untuk bisa mencintai seorang Syahnaz. Dia juga bukan tipe pacar yang cuek, justru dia adalah seorang kekasih idaman semua orang. Bagaimana cara dia melayaniku seperti seorang raja, memperhatikanku, memberi segalanya bagiku. Bahkan keperawanannya pun telah dia berikan kepadaku.

Aku tak menyangka cintanya begitu besar kepadaku, namun aku sama sekali tak bisa membalas cintanya. Aku tidak ingin terus menerus hidup tersiksa bathin seperti ini. Jadi aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan asmaraku dengannya.

Drettt.. Drett... Drett...

Aku melirik ponselku yang bergetar disana tertulis nama "Anaz" yang mencoba menelponku. Dia tidak pernah akan menyerah. Dengan malas aku menekan tombol hijau dan meletakkan ponselku di telingaku

CINTA KEDUA (Second Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang