Bagian 10

13.6K 153 21
                                    

Sherina telah menyiapkan sarapan dan keperluan untuk dibawa sang suami berangkat kuliah. Hanya menu makanan sederhana dan berlidah Indonesia. Ikan salmon dengan sambal terasi.

"Sarapan dulu sayang" Lenno datang menghampiri Sherina dan mencium keningnya lalu duduk di belakang meja makan. Sherina dengan senyum mengembang mengambilkan nasi dan lauk untuk dinikmati oleh sang suami.

"Terima kasih sayang" Sherina tersenyum manis dan menyodorkan segelas kopi untuk dinikmati Lenno.

Seusai sarapan penuh cinta dan romantis ala Lenno dan Sherina, Lennopun berpamitan menuju tempat dia menuntut ilmu demi kelangsungan cita - citanya menjadi seorang dokter gigi. Dia ingin menjadi dokter gigi sejak duduk dibangku SMP dan orang yanv mengetahui cita - citanga adalah Anaz. Dengan dukungan Anaz pula Lenno berhasil mendapatkan restu kedua orang tuanya melanjutkan kuliah dikedokteran dengan berjanji ikut turut serta membangun perusahaan. Karena itulah Lenno memutuskan untuk memacari Anaz sebagai ucapan terimakasihnya.

"Aku jalan dulu. Nanti siang kita makan siang bersama. Oke" Sherina mengangguk dan mengantarkan Lenno ke depan pintu gerbang mansion mereka. Dengan lembut Sherina mencium punggung tangan Lenno dan mengantarkan kepergian sang suami.

Sherina kembali masuk ke dalam mansion dan merapikan meja makan

Drett.. Drett.. Drett.. Mama sarah

"Halo ma" sapa Sherina

"Sheriin..." lirih Mama Sarah

"Ada apa Ma? Apa terjadi sesuatu?"

"Sherin, maafin mama baru memberi kabar kamu. Tapi mama tidak punya pilihan lain"

"Ada apa sebenarnya Ma?" Sherina mulai khawatir

"Mamamu, Mitha.. Dia.. Dia telah meninggal" ujar Sarah pelan

"Mama lagi bercanda gak lucu!"

"Sherina, mama lagi tidak bercanda. Mamamu mengalami kecelakaan sepulang mengantar kamu ke bandara. Kondisinya kritis, dia meminta untuk tidak memberi kabar padamu" Sarah menghela napas "Tapi seusai operasi semalam, Mitha menghembuskan napas terakhirnya"

Ponsel yang ada di genggaman Sherina terjatuh hingga pecah dan berantakan. Dia menggeleng terus menyangkal fakta yang baru saja di dengarnya. Rasanya bagai mimpi. Dia baru pergi seminggu dari rumah dan sekarang sang Mama sudah tiada? Bagaimana ini?

Lenno Pov

Mansionku nampak gelap seperti tak berpenghuni, kemana Sherina? Apa dia sedang keluar? Tapi dia tidak tau seluk beluk negara ini. Aku melangkah masuk ke dalam rumah mencari saklar lampu dan menyalakannya. Keadaan rumah sepi seperti tidak berpenghuni

"Sayang... Sherin..." panggilku namun tidak ada jawaban. Aku kembali melangkah lebih dalam dan mataku menangkap sosok tertidur di lantai. Aku setengah berlari menghampirinya

"Sherina? Hei sayang.. Sayang" aku menarik tubuhnya yang melemas.matanya tertutup. Aku menepuk nepuk pipi Sherina agar tersadar

"Sherina? Sayang??" aku menghela napas

Drettt.. Drett.. Drettt

Aku melirik ponselku ya g sedaritadi aku abaikan karena kesibukanku. Hari ini mama sudah menelponku 24 kali namun karena pekerjaan dan tugas yang harus selesai aku mengabaikannya.

"Halo"

"Astaga!! Kamu kemana sajah??" teriak mama histeris saat aku mengangkat panggilannya

"Sherina mana? Mama khawatir. Dia pasti shock banget" aku mengerutkan keningku. Ada apa sih?

CINTA KEDUA (Second Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang