Bagian 11

10.6K 139 24
                                    

Enam Tahun kemudian

Indonesia. Biar seindah apapun luar negeri, tetap Indonesia tanah air yang kaya akan budaya, adat istiadatnya dan jauh lebih indah dari negara manapun. Begitu pula yang ada di benak Sherin, setelah 6 tahun lebih tidak pulang ke Indonesia kini dia sudah berada di Indonesia bersama sang suami. Kehidupan rumah tangga Sherin dan Lenno berjalan mulus, langgeng tanpa hambatan yang berarti. Sikap pengertian, kasih sayang tulus yang diberikan Sherina mampu membuat hubungan mereka seperti pengantin baru. Hanya saja sampai detik ini mereka belum diberi kepercayaan untuk menimang seorang bayi.

Ada rasa sedih di dalam hati Sherina yang belum juga hamil di usia pernikahan mereka yang ke 6 tahun. Dia dan Lenno bahkan sudah bolak balik ke dokter untuk memeriksa keadaan mereka. Dan mereka baik - baik saja. Menunggu waktu yang tepat saja.

Berbagai proses program telah mereka lakukan untuk mendapatkan tanpa positif di test pack mereka. Mungkin Tuhan belum berkehendak memberikan restunya kepada pasangan ini.

"Selamat datang di Indonesia sayang" sambut Sarah kepada dua anak - anaknya. Sherina sedikit nyeri mengingat bukan mama kandungnya ya g menjemputnya di bandara. Tapi ini pasti jalan terbaik yang diberikan Tuhan

"Sherina, Lenno mama kangen kalian berdua" Sarah memeluk anak dan menantunya dengan sayang yang dibalas pelukan hangat juga

"Papa mana?" tanya Lenno

"Ada urusan bisnis. Ayo kalian pulang"

"Maa kita akan pulang kerumah kita sendiri" ujar Lenno. Lenno memang telah menyiapkan rumah untuk dia tinggak bersama Sherina di Indonesia. Sarah tidak menyetujuinya.

"Apa rumah mama dan papa kurang besar untuk kalian?"

"Bukan begitu Ma.. Kita mau mandiri aja"

"Lenno, mama cuma punya anak kamu saja! Masa kamu mau ninggalin mama sih? Rumah mama terlalu besar untuk tinggal berdua dengan papa. Dan juga kamu sudah 6 tahun di Australia sekarang mau pindah rumah lagi" gerutu Sarah

"Sayang, kita tinggak dirumah mama seminggu ya" pinta Sherina. Apalah daya jika Sherina yang meminta Lenno tidak akan bisa menolaknya. Baginya permintaan sang istri adalah titah yang wajib dituruti

"Makasii sayang" ujar Sarah memeluk Sherina

"Gimana? Apa sudah ada tanda - tanda...." tanya Sarah hati - hati

Sherina menggeleng, Sarah mendesah kecewa "Mama sudah rindu akan cucu" ujarnya sedih. Sherina yang mendengar apa yang dikatakan Sang mama mertua sedikit merasa sedih. Dirinya bagai wanita yang tidak sempurna. Dia tidak bisa memberikan keturunan penerus Adhirajasa

Sarah sadar ucapannya telah menyinggung menantu kesayangannya lalu dengan cepat - cepat meralat "Yah tapi gak apa - apa sih mama liat kalian saja sudah cukup masalah cucu itu kehendak Tuhan jangan dipikirn ya sherin" Sherin memaksakan senyumnya kearah sang mama mertua.

*****
Wanita itu terlihat geram dengan tingkah sahabatnya yanh membuat kabur pria - pria ya g dijodohkannya. Dia hanya ingin sahabatnya itu bahagia. Kenapa malah jadi seperti ini?

"Anaz.. Kamu yaa aku bilangiin ga pernah mau denger? Kamu apain coba Roland?"

"Aku hanya bilang padanya kalau aku lesbian, aku mencintai wanita lain" ujar Syahnaz santai

"Apa? Kau benar - benar sinting! Kemarin aku jodohkan dengan Febrino kau mengatakan memiliki sakit jiwa, sekarang Lesbian??" Syahnaz mengangguk santai sambil menonton televisi

"Kau pernah berpikir, jika mereka membongkar kebohonganmu pada publik? Seluruh Amerika bukan seluruh dunia akan tau Syahnaz seorang model terkenal ternyata Lesbi dan punya gangguan jiwa? Kalau cari alasan menolak itu yang benar aja!!" Syahnaz mendesah pelan

CINTA KEDUA (Second Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang