Malam Pertama

136K 209 8
                                    

18+

Sherin Pov

Tibalah saatnya kami memasuki malam pertama di kamar pengantin tepatnya sekitar pukul 23.30 dimana acara resepsi pernikahan telah usai, para tamu tidak ada lagi yang datang, dan orang-orang dirumah juga tampaknya tinggal beberapa orang saja yang masih terjaga menunggu peralatan resepsi, adapun kebanyakan sudah tertidur pulas karena pasti kecapean melayani tamu demi tamu yang datang tak henti silih berganti baik tamu dari pengantin pria, pengantin wanita, maupun tamu dari orang tua kami.

Setelah mengunci rapat pintu kamar, Lenno suamiku berjalan mendekati aku. Aku berdebar dengan apa yang akan terjadi

"Terima kasih" ujarnya pelan

"Terima kasih juga telah menikahiku"

"Aku sangat mencintaimh Sherina. Aku berjanji dan bersumpah tidak akan menghianatimu. Tidak akan pernah menyakiti hatimu"

"Aku percaya kepadamu. Aku juga berjanji akan mengabdi dan melayanimu dengan baik. Menjadi istri dan ibu untuk anak - anakmu" aku merasa malu telah berkata seberani itu. Lenno mendekat dan berkata setengah berbisik

"Sayang, ini malam pertama kita sebagai suami istri. Tebak apa yang akan kita perbuat pertama kali dikamar pengantin ini?"

Mendengar pertanyaan suamiku tersebut aku hanya tertunduk malu sambil menggeleng-gelengkan kepala isyarat menjawab tidak tahu. Padahal sebenarnya dalam hatiku banyak sekali yang ingin kuungkapkan, namun karena aku malu jadi hanya bisa terdiam tanpa sanggup berkata-kata.

Sesekali kulihat wajah Lenno yang tak henti menatap wajahku sambil tersenyum hingga akhirnya dia menggunakan telunjuknya untuk mengangkat daguku agar tak terus tertunduk. Masih dengan perasaan malu, akupun menegakkan wajahku hingga menatap lurus ke wajah tampannya. Kulihat Lenno kembali tersenyum yang reflek kubalas senyumannya itu dengan senyuman malu.

"Aku kan sekarang sudah menjadi suamimu, tak perlu malu seperti itu lagi dong! Kita sudah halal untuk berdua-duaan dikamar seperti ini, jangan takut digerebek hansip atau pak RT" canda Lenno coba mencairkan suasana. Sepertinya dia tau bahwa aku sangat grogi dan tegang. Aku hanya mengangguk sambil sedikit tertawa namun tetap menujukkan rasa malu.
Lenno menarikku kedalam pelukannya, didalam pelukkan Lenno aku merasa hangat dan nyaman. Ini pertama kalinya aku dipeluk oleh laki - laki tapi tak masalah aku bangga karena dia yang pertama adalah suamiku yang sah, aku merasa ada barang yang keras menempel di pahaku. ternyata itu adalah Junior Lenno yang sudah mulai menegang. aku pun menatap Lenno geli dan tanpa aba - aba dia lansung mencium bibir ku pelan membuatndarahku seketika berdesir. Ciuman lembutnya kemudian berubah menjadi lumatan dan dengan perlahan naluriku aku membuka bibirku membiarkan lidahnya masuk menyapu kedalam bibirku dan kedua tangannya satu meraba bagian dada ku dan satunya sudah masuk dalam CD ku.

Terasa sekali bila Lenno sudah sangat mahir dalam hubungan percintaan ini dan jujur saja aku benar - benar merasa tegang dan gugup ingin aku menepis tangan Lenno namun aku sadar bahwa dia pantas untuk menyentuhku dia berhak karena dia suamiku dan aku akan pasrahkan diriku malam ini kepadanya.

Lenno sudah memengang kewanitaan ku, ia dengan lembut mengosok-gosok klitorisku yang membuat aku tidak bisa mengontrol nafsu birahi yang mulai memanas ini. Biar aku tidak pernah melakukan percintaan sebelumnya tapi aku menyadari kini diriku telah terbuai akan belaian Lenno mataku menggelap menikmati birahiku. Dan setelah itu sambil tidak berpisah satu sama lain kami berdua berjalan step by step menuju ke ranjang.

Setelah sampai diranjang Lenno sepertinya sudah tidak bisa nunggu lagi untuk menjalankan tugasnya ini, ia lansung membuka semua bajuku dan bajunya. Hingga tubuh kami sama - sama polos. Lenno melepaskan ciumannya dan memandangku tanoa kedip. Aku meraih bantal dan menutupi bagian payudara yang tereskpose

"Kenapa?" tanyanya

"Aku..."

"Kau tau Sherin, tubuhmu sangat indah, kau adalah ciptaan Tuhan yang terindah dan tersexy. Aku beruntung bisa memilikimu. Malam ini aku akan menembus keperawananmu, apakah kau siap?"

Aku memalimgkan wajahku karena ini sungguh memalukan, terlali vulgar. Aku hanya menjawab dengan anggukan kepala

"Dengar aku Sherin, kita sudah suami istri jangan malu lagi, nikmati segala sentuhanku, agar kita bisa menikmati malam pertama dan malam - malam selanjutnya sayang"

"Aku bersedia suamiku, aku adalah milikmu. Nikmati malam ini dan malam - malam selanjutnya ini hakmu" ujarku penuh percaya diri. Lenno mulai mencium leherku dan mengigitnya perlahan aku hanya bisa mendesah geli dengan aktivitas Lenno. Aku memejamkan mata dan menikmati sentuhannya

Setelah foreplay nya selesai Lenno membaringkanku dan membuka lebar kedua kakiku, walau masih malu dan sedikit berdebar karna aku ini masih perawan, dan sama sekali belum pernah melakukan ini. Apalagi saat sekilas aku melirik kejantanan suamiku itu besar dan panjang membuatku ngeri bagaimana barang sebesar itu menembus kewanitaanku?

"Pelan - pelan" ucapku terbata

"Rilex sayang nikmati.."

Dan Lenno pun mulainya dengan pelan-pelan dan ia coba untuk memasukkan kejantanannya kedalam kewanitaanku, ia mulai dengan lembut pelan-pelan memasukkan kepala penisnya

"Aaahh..." aku menjerit kecil merasakan sesak dibagian bawahku dan karena sakit saya pun menahan tubuh Lenno untuk berhenti sejenak dan perlahan-lahan masuk. Lenno tau kalau aku lagi sakit jadi dia pun melakukan dengan lembut.

"Tahan sedikit lagi ya syang" Lenno menciun bibirku untuk mengalihkan rasa sakitku

Perlahan-lahan penis itu masuk ke dalam vaginaku dan terasa banget kalu ada sesuatu yang keras muat dalam lobang vagina ku dan terasa perih. Aku merasa ada yang sobek di dalam vaginaku mungkin dia telah berhasil menembus keperawananku

"Kini sekarang kau telah resmi tidak perawan lagi dan menjadi nyonya Adhirajasa"

Perlahan Lenno menggerakkan pantatnya dengan tempo pelan aku merasakan rasa perih itu perlahan berganti menjadi rasa nikmat.

"Aahh..."

Lenno terus memompaku, dengan tangan yang meremas remas lembut payudaraku hingga membuatnya menjadi merah. Aku hanya bisa menjepit kedua kakiku pada pingguk Lenno saat merasakan ingin pipis

"Lenno... Hahhhahh.. Aku.. Akkuu mau pipiiiiiss se..sebentar"

"Keluarkan saja orgasme pertamamu" aku tak bisa lagi menahan pipis yang meledak akan keluar sebodo amat deh kalau aku akan mengompol

"Aaahhh..." aku mendesah lega saat berhasil pipis

"Nikmat?" tanyanya yang semakin kencang memompaku aku hanya menutup mata dan menikmati setiap genjotannya

"Sherina... Aku mencintaimuu...." ucapan Lenno lebih terdengar seperti lenguhan panjanh dan aku merasakan penis Lenno berkedut dan terasa sesuatu yang hangat menyemprot rahimku. Aku tau dan aku sadar Lenno menyiramkan benihnya di rahimku

Lenno merebahkan kepalanya di bahuku kemudian mencium pipiku lembut.

"Aku beruntung mendapatkan istri sempurna sepertimu" ujarnya dengan napas terengah

"Aku juga beruntung menjadi istrimu"

"Aku mencintaimu Sherina selamanya"

"Aku memcintaimu Lenno selamanya"

CINTA KEDUA (Second Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang