Matahari muncul dengan cerahnya. Memantulkan sinarnya ke bumi. Melewati kaca jendela seolah membangunkan semua orang dibaliknya.
Hoam.
"Haus." gue mengambil segelas air putih yang biasa sudah disiapkan di meja sebelah tempat tidur gue.
"Jam 05.20." gumam gue sambil saat ke arah jam.
Gue berjalan ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, gue memakai seragam sekolah hari kamis.
Hari kamis. Pulang sekolah gue harus latihan. Pikir gue.
Gue berjalan ke dapur di lantai bawah. Di sana ibu sudah selesai menyiapkan makan.
"Pagi sayang. Keliatannya ga semangat banget." sapa ibu gue.
"Pagi bu. Iya nih." jawab gue.
Setelah itu gue menghabiskan sarapan yang sudah disiapkan ibu tadi.
"Bu, nanti Azee pulang telat ya." ucap gue setelah selesai sarapan.
"Ada apa emangnya?" tanya ayah yang tiba-tiba muncul di ruang makan.
"Azee ikutan band buat pensi sekolah. Azee nyesel udah ikut band soalnya latihan setiap senin-jum'at sehabis pulang sekolah."
"Ditambah lagi senior pembimbingnya nyebelin!" keluh gue saat mengingat kak David.
"Oh jadi karena itu kamu ga semangat sekolah? Menurut ibu kegiatan band bagus buat kamu daripada sehabis pulang sekolah kamu main hp aja." pendapat ibu.
"Benar kata ibumu." ucap ayah menyetujui pendapat ibu.
"Huft. Iya deh. Yaudah Azee berangkat dulu ya bu. Yuk yah!" jawab gue lalu keluar rumah lalu naik mobil ayah untuk menuju sekolah.
Setelah sampai di sekolah, gue berpamitan dengan ayah lalu turun dari mobil.
Baru beberapa langkah melewati gerbang sekolah. Gue ngeliat kak David.
"Kenapa harus ketemu dia sih!" gumam gue pelan.
"Azeela?" panggil kak David dengan nada seperti bertanya. Mungkin dia takut salah manggil nama gue.
"Iya kak?" jawab gue.
"Tolong bilang temen-temen lo, nanti jangan lupa ngumpul abis pulang sekolah. Tapi di ruang kesenian ya." kak David memberitahu.
"Oke kak. Nanti gue bilangin." jawab gue.
"Yaudah. Mau ke kelaskan? Bareng aja yok!" ajak kak David.
Sekolah gue emang tingkat 3. Lantai 1 untuk kelas X, lantai 2 untuk kelas XI, dan lantai 3 untuk kelas XII.
"Hm. Boleh." jawab gue sedikit terpaksa karena kalau nolak takut melanggar sistem 3K yang diterapkan kak David.
"Lo pindahan dari mana dek?" tanya kak David saat di perjalanan menuju kelas.
"Dari Australia kak." jawab gue.
"Oh." gumam kak David.
Dan setelah kami berjalan dalam kesunyian karena tidak ada lagi yang bertanya atau menceritakan sesuatu.
Di jalan, gue sedikit mengintip kak David dari ujung mata. Istilah jaman sekarang mah katanya curi pandang. Wkwk.
Saat gue liat, kak David hanya berjalan tegap sambil fokus ke arah depan.
Tanpa sadar gue terpana ngeliat kak David saat wajahnya terkena angin dan mengayunkan rambutnya.
Keren. Hanya satu kata itu yang ada di otak gue buat deskripsiin kak David saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Love
Teen Fiction[DISCONTINUED] Pulang sekolah adalah saat yang dinantikan setiap murid, tapi tidak bagi Azeela. Penyebabnya adalah latihan band dan seniornya. Tapi saat latihan sudah tidak dilakukan lagi, ia malah ingin mengulangnya. Apa yang terjadi pada Azeela? A...