Chapter 6

795 56 1
                                    

"Kami pulang dulu ya kak." ucap Mutiara.

"Iya. Hati-hati." jawab kak David.

Setelah itu kami pulang kerumah masing-masing.

~~

Sesampainya di rumah yang terlihat sepi, karena ibu menginap di rumah teman lamanya waktu SMA di Indonesia, ayah masih bekerja, dan adik gue tentu lagi sekolah.

Di depan pintu masuk, gue melepas sepatu dan berjalan ke lantai atas, tepat ke arah pintu kamar gue.

Setelah masuk kamar, gue langsung mencharger hp dan pergi ke kamar mandi lalu mengganti baju.

Setelah itu gue hanya tiduran di kasur dan memandangi langit-langit kamar. Lalu semuanya gelap.

Gue terbangun saat mendengar bunyi telepon dari handphone gue yang tadinya sedang di charger.

"Siapa sih?" gumam gue.

"Halo?" ucap gue setelah mengangkat telepon yang gue galiat namanya terlebih dahulu.

"KAK! CEPET BUKA PINTUNYA! UDAH 30 MENIT NIH!" jawab orang di seberang telepon. Ternyata adik gue.

Gue langsung berlari ke lantai bawah dan membuka pintu.

Di sana adik gue dengan tampang lelah menatap gue dengan tatapan kesal.

"Kenapa sih liatin kakaknya sendiri kayak gitu?" tanya gue walaupun gue udah tau jawabannya.

"Kakak lama bukain pintunya! Udah di ketuk beratus-ratus kali tapi ga di bukain!" jawab adik gue dengan lebay sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"Kakak tadi tidur. Lagian kenapa ga nelepon dari tadi aja sih?" tanya gue.

"Udah tau gapunya pulsa!" jawabnya.

"Makanya jangan jajan mulu! Beli pulsa juga dong!" sindir gue.

Setelah gue mengatakan itu, adik gue hanya berjalan masuk ke kamarnya yang berada di sebelah kamar gue. Dia mengabaikan gue.

Kruyukk..
Perut gue bunyi.

Gue baru inget kalo gue belum makan dari siang.

"Kak! Ibu kan nginep, cari makanan malem gih di luar, laper nih!" ucap adek gue.

Ternyata adek gue juga laper.

"Enak aja nyuruh-nyuruh kakak! Eh? Apa tadi? Makan malem? Emang ini jam berapa?" tanya gue.

"Tidur berapa jam sih kak? Ini udah jam setengah 7 malem!" jawab adik gue.

Ternyata gue tidur siang selama 3 jam. Pikir gue.

"Tadi ibu bbm gue, katanya uang buat beli makan dimana ya? Deket tv ya?" gumam gue.

Gue berjalan mendekati ruang keluarga, menuju meja sebelah televisi.

"Nah, ini dia!" ucap gue saat menemukan uang itu.

"Dek!!" teriak gue dari lantai bawah, memanggil adik gue.

"Apaan kak?" jawabnya.

"Mau makan apa dek?" tanya gue.

"Adek beliin ayam bakar aja juga gapapa." jawabnya.

"Oke." ucap gue.

Gue langsung nelepon ayah untuk menanyakan ia mau makan malam dengan apa.

"Hallo Azee?" jawab orang di seberang telepon. Tentunya ayah.

"Hallo yah. Ayah mau makan apa buat nanti? Azee mau beli makan malem diluar." ucap gue.

"Gausah Azee. Ayah pulang agak malem, jadi ayah makan di kantor aja." jawab ayah.

Stuck In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang