Chapter 4

986 57 1
                                    

Gue baru selesai nelepon, dan gue langsung nyamperin temen-temen gue yang lagi di tempat kak David.

Saat gue udah sampe di sana....

"Kau?" seseorang dengan suara berat seperti bertanya saat gue sampai di tempat yang gue tuju.

"Eh? WHAT?!" ucap gue kaget.

Ternyata yang namanya kak David itu adalah.... orang yang gue tabrak 2 hari yang lalu!

"Lo yang waktu itu nambrak guekan?" tanya kak David.

"Hah? Apa? Kapan?" tanya gue balik.

Gue harus tenang. Pikir gue.

*David POV*

"Lo yang waktu itu nambrak guekan?" tanya gue penasaran.

"Hah? Apa? Kapan?" tanyanya balik dengan wajah berusaha tenang.

Dia pura-pura gatau rupanya. Padahal gue inget banget warna rambutnya. Ucap gue dalam hati.

"Gue inget banget orang yang nabrak gue warna rambutnya pirang. Dan di sekolah ini yang rambutnya pirang cuma lo." ucap gue meyakinkan faktanya.

*POV end*

*Azeela POV*

Duh gawat. Dia inget kejadian itu karena warna rambut gue. Ini rambut nyusahin aja! Ucap gue dalam hati. Sebal.

"Tapikan gue ga sengaja nabrak lo kak!" ucap gue sedikit emosi.

"Benerkan kalo lo yang nabrak. Daritadi harusnya gausah boong!" ucap kak David.

Shit. Gue nyesel pernah muji-muji dia! Pikir gue.

"Ck." decaknya pelan.

"Dia ini temen kalian?" tanya kak David kepada Mutiara, Ana, Alfian, dan Rifaldi.

"I-iya kak." jawab mereka bersamaan. Mereka tampak bingung dengan yang terjadi.

"Yaudah, untuk pembimbing band yang kalian omongin tadi, kakak mau jadi pembimbing kalian." ucap kak David ramah.

Apa-apaan dia? Baru aja kesal dan sekarang dia mendadak baik? Pikir gue bingung.

"Beneran kak? Yeayy!" teriak Mutiara senang.

"Tapi ada syaratnya." ucapnya dengan wajah datar menghadap ke arah gue.

Perasaan gue ga enak! Siapapun bawa pergi gue sekarang juga! Ucap gue berontak dalam hati.

"Siapa nama lo?" tanya kak David.

"Az-Azeela Steffania Dragnief." jawab gue sambil berusaha tenang.

"Oke. Buat kalian." ucapnya sambil menghadap ke empat orang temen gue.

"Kakak mau jadi pembimbing kalian asalkan si Azeela mau minta maaf udah nabrak kakak tempo hari." kak David melanjutkan kalimatnya yang belum selesai.

"Hah? Kok pake syarat segala sih? Dan kenapa syaratnya itu? Kan gue udah bilang kalo gue gasengaja nabrak lo kak!" ucap gue sambil menekan kata 'kak' saat bicara.

"Ck. Kalo kakak jadi pembimbing kalian. Kakak mau mengutamakan 3K selama kakak membimbing kalian." ucapnya datar.

"3K?" tanya kami berlima serempak.

"Ya. Kedisiplinan, Ketekunan, dan Kesopanan!" jawabnya sambil menekan kata 'kesopanan' dengan nada menyindir.

"Ck." gue berdecak kesal.

"Jadi gimana?" tanya kak David.

"Gue gamau minta maaf!" ucap gue yakin.

"Azeela, ini kesempatan kita satu-satunya." ucap Mutiara.

Stuck In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang