Gue berada di tempat yang menurut gue aneh. Seperti taman, tapi dengan bunga-bunga yang sudah layu. Tiba-tiba hujan turun. Deras. Gue berlari mencari tempat untuk berteduh. Bugh! Gue terjatuh ke sebuah lubang kecil dan berlumpur dengan tidak elitnya. Dan saat gua buka mata...
"Huft. Untung cuma mimpi." desah lega gue.
Ya mimpi. Mimpi yang aneh dan gue ngerasa akan ada sesuatu yang akan terjadi hari ini. Gue merentangkan tubuh gue lalu ngambil hp.
"Shit! Jam 05.15! Gue masuk jam berapa?! Gue takut telat!" gue panik dan langsung ke kamar mandi.
Setelah mandi, gue memakai seragam lalu turun ke ruang makan. Di sana ibu gue lagi masak sesuatu.
"Pagi mom!"
"Pagi sayang. Ibu lagi bikin..." jawab ibu gue tanpa melihat ke arah gue.
"Gausah bu, Azee makan roti ini aja. Azee berangkat dulu ya. Bye!" ucap gue sambil menunjukkan 2 roti berlapis selai coklat dan langsung pergi ke sekolah.
Hari ini gue berangkat ke sekolah dengan naik taksi.
Pukul 6 tepat gue sampai di depan gerbang. Setelah membayar ongkos taksi, gue langsung lari ke dalam.
Brugh! Gue nambrak orang. Gue hanya melihat sekilas, dia gapapa. Setelah itu gue langsung berlari (lagi) tanpa meminta maaf kepada orang yang gue tabrak tadi. Alasannya cuma satu, karena gue takut telat.
Kelas gue dilantai 2. Saat ditangga gue ngeliat Ana.
"Ana!" panggil gue.
Ana berhenti. Lalu gue menyamakan langkah gue dengannya.
"Lo kenapa? Kyak abis dikejar anj*ng aja."
"Shit. Gue kira udah telat." keluh gue.
"Haha, yaelah, masuk masih setengah jam lagi kali. Jam 06.30 , jadi gausah buru-buru kek gitu! Haha!" ledek Ana sambil melihat jam tangannya.
"Jangan ketawa lo! Yaudah ayo ke kelas!" ajak gue dengan nada kesal karena diledek.
Setelah sampai di kelas. Gue dan Ana langsung duduk di tempat kemarin. Pojok kanan paling belakang.
"Ana! Kemaren lo ngasih tau id line gue ke anak-anak kelas kita ya?!" tanya gue dengan raut muka (akting) marah.
"Ah, eh i-iya." jawab Ana gugup.
"Jangan seenaknya ngasih ke orang sebelum bilang ke gue dong!" tambah gue dengan muka masih kesal.
"Ma-maaf Azeela." ucap Ana sambil menundukkan kepalanya.
Apa gue keterlaluan ya? Tapi ngerjain Ana seru juga. Pikir gue.
"Lo mau gue maafin kan?" tanya gue.
"I-iya." jawabnya pelan.
"Kalo gitu gue punya syarat. Bantuin gua kalo gue gabisa ngerjain mtk. Dalam materi apapun! Dan gue akan maafin lo." syarat yang gue ajukan.
"Baik Azeela." jawab Ana dengan nada pasrah.
"HAHAHA! Padahal tadi gue cuma akting! Muka lo kocak banget kalo lagi takut! Akhirnya ada yang bantuin gue juga kalo pelajaran mtk!" ucap gue meledek Ana.
"Dasar lo!" jawab Ana kesal.
Tiba-tiba guru masuk. Ya hari ini pelajaran matematika bimbingan guru galak yang kemaren mengantar gue ke kelas. Untung Ana udah janji bantuin gue kalo mtk. Haha.
Atas bantuan Ana, gue bisa ngerjain soal yang Pak Agus kasih.
Kringg..... Kringg....
"Yeayy!" teriak seisi kelas saat bel istirahat berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Love
Teen Fiction[DISCONTINUED] Pulang sekolah adalah saat yang dinantikan setiap murid, tapi tidak bagi Azeela. Penyebabnya adalah latihan band dan seniornya. Tapi saat latihan sudah tidak dilakukan lagi, ia malah ingin mengulangnya. Apa yang terjadi pada Azeela? A...