"Tapi aneh tau. Kan bisa smsnya ke anak cowo." ucap Ana.
"Wah~ jangan-jangan...." ucap Ana dan Mutiara bersamaan.
▪◾◼
"Jangan-jangan apaan?" tanya gue.
"Ya. Gue lagi curiga aja sih." jawab Ana.
"Sama. Gue juga curiga." ucap Mutiara sambil menyentuh dagunya dan menatap gue seperti seorang detektif yang sedang melacak hilangnya uang sebesar seribu rupian. *oke abaikan! ini galucu*
"Lah? Apaan sih kalian? Gajelas banget!" ucap gue dengan tampang badmood lalu berjalan ke kursi panjang dan meninggalkan mereka yang masih setia di depan pintu.
"Ih. Gitu aja ngambek. Tapi kali aja itu tandanya kalo kak David suka sama lo! Iya ga Mut?" ledek Ana sambil mengikuti gue yang berada di kursi.
"Pembicaraan antarperempuan yang amat sangat membosankan." ucap Rifaldi yang sedaritadi diam.
"Kita bisa denger kali Rif! Btw, bisa jadi loh Azee. Buktinya masa lo doang sih yang dikasih kabar dari kak David?" ucap Mutiara menjawab pertanyaan Ana.
*blush*
"Cie yang blushing! Acia acia~" ledek Mutiara dengan semangat.
"Hahaha." tawa Ana saat menyadari perbedaan warna kulit pada wajah gue saat ini.
"Apaan sih kalian! Gue ga blushing tau!" elak gue.
"Terus itu ap...."
"Hei hei! Azee itu ga blushing. Dia kan sukanya sama gue. Ya ga Azee~" ucap Alfian menyela perkataan Mutiara dengan pedenya sambil duduk di samping gue.
"Idie, jijik. Nyebur aja lo ke laut." jawab gue.
"Azee, kamu jaat sama akuuh!" ucap Alfian sok dramatis sambil memegang dadanya seolah sakit.
"Sono lo sono!" ucap gue sambil mendorong Alfian yang belaga sedih untuk pergi dari samping gue.
"Hati-hati Azee, nanti dapet kurma loh gituin aku." ucap Alfian sambil berdiri.
"Karma bedon!" koreksi Ana.
"Tadi perasaan gue bilangnya itu deh. Dasar budek!" jawab Alfian tidak mau disalahkan.
"Lo bilangnya kurma! Dasar pikun!" ucap Rifaldi membela Ana.
"Oh, sorry. Soalnya gue ngeliat kecoa di samping Azeela jadi nginget kurma deh." penjelasan Alfian sambil menggaruk lehernya.
Semua mata tertuju pada gue.
"Kec? APA? KECOA?!" ucap gue panik sambil berdiri menghindari kursi yang 'tercemar' tersebut.
"HUAAA!!" teriak semua anak perempuan yang ada di sana.
Sayangnya nasib baik hari ini tidak berpihak pada gue. Kalian tau kenapa? Ya, pasti kalian gatau. Kecoa laknat itu terbang ke arah gue! Tepatnya ke bahu gue!
"HUAA!! SONO! SONO!!" teriak gue lumayan keras (baca: sangat keras).
"HAAA!! HUSH HUSH!!" teriak Alfian sambil mengayunkan tangannya berusaha membantu menyingkirkan kecoa itu.
Blam.
Suara pintu ruang kesenian yang terbuka. Melihat itu, hanya satu yang ada dipikiran gue. Kabur.Gue berjalan, tepatnya berlari ke arah pintu yang terbuka tadi.
Brugh...
Sedetik kemudian, bokong indah gue terasa sakit. Gue menabrak seseorang dan menyebabkan gue terjatuh."Kalian berisik banget. Ini lagi? Kenapa coba nabrak orang sambil teriak-teriak gitu?" tanya seseorang yang baru saja datang ke ruang kesenian sambil melihat ke arah gue yang masih duduk di lantai depan pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Love
Teen Fiction[DISCONTINUED] Pulang sekolah adalah saat yang dinantikan setiap murid, tapi tidak bagi Azeela. Penyebabnya adalah latihan band dan seniornya. Tapi saat latihan sudah tidak dilakukan lagi, ia malah ingin mengulangnya. Apa yang terjadi pada Azeela? A...