*Author POV*
Pagi diiringi dengan langit cerah seakan menyambut semua makhluk di bumi untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. Bahkan burung-burung saling bersiul satu sama lain seperti membuat sebuah nanyian yang indah.
Hal ini juga berpengaruh pada seorang gadis remaja, sepertinya ia sedang sangat bersemangat. Angin yang sejuk mengayunkan rambut pirang indahnya saat ia sampai di depan gerbang sekolahnya.
*END Author POV*
*Azeela POV*
Tidak terasa kalau udah satu bulan lebih gue sekolah di Yogyakarta. Ucap gue saat menatap pintu gerbang sekolah yang bernuasa warna hijau itu.
Beberapa detik berdiri disana, gue segera berjalan ke dalam sekolah.
"Woy Ana!" gue berteriak dengan semangat dari pinggir lapangan menyapa seseorang yang sedang berada di lantai atas.
"Eh Azeela! Cepet ke atas!" jawab Ana sambil melambaikan tangannya menyuruh gue untuk ke atas.
Tanpa menjawab Ana, gue berlari menuju tempat Ana. Gue merasa sudah terbiasa menggunakan rok yang dulunya menurut gue ribet. Buktinya? Gue bisa dengan cepat berlari menaiki tangga menuju kelas.
Tak lama kemudian gue sampai di lantai atas tempat Ana tadi memanggil gue.
"Tumben lama banget datengnya, gue kita lo gamasuk soalnya bentar lagi bel." ucap Ana saat melihat gue sudah di depan kelas.
Kringg...
"Baru gue bilang, udah muncul aja." lanjut Ana sedikit kesal.
"Yaudah, kita masuk kelas aja yuk!" ajak gue kepada Ana sambil menarik lengannya.
Gue dan Ana duduk di bangku ketiga dari depan bagian pinggir kiri. *author ngasal*
"Oiya, tadi lo belum jawab pertanyaan gue." tanya Ana saat kami sudah duduk dibangku masing-masing.
"Pertanyaan? Yang mana?" tanya gue dengan raut wajah bingung.
"Lo kenapa dateng lebih lama dari biasanya?" Ana mengulangi pertanyaan yang ia maksud.
Dia kalo penasaran gini mulu ya. Pikir gue mengetahui sikap Ana selama sebulan sekolah disini.
"Hahh. Mulai hari ini adek gue masuk pagi, jadi tadi pas berangkat bareng ayah gue, kami ke sekolahnya dulu." jawab gue menjelaskan sambil mengeluh ringan.
"Oh gitu." respon Ana menanggapi penjelasan gue. Setelah itu, serentak kami menghadap ke depan saat mendengar bunyi pintu kelas yang terbuka.
"Selamat pagi anak-anak!" ucap seorang guru berkumis tipis menyapa murid kelas gue tanpa ekspresi a.k.a wajah datar. Ia hanya membawa buku nilai. Membuat gue dan yang lain berpikir kalau-
"Hari ini kita ulangan." lanjutnya tanpa menunggu sapa balasan dari seisi kelas gue.
Firasat gue bener! Ulangan mendadak! Ucap gue dalam hati.
"Yahh! Kok mendadak sih pak."
"Pak Rochmad kan baik, minggu depan aja ya pak!" beberapa murid mengeluarkan pendapatnya dan juga memohon agar ulangan diundur."Tidak ada komentar! Sekarang masukkan buku kalian ke dalam tas!" ucap pak Rochmad dengan tegas.
Mendengar itu seisi kelas merasa tak ada pilihan lain, mereka pasrah dengan apa yang pak Rochmad inginkan, takut membuat guru itu marah.
Satu jam berlalu, pak Rochmad mengambil lembar jawaban murid-murid kesayangannya(?)
"Oiya, untuk anggota band pensi, nanti bapak akan mengetes hasil latihan kalian di ruang kesenian." ucap pak Rochmad sambil merapikan lembar jawaban murid-murid kesayangannya(?)
![](https://img.wattpad.com/cover/51583784-288-k726719.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Love
Teen Fiction[DISCONTINUED] Pulang sekolah adalah saat yang dinantikan setiap murid, tapi tidak bagi Azeela. Penyebabnya adalah latihan band dan seniornya. Tapi saat latihan sudah tidak dilakukan lagi, ia malah ingin mengulangnya. Apa yang terjadi pada Azeela? A...