Seventeen

80 2 0
                                    

Sorry for typo😝 Enjoyy!!!





- Miranda Pov -
* DOARR *

"TWAN!! " Pekikku kencang.

Peluru, itu terkena Twan. Dia terjatuh kebawah.  Aku menghampirinya.

Aku menaruh kepalanya diatas pahaku.

"I make you happy right?" Ucapnya.

"No! You make me really sad Twan" Balasku.

Ya tuhan! Mantan pacarku ini telah menyelamatkan hidup ku.

Twan memejamkan matanya.

"Twan! Wake up! Twan!!" Pekik ku.

Air mataku terjatuh di pipinya.

"TWAN!!!" Pekik ku kencang.

Aku bangun. Menuju Amanda.

"YOU!!" Geramku kepada Amanda.

Dia mulai panik.

- Skip -

Twan dibawa oleh ambulance. Aku menyesal sekali, dia masih bisa merelakan nyawanya untukku.

Matt memelukku. Aku menangis.

" Sekarang Twan udah seneng kok Mir. Lo gak perlu nangis." Ucap Matt menenagkan Gue.

amanda dibawa ke kantor polisi. Karena sudah berlaku kriminal.

- Skip -

Hari ini adalah terakhir kalinya gue melihat Twan. Dipemakaman. orang tuanya benar-benar sedih dan terpukul. Begitu pun gue yang dia selamatin. Gue gak tau harus bilang apa ke Twan. Dia masih sayang sama gue. Gue berdiri disebelah Matt, dan disebelah orang tua Twan.

Selesai pemakaman, aku berbicara dengan orang tuanya.

"Tante, i'm so sorry. Twan meninggal karna saya." Ucap ku meminta maaf.

"Tidak, kamu tidak salah. Ini memang sudah takdir Twan. Tante tau kamu merasa bersalah, tapi ini semua bukan salah kamu." Jawab Mama Twan.

Aku memeluk Mama twan, sambil menangis.

"Terimakasih tante." Gumamku.

"Sama-sama Miranda" Balas tante.

Aku pulang bersama Matt. Dan Matt merangkul ku, karna aku masih lemas. Aku masih tidak percaya Twan tidak ada.

" Matt, I miss Twan." Ucap ku pada Matt.

"Everyone miss his Mir." Balas Matt.

Gue mulai meneteskan air mata.

"If you Always crying, Twan really sad." Jelas Matt.

Benar kata Matt, sebaiknya aku tidak sedih seperti ini. Aku menghela nafas.

"Nah gitu dong Mir." Ucap Matt tersenyum.

Aku memeluk Matt sangat erat. Aku ingin bersama Matt selamanya. Aku tidak ingin dia pergi dariku. Seandainya aku bisa bilang padanya bahwa 'aku cinta pada mu'

- Skip -

Aku merebahkan tubuh ku di ranjangku. Aku begitu lelah, badanku sangat lemas.
aku menghela nafas. Aku melamun tiba-tiba saja aku mengeluarkan air mata. Aku teringat dengan Twan.

Aku memenjamkan mataku.

Dimana aku? kenapa? aku tau ini tempat dimana aku dan Twan berjumpa. Dan dihadapanku ada Twan yang tersenyum.

Aku memeluknya, dia juga memelukku.

"Twan! I'm sorry for yesterday" Ucap ku meminta maaf.

"No! It's okay." Jwab Twan pendek.

"I have to go. Bye Miranda!" Ucap Twan.

"NO!!" Teriak ku.

"TWAN! TWAN!!"

*******

Aku terbangun, huh!! untung saja ini hanya sebuah Mimpi.

- Matt Pov -
Aku sampai dirumah. Aku membuka pintu, mom and dad berada di sofa. Aku terkejut, kenapa mereka? Tidak biasanya.

"Matt, come here. Sit down" Ucap mom.

Aku duduk di sofa.

"What's wrong?" tanya ku ingin tau.

Dad menghela nafas,

"Jadi, dad ada kerjaan di London .dan boss dad menawarkan untuk dad tinggal disana, biaya nya sudah ditanggung, kemudian dad ingin kamu, dan Mom ikut dengan dad disana untuk tinggal selamanya. Kita berangkat Hari Kamis." Jelas dad panjang.

Aku benar-benar kaget. Kenapa harus disaat seperti ini? Jika aku pergi? bagaimana dengan Miranda?
Dia baru saja kehilangan seseorang? dan aku harus pergi?

----------

GUYS GIMANA YANG INI?
DO U LIKE IT OR NAH?
BTW THANKS YANG UDAH BACA!
NEXT GAK NIHH!???

! VOMMENT !

Stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang