Part 10

907 57 0
                                    

Enjoy!

----------------------------------

Author pov's

Narisha tertidur lelap, ia mendengkur cukup keras, nampaknya kelelahan. Karena sepulang sekolah tadi, ia langsung masuk ke kamar dan tertidur tanpa mengganti baju.

Terdengar suara pintu kebuka, dan derap kaki mendekat menuju Narisha. Namun Narisha sama sekali tidak menyadari itu, bahkan ia mendengkur semakin keras.

Terdengar helaan nafas pelan. "Kamu cape banget ya, sampe ga ganti baju gini" kata seseorang pelan.

Lalu orang itu mengelus puncak kepala Narisha, ia tersenyum dan mencium kening Narisha dengan penuh kasih sayang. Ia pun keluar dari kamar Narisha, dengan setitik air mata.

***

Narisha terbangun dari tidurnya dengan nafas memburu, ia mimpi mama nya masuk ke kamar dan mencium nya.. tapi ia teringat bahwa itu tidak mungkin.

Ia turun kebawah, mendapati bibi lagi menonton drama korea.

"Bi" panggil Narisha pelan.

"Iya non?"

"Masak apa?"

"Steak ikan non, mau delivery makanan luar atau makan masakan bibi?" Tanya bibi.

"Makan masakan bibi aja, aku mandi dulu deh" kata Narisha lalu berlari kecil menaiki tangga untuk segera mandi.

Setelah hampir 15 menit Narisha mengguyur tubuhnya, sekarang ia sudah bersih dibalut baju onesie* character rabbit, terlihat sangat cute.

Narisha duduk sendiri di meja makan, menikmati makanannya tanpa semangat sedikitpun. Lalu tiba-tiba saja, bibi duduk di kursi persis depan Narisha, bibi tersenyum.

"Ada apa bi?"

"Non kesepian yaa??" Tanya bibi pelan.

Narisha menghela nafas pelan, lalu hanya merespon pertanyaan bibi dengan senyuman singkat.

"Tadi ibu kesini non"

Ya. Perkataan bibi barusan sukses membuat Narisha melongo, mama nya datang kesini.. lalu apakah ternyata mimpi Narisha tadi nyata? Tapi dalam sekejap matanya yang tadi lunak kini melotot.. ia tersadar, ia membenci ibunya.

Narisha menatap bibi tajam. "Ngapain dia kesini?"

"Kangen sama non, tadi dia masuk ke kamar non loh. Apakah non gak kasian sama mama? Dia sayang sama non, cobalah maafkan kesalahan mama kemaren" kata bibi.

Narisha melotot mendengar perkataan bibi, dadanya naik turun. "Bibi tau, itu bukan urusan bibi" lalu Narisha berlari ke kamarnya meninggalkan makanan yang belum habis itu.

Semalaman suntuk Narisha gak bisa tidur, ia kepikiran perkataan bibi tadi sore di ruang makan. Tapi tetap saja, ia menepis perasaan rindunya terhadap sang mama.

Narisha benci mama.

Sekarang sudah jam 2 dini hari, namun Narisha belum juga terlelap. Lalu ia memutuskan untuk ke balkon, mencari udara segar. Ia membuka pintu balkon perlahan, terlihat di seberang sana kamar Rello lampunya sudah padam.

"Kak?" Panggil Narisha sambil melambaikan tangan nya di depan muka Kak Ray, pasalnya dari tadi Kak Ray menatapnya tepat di manik mata.

Tiba-tiba Narisha merasa sesuatu yang lembab, kenyal, dan halus mendarat di keningnya.

Mengingat kejadian itu, Narisha tersenyum tulus. Ia senang, mengetahui ternyata banyak orang yang menyayangi nya.

"Hey" panggil seseorang.

Narisha menengok kesumber suara, lalu keningnya berkerut bingung melihat Rello yang berdiri di balkonnya. "Lo belum tidur?" Tanya Narisha.

"Kebangun, lo sendiri?"

"Gak bisa tidur" kata Narisha pelan.

Rello menghela nafas pelan. "Gue tau, lo ada masalah ya?"

Narisha menggeleng. "Gue masuk ya, mau tidur sebentar nih.. besok sekolah loh Rell"

Dan setelah perbincangan singkat itu, Narisha terlelap.

***

"Bi, maafin perkataan aku kemaren sore. Aku gak bisa kontrol emosiku, sekali lagi aku minta-"

"Sudah sudah, gak papa kok. Hati-hati di jalan ya, sekolah yang bener" kata bibi tersenyum seraya mendorong pelan bahu Narisha.

Hari ini Narisha berangkat kesekolah sendiri, entah kenapa ia malas bertemu Rello, mungkin karna Narisha belum mau menceritakan masalahnya.

Narisha jalan menunduk tanpa khawatir akan menabrak orang karna koridor sekolah masih sepi, menatap sepatunya lantas tiba-tiba saja ia refleks berhenti karna melihat sepasang sepatu lain dihadapannya.

Ia mendongakkan kepala, lalu begitu mengetahui Kak Ray yang ada dihadapannya ia tersenyum. "Hey" sapa Narisha.

"Hey" kata Kak Ray tersenyum tipis.

Mereka saling tatap, dan tanpa disadari jatuh semakin dalam.

"Are you okay?" Tanya Kak Ray pelan.

Narisha menggeleng ragu. "Maybe next time, gue bakal cerita kalau udah siap"

"Okay, gue duluan ya" kata Kak Ray, tapi baru beberapa langkah ia berhenti dan menatap Narisha. "Lo keliatan makin cantik dengan kepang satu" lalu ia -Kak Ray- pergi.

Blushing.

Narisha pun memasuki kelas dengan senyuman yang dari tadi, ga ilang-ilang.

"Lo kenapa deh, senyam senyum gitu?" Tanya Tisha.

Narisha senyum jahil. "Lo mau tau?"

"Mau mau!" Kata Tisha semangat.

"Kepo" kata Narisha dengan meletan.

"NARISHAAA!!" Teriak Tisha sambil menghentakkan kakinya kesal.

Narisha ketawa ngakak melihat respon temannya yang satu ini.

-------------------------

Sorry updatenya sedikit.

Dont forget to leave vomments and votes thankyou, all the love tumblxlina❤

Broken Home (ON HOLD & ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang