Part 13

761 54 2
                                    

Enjoy!

--------------------------------

Author pov's

"Iya, gue hari ini sekolah kok" kata Narisha berbicara dengan seseorang di telfon. "Sip kalau gitu bye" lalu Narisha menutup telfonnya.

Rello mengintip Narisha yang sudah siap berangkat dari balkonnya, pasalnya ia hari ini gak siap ketemu cewe yang notabene nya sahabat kecil dia itu. Lalu melihat Narisha yang baru saja keluar kamar, ia pun ikut keluar untuk samperin Narisha ke rumahnya.

Rello mengintip dari jendela ingin memastikan, apakah Narisha sudah turun kebawah atau belum

"Heh! Ngintip mulu kamu ya, bintitan aja baru tau rasa" kata mama pelan sambil menjitak kepala Rello.

Rello tersenyum kecil. "Mama gimana? Ada yang sakit?"

Mama menggeleng. "Udahlah, samperin aja dari pada ngintip.. dosa!" Kata mama seraya mendorong tubuh gue pelan.

Rello menghela nafas. "Aku naik motor aja" lalu Rello pamit dan langsung menancap gas motornya kencang.

***

Sementara Narisha baru aja keluar untuk mengeluarkan mobilnya, ia mengintip ke arah rumah diseberang nya.

Rello gak ada? Udah berangkat kali ya?, pikir Narisha.

Mengetahui Rello udah berangkat duluan, Narisha pun langsung menancap gas diluar batas kecepatan yang wajar.

Sekarang Narisha lagi menunggu lampu merah menjadi hijau, lalu setelah mengetahui lampu tersebut sudah berubah warna ia pun langsung menancap gasnya lebih kencang lagi.

Bruaag

"Shit!!" Umpat Narisha kesal.

Narisha turun dari mobilnya, ngecek apakah orang yang barusan di tabraknya baik-baik saja atau malah sebaliknya? Lalu terlihat, seorang ibu-ibu seumuran mama nya terduduk sambil meringis kesakitan memegang luka di keningnya.

Narisha mendekati wanita itu. "Bu? Ibu baik-baik aja? Sakit dibagian mana? Kedokter aja yukk" kata Narisha.

Ibu itu mendongakkan kepala. "Gak papa kok nak, ibu pulang aja" kata ibu itu pelan.

"Udahlah.. mendingan ibu ke rumah sakit aja sama aku" ajak Narisha sambil membantu ibu itu berdiri.

Narisha membawa ibu yang ternyata bernama Dewi itu ke Rumah Sakit terdekat, lalu menunggu diluar ruang dokter sambil sesekali menggigit kukunya.

One notification from LINE

Ray: lo dmn? Gasekolah yak?

Narisha: gue di RS td gasengaja nabrak orang

Ray: ya ampun.. gue kesana deh ya, lo sendirikan?

Narisha: iya gue sendiri, gausah Ray gue baik" aja kok

Ray: okay kalau gitu.. takecare ya;)

***

Ibu Dewi baru aja keluar dari ruangan dokter, lalu tersenyum hangat ke Narisha.

Astaga kapan terakhir kali mama senyum sehangat ini?, pikir Narisha sedih.

Narisha mengerjapkan matanya. "Udah selesai bu? Ayuk aku bantu jalan"

Ibu Dewi menggeleng. "Gak usah nak, ibu bisa jalan kok"

***

"Ya ampun Ray, sumpah gue tuh tadi udah panik banget pas tau nabrak orang" kata Narisha menggebu-gebu.

Sedangkan Ray tanpa mengalihkan pandangan dari tv, hanya merespon Narisha dengan anggukan kecil.

Narisha melotot kesal. "Ih! Kok lo ngacangin gue sih"

Sekarang Ray dan Narisha lagi movie marathon di rumah Narisha, sambil menikmati beberapa cemilan.

Tiba-tiba aja Ray mempause filmnya, lalu menghadap kearah Narisha. "Narisha ku sayang yang cantik, udah dong ngomelnya" kata Ray mencolek hidung Narisha.

Blushing.

"HAHAHA blushing masa" tawa Ray meledak.

Dengan pipi memanas, Narisha ngelengos.

Ray yang melihat Narisha bangun dari duduknya, langsung menahan tangan Narisha. "Eh eh, mau kemana lo?"

"Kamar" jawab Narisha cuek.

"Ngapain? Ciee ngambek sama gue" goda Ray.

"Mau ngambil handphone elah, gak usah geer deh"

Ray mengerucutkan bibirnya dan melepaskan genggaman tangannya.

***

Kondisi kamar Narisha bener-bener kacau, ia sudah membongkar kamarnya namun handphone nya belum juga ketemu.

Ck dimana sih, gerutu Narisha dalam hati.

Matanya pun beralih kearah balkon diseberang sana, ya kamar Varello. Terlihat Rello hanya berdiri sambil menatap kearah balkon kamar Narisha, dan entah apa yang membuat Narisha bergerak untuk keluar ke balkonnya.

Udah sekitar dua menit Narisha dan Rello hanya melempar tatapan, tanpa sedikitpun bersuara.

Hingga akhirnya..

"Sha, maaf" kata Rello pelan namun sukses membuat jantung Narisha berpacu kencang.

"For what?"

"Maaf gue ngecewain lo, maaf karena disaat lo butuh gue gak ada"

Narisha mengerjapkan matanya berkali-kali. "Lo- lo.. denger-"

"Iya"

Rello pun masuk ke kamarnya, meninggalkan Narisha yang masih mematung.

---------------------

Sorry gantung, dan maaf author gak janji bakal update cepet karena lagi dikejar deadline:(

Tadinya berniat untuk hiatus tp temen author bawel minta update HEHE biasa fans:p

Broken Home (ON HOLD & ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang