Enjoy!
----------------------------
Author pov's
Begitu Narisha melihat tingkah Rello yang memalukan ia pun menarik Rello menjauh dari sekre OSIS, setelah cukup jauh dari jangkauan anak-anak OSIS, ia memasang wajah maksud-lo-apa-nyet.
"Aku gabut dikelas, lagian kalau Ray ganggu kamu gimana? Makanya aku iseng kayak tadi"
Tawa Narisha meledak. "Lo aneh banget sih Rell, rusak image lo! Udah ah gue mau lanjut rapat, tungguin ya.. bhay!"
Melihat punggung Narisha yang menjauh, Rellopun tersenyum kecil membayangkan ekspresi Narisha tadi. Ia pun memutar badannya menuju kantin, sambilan menunggu ceweknya yang lagi rapat.
Rello menduduki bangku kosong dihadapan Treyson. "Wei bagi ya kentangnye!"
Treyson mencibir. "Ganteng tapi kismin HAHAHA"
"Daripada lo, jelek kismin blangsak! HAHAHAHAHA" ejek Rello sambil melempar Treyson dengan kulit kacang.
Seketika raut wajah Treyson berubah menjadi datar. "Lo taken ya sama Narisha?"
Ia hanya mengangguk kecil, mendengar pertanyaan temannya.
Treyson menghela nafas. "Long last ya! Yang terbaik aja buat lo bro"
Yang di doakan hanya manggut-manggut.
Feeling gue kok gak enak ya?, tanya Treyson dalam hati.
Rello yang melihat ekspresi aneh Treyson pun bingung. "Napa lo nyuk"
Seketika tersadar dari lamunannya, ia menggeleng cepat. "Gue duluan ya! Mau balik.. ngantuk"
Selepas kepergian Treyson, Rello yang sekarang duduk sendirian akhirnya memutuskan untuk tidur sebentar.
***
Narisha menghentakkan kakinya berkali-kali, secara gimana gak kesel? Dia udah nungguin Rello hampir sejam, tapi bocahnya gak nongol.
Akhirnya ia berniat menunggu taksi saja depan gerbang sekolah, sudah sekitar ratusan LINE ia kirim, tapi gak ada satupun balasan dari Rello.
Tai emang.
Tiba-tiba mobil sedan hitam berhenti, Narisha jelas tau siapa pemilik mobil ini.
Ray.
Ia membuka kaca mobil, lalu mendongakkan kepala. "Gak balik Sha?"
"Nunggu taksi"
Langsung aja Ray membuka pintu mobil. "Sama gue aja baliknya, cepet naik!"
Narisha pun naik.
Keheningan menyelimuti mereka, hingga akhirnya Narisha memecahkan keheningan.
"Nongski dulu yuk" ajaknya dengan cengiran kuda.
Tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan Ray menjawab. "Mau kemana?"
"Lagi pengen shirokuma hehe" katanya cengengesan.
Mendengar pernyataan cewe itu barusan, langsung saja Ray memutar balik arah menuju Mal Kota Kasablanka.
Narisha mendelik. "Sok ganteng banget si, cih" katanya melihat Ray yang begitu serius mengemudi.
Senyuman jahil terukir. "Kalau gitu berarti gue ganteng, yakan? Ngaku lah HAHA"
Blush!
Cewe itu memalingkan wajahnya kearah kaca, berusaha menutupi pipinya yang merona.