CHAPTER 9

111 4 0
                                    

"Kalo lo berani macem-macem sama rachel, lo berhadapan sama gue,ngerti lo" bentak gilang

     Dengan perasaan kecewa cewek misterius yang di ketahui bernama nanda itu pun pergi dengan amarah yang terpendam.

"Lo gakpapa? Nanda mukul lo?" tanya gilang ke rachel. "Enggak kok, aku cuma gak ngerti aja, kenapa aku yang jadi masalah nya" jawab rachel berlalu masuk kelas meninggalkan gilang sendirian yang terlihat khawatir dan diikuti ketiga teman nya memasuki kelas.
*******
"Rachellll, tadi tuh lo keren banget, lo berani ngelawan nanda" greget dina. "Gimana gak ngelawan orang salah satu sahabat gue terancam" jawab rachel santai.

"Udah-udah jangan di bahas, lo udah belum pr fisika, kalo belum nih gue contekin" ucap rike setara memberikan buku pada rachel.

"O'ow, pr fisika gue harus menjauh, ntar rencana gue gagal lagi" batin rachel.

"Emb, gue sakit perut, gue ke toilet dulu yah" ucap rachel setara memegang perut nya dan berlari keluar. "Buruan yah jangan lama-lama"teriak rike.

    Rachel berjalan menuju danau yang menjadi tempat favorit nya jika di sekolah, rachel hanya berpura-pura sakit perut agar dia bisa bolos pelajaran fisika entah apa yang memberanikan rachel bolos pelajaran fisika, guru yang terkenal sangat kiler.
    Lalu rachel duduk di rerumputan dan di depan nya danau.

"Maaf" batin rachel. Rachel menatap air danau yang begitu tenang.
   "Aku ingin seperti farel yang selalu Di banggakan,aku ingin seperti farel yang selalu di sayang sama mama, aku ingin seperti farel yang selalu di nasehati setiap waktu, aku ingin seperti farel yang jika sakit selalu di rawat sama mama" kata-kata yang selalu di lontarkan oleh rachel, masalah apapun selalu di kaitkan dengan hal itu.

    Tanpa di sadari air mata rachel menetes membasahi pipi rachel. "Betapa berat nya hidup yang di jalani tanpa kasih sayang seorang ibu, pernahkah aku di peluk...pernahkah aku di khawatirkan...pernahkah aku ada di pikiran nya... Pernahkah aku di temani saat belajar... Pernahkah aku mencoba masakan seorang ibu...??? Enggak, gak pernah!!! Dimana orang yang selalu ku panggil mama di saat aku sakit... dimana orang yang selalu ku panggil mama saat aku terjatuh... Dimana orang yang selalu ku panggil mama di saat aku benar-benar membutuhkanya??? Gak ada, sosok itu gak pernah ada untuk ku, walaupun dia hadir di hidup ku namun aku tidak pernah merasakan hangat nya pelukan seoarang ibu, orang yang sejak lama aku nantikan, aku selalu berharap suatu saat dia ada di sisiku, menemani ku setiap saat aku membutuhkanya.

******
Gilang yang sedari tadi melihat rachel yang sedang asik dengan pikiranya sendiri dari atas pohon mangga, tiba-tiba turun dan berjalan mendekati rachel yang sedang duduk dan menatap danau.
     Rachel masih tidak menyadari keberadaan gilang yang berada di belakang nya, lalu gilang duduk di sebelah rachel. "Udah, gak usah dipikirin tentang yang tadi, nih hapus air mata lo" ucap gilang dan membuat rachel terkejut dan mengambil sapu tangan yang di berikan gilang.

"Cengeng banget sih" ucap gilang dengan nada menyindir."yang cengeng tuh siapa" bantah rachel.

"Itu buktinya, kenapa coba lo nangis???" ucap naufal. "Gue....gue cuma terharu aja sama kisah nya si fahri di dalam novel gue yang tadi gue baca" elak rachel.

"Ooo, lo gak masuk kelas tadi gue liat di kelas lo ada bu fisika loh, ntar lo di hukum baru tau rasa"ucap naufal. "biarin kan yang di hukum gue, bukan masalah itu mah"  jawab rachel santai setara berdiri.

"Ohh, mending sekarang lo balik deh," suruh gilang. "Iyah ini juga mau balik, ya udah aku balik ke kelas dulu yah kak" ucap rachel setara membalikan badan dan berjalan menuju kelas.
   Gilang hanya diam menatap punggung rachel yang telah lama menghilang, lalu gilang merebahkan tubuh nya di atas rerumputan hijau, sambil memandangi langit-langit biru yang di dominasi dengan warna putih awan.

"Gue bakal jagain lo chel, apapun yang terjadi gue bakal selalu lindungin lo" batin gilang dan memejamkan matanya.

*******
  Saat perjalanan rachel menuju kelas di tengah perjalanan rachel bertemu dengan guru fisika yang sedang berjalan dan menatap rachel dengan garang.
   Lalu rachel berhenti melangkah saat guru fisika itu mulai berbicara.

"Rachel dari mana saja kamu" teriak guru fisika. "Emb dari toilet bu" alibi rachel.

"Alasan kamu!!, di toilet sampe dua jam, berdiri di depan bendera sekarang juga" teriak guru fisika.

   Seperti biasa tanpa berkata-kata lagi rachel langsung melaksanakan nya.
    Saat menuju lapangan rachel melihat naufal yang sedang berdiri di depan tiang bendera rachel mendengus "dia lagi,dia lagi" batin rachel mau tak mau, rachel harus berada di samping nya.

"Lo lagi, lo lagi" ucap rachel. "Lo ngapain di sini?" tanya naufal.

"Gue di hukum"jawab rachel dingin. "Di hukum kenapa?" tanya naufal lagi.

"Bolos jam pelajaran" jawab rachel. "Chel mending lo jangan ngulangin lagi kesalahan lo soal nya gue yakin banget surat buat orang tua pasti udah nyampe ke nyokap lo" jelas naufal

   Rachel sedikit kaget mendengar penjelasan naufal tadi, betapa bahagia nya rachel karena rencana nya berhasil.

"Oh, kenapa hp yang lo kasih ke gue pake di password segala sih" ucap rachel mengalihkan pembicaraan. "Tapi lo tau kan password nya" jawab naufal dengan nada menggoda.
    Bel istirahat sedari tadi sudah berbunyi namun rachel dan naufal masih tetap berdiri di depan tiang bendera dan asik dengan lawakan-lawakan yang naufal lontarkan

"Eh lo liat deh tu kucing jalan nya pake kaki" ucap naufal setara menunjuk kucing. "Hahahaha, yah jelas lah pea, denger yah ini tuh lawakan tergaring yang pernah gue denger" tawa rachel.

"Kalo garing kenapa lo ketawa" timpal naufal.
     Lapangan pun sedari tadi sudah di pakai main basket termasuk gilang sedang bermain basket di lapangan yang sama dengan naufal dan rachel.

    Dan sedari tadi juga gilang melihat ke arah naufal dan rachel sedang tertawa, terlihat jelas mimik muka nya yang terlihat geram dan meremas bola basket yangvsesang di pegang nya.
     Gilang sudah tidak tahan melihat nya sampai-sampai dia ingin melemparkan bola pada naufal. "Gue lempar baru tau rasa lo" gumam gilang.
   Lalu gilang melemparkan bola basket nya dan.......

Rachel terjatuh pingsan karna benturan dari kepala nya yang mengenai lapangan basket. Betapa terkejut nya naufal dan mata nya beralih pada gilang, begitupun juga gilang bola yang ia lemparkan salah sasaran.
   Tanpa berkata-kata lagi naufal langsung berlari dan langsung menarik baju gilang. "Kenapa lo lempar rachel pake bola basket" teriak naufal dengan amarah yang menggebu-gebu. "Gue gak sengaja, tadi nya pengen ngelempar elo" jelas gilang.

"Halah alasan lo" ucap naufal setara menonjok pipi gilang, gilang tidak terima dan akhir nya pun gilang menonjok balik pipi naufal dan akhirnyapun terjadi perkelahian antara naufal dan gilang.
     Lalu datang seorang...........

On The Eye Down The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang