____________
Aku menatap bintang yang berkilauan di atas langit sana sambil terduduk di kusen jendela yang selalu menjadi aktivitas rutinitas ku setiap hendak tidur, namun bintang itu tak sebanyak seperti hari biasanya, aku menghembuskan nafas besar ku.Drrttt...Drrtt
Tak lama kemudian hand-phone ku bergetar yang menandakan bahwa sebuah pesan masuk.
From : naufal
Kalo di suruh milih bintang atau bulan kamu bakal pilih yang mana???Aku mengreyitkan dahi ku setelah membaca pesan dari naufal, kenapa tiba-tiba naufal bertanya seperti itu dan segera ku balas.
To : naufal
Yah bintang lah, bintangkan lebih indah bentuk nya.Aku sempat berpikir butuh waktu berapa lama untuk belajar mengetik cepat seperti naufal yang baru saja ku balas dalam hitungan detik dia sudah membalas nya.
From : naufal
Jangan!!! Jadilah bulan untuk ku, jika kamu adalah bintang kamu memang cantik, tapi di luar sana banyak bintang yang lebih cantik dan indah bentuk nya dari bintang mu sehingga banyak yang mengalahkanmu, namun bila bulan walaupun bentuk nya tak seindah bintang dia masih tetap bersinar walaupun banyak yang menimpanya dengan kejelekan.Aku tertegun melihat sms yang dikirimkan naufal untuku, timbul ribuan pertanyaan di dalam pikiran ku untuk naufal, nahas pikiran itu tak pernah tersampaikan dari mulutku, mulutku slalu terkunci jika aku akan membicarakanya.
P.o.v off
Naufal yang sedari tadi melihat rachel dari atas pohon pinggir rumah rachel pun mulai turun karena di lihat nya rachel sudah tak terlihat lagi, naufal pun menaiki motor nya dan menyalakan nya dan melaju.
Sesampainya di rumah naufal masuk ke dalam rumah.
"Maaa.....aku pulang" teriak naufal. "Kamu abis dari mana aja, baju nya juga basah gini" tanya mama naufal khawatir.
"Aku abis nemenin rachel ma.." ucap naufal. "Bagus donk, itu baru nama nya laki" ucap papa naufal yang tiba-tiba datang.
"Lain kali jangan ujan-ujanan yah nanti sakit kamu kambuh lagi" ucap mama naufal setara mengusap rambut naufal.
"Ya udah naufal mau ke kamar dulu" ucap naufal berjalan menuju kamar.
_____________
Aku melihat gantungan di jendela yang ku beli bersama rachel entah apa nama nya aku begitu ingin membeli nya setelah mendengar penjelasan dari rachel, karna aku tau akan ada banyak hal yang membuat nya menangis aku hanya ingin membuat nya bahagia walau hanya dalam mimpi, dan di saat hal buruk menimpanya aku berharap dia masih dalam mimpinya mimpi yang indah walaupun takan pernah terjadi.********
Aku terduduk bersama naufal di bawah pohon yang melindungiku dan naufal dari panas nya terik matahari, aku melihat naufal yang sedang tidak melihat ku tersirat dari wajah nya, aku melihat dia begitu bahagia entah apa yang membuat nya bahagia tapi aku begitu penasaran, aku masih menatap naufal yang tidak melihat ku melainkan sedang melihat langit biru yang di dominasi dengan warna putih awan, entah sejak kapan aku melihat naufal yang sudah menatapku mungkin aku terlalu asik dengan pikiran ku sehingga aku tidak mengetahui bahwa naufal telah menatapku seperti ini, aku terdiam namun lama-lama wajah naufal mendekat dan hidung nya kembali menempel di hidung ku persis seperti yang di lakukanya saat di bioskop namun naufal masih terus mendekat lalu aku memejamkan mata ku.Tring....
Tring....
Tring....Jam wecker rachel pun berbunyi perlahan-lahan rachel membuka matanya dan menggerakan tangan nya untuk mematikan jam wecker nya dan melemparkan nya ke kasur, rachel pun terduduk di pinggir kasur seraya mengumpulkan kesadaran nya.
"Ternyata itu cuma mimpi" gumam rachel seraya bangkit menuju kamar mandi karna hari ini dimana hari dirinya harus bersekolah.
**********
Rachel dan naufal sedang berjalan di koridor sekolah dengan berpegangan tangan dan itu mengundang perhatian semua murid yang di lewati nya namun mereka berdua tampak santai karna terlihat dari wajah mereka berdua yang selalu menunjukan poker face nya, dan di waktu yang sama juga mulai banyak yang membicarakanya.
"Eh liat deh, cewek cuek sama cowok cuek jadian mana seru gak ada romantis-romantisnya"
Kata-kata yang di dengar oleh rachel dan naufal namun mereka berdua tampak seperti tak mendengar apapun.
"Nanti kita tunjukin kalo kita juga bisa romantis" ucap naufal berbisik di telinga rachel, rachel hanya menatap nya sekilas dan kembali menatap lurus kembali.
Gilang yang masih peduli pada rachel, hanya bisa melihat rachel dari jauh yang bahagia bersama naufal, lalu gilang menutup mata nya dan menyandarkan tubuh nya di dinding yang di pakai nya bersembunyi melihat rachel dan menyembunyikan wajah nya di antara lutut nya.
*********
"Cieee, lo jadian beneran PJ nya mana???" ucap niken. "Ntar yah kalo istirahat" jawab rachel yang di barengi sorakan ketiga sahabat nya "huuuu parah-parah....cieeeee cieee" rachel hanya bisa tersenyum malu.Tak lama kemdian ada seorang laki-laki memasuki kelas rachel.
"Chel sini dulu deh" ucap dicki.
Rachel hanya mengeryitkan dahi nya dan berdiri mengikuti lelaki yang bernama dicki itu."Lo siapa yah???" tanya rachel. "Gue dicki temen nya naufal" jawab dicki.
"Oh" ucap rachel mengangguk pelan. "Mening sekarang lo ke UKS deh, soal nya tadi naufal abis tawuran babak belur dan gue gak bisa nemenin dia soal nya ada ulangan" jelas dicki.
"Tawuran??? ya udah gue ke UKS sekarang" Ucap rachel setara berjalan menuju UKS dengan wajah yang panik.
Rachel pun membuka pintu ruang UKS dan di lihat nya seorang lelaki yang sedang terbaring di kasur yang saat ini telah menatap nya, lalu rachel melangkah kan kakinya mendekat pada lelaki tersebut.
"Hai" ucap naufal tersenyum.
Rachel berkacak pinggang. "Loh tuh yah kenapa sih pake acara tawuran segala, liat kan akibat nya liat tuh muka pada biru semua" ucap rachel marah.
"Ciieee khawatir ni yee" ucap naufal dengan nada menggoda. "Gimana gak khawatir aku kan gak mau kehilangan kamu" ucap rachel.
"Ya ampun, liat deh tuh hidung nya jadi gede tuh" ucap naufal tersenyum. Lalu rachel menutup hidung nya dan pipi nya yang mulai memerah karna ulah naufal.
"Obatin donk, sakit nih" ucap naufal meringis kesakitan. " ya udah" ucap Rachel setara mengambik kotak p3k. Dan mulai mengambil kapas dan betadine di dalam kotak tersebut untuk mengobati luka naufal.
Hanya teriakan naufal yang menghiasi ruangan tersebut karena ulah rachel yang sesekali terlalu keras mengobati nya."Aaaawww, pelan-pelan napa sakit tau yank" ucap naufal meringis. Rachel membualat kan matanya mendengar panggilan khusus untuk dirinya. "Hah sejak kapan manggil yank-yank'an???" tanya rachel.
"Sejak kamu khawatir sama aku" ucap naufal nyengir walaupun harus menahan sakit. "Naufal...." ucap rachel berhenti mengobati luka naufal.
"Ternyata kamu udah tau nama aku, kirain gak tau nama aku soal nya baru kali ini aku denger kamu manggil nama aku" ucap naufal.
Rachel pun ikut merenung.
"Iya yah kenapa gue gak pernah manggil nama nya, baru nyadar gue nya juga" batin rachel.Tet.....
Tet.....
Tet.....Bel istirahat pun berbunyi naufal yang tadi nya terbaring kini telah duduk.
"Ke kantin yuk laper nih" ajak naufal memasang wajah pupy eyes nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
On The Eye Down The Heart
Fiksi RemajaSepi... itu lah yang rachel rasakan, Bahagia... itu yang rachel tunggu. setelah lama menunggu moment bahagia akhirnya datang menghiasi kehidupan rachel semenjak datang nya naufal ke hidup nya. lalu kebahagian itu hilang hanya dalam sekejap. rachel...