CHAPTER 20

63 4 2
                                    

»» Rachel««
   Lalu si helm itu pun mulai membuka helm nya, entah kenapa aku begitu ingin Menampar nya saat si helm ini membuka Helm nya seutuh nya dan……… ternyata aku mengurungkan niat ku untuk menamparnya ternyata si helm ini adalah kak gilang, sempat kaget saat melihatnya namun aku terlalu mahir untuk menyembunyikan kekagetan ku itu dan kak gilang melihat ku dengan tatapan jail.

ok fix i not like it, aku benci situasi ini.

______________
   Aku sedang berdiri di tembok dekat tikungan, aku tidak sendiri aku bersama dengan ketiga sahabat ku jam istirahat sudah berbunyi sejak tadi, aku sedang menunggu orang yang sudah menipu ku untuk datang ke rumah naufal dan ternyata naufal tak ada di rumah nya,

  yapss that's good but not fair for me.

lalu dina memberitahukan ku dengan bahasa isyarat yang hanya aku dan sahabat ku mengerti, dina memberitahukan bahwa orang yang telah menipu ku sudah dekat tikungan, tanpa basa-basi lagi aku langsung keluar dari dinding tikungan itu bersama sahabat ku dan memblokir jalan reza dan kedua temanya itu.

    Emmbbb situasi ini mengingatkan ku dengan film shiritsu bakaleya koukou yang salah satu film favorite ku, karna aku berdiri tepat di tengah antara sahabat ku dan aku berdiri paling depan layak nya sakuragi tatsuya saat akan berkelahi begitupun dengan reza dia di posisi yang sama dengan ku.

"Gak ada jalan lain apa?? Sampe harus nge-blokir jalan gue" ucap reza dengan gaya nya yang membuat fina menyukainya, oh ayolah dia tidak lah cocok dengan mu.

"Ok karna gue gak suka basa-basi gue bakal to the point, kenapa lo nipu gue, do you know that's not fair" ucap ku mengangkat bahu ku, dan ku lihat wajah reza yang tampak tak berdosa itu.

"Thats not fair??? What do you mean???" ucap reza. aku memutar bola mataku. "Jangan pura-pura gak tau, kemaren lo nyuruh gue buat ke rumah nya naufal dan pas gue kesana naufal gak ada di rumah nya lo mau nipu gue" jelas ku.

"Oh soal itu, gue gak nipu lo, lagian juga mana gue tau kalo naufal gak ada di rumah nya" jelas reza. "Tapi tetep aja menurut gue lo udah nipu gue and thats not fair" balas ku.

"What ever, i certainly did not a fuss, i'm hungry" ucap reza mengusap-ngusap perut nya dan pergi melewati ku. Aku merasa tidak di hargai.

↓↓↓↓↓↓↓

aku menjatuhkan tubuh ku di bangku di kelas ku, betapa tidak semangat nya hari ini mood ku berubah drastis, ketiga sahabat ku belum bisa membuatku tersenyum kembali, malas hanya itu yang aku rasakan saat ini.
     Lalu aku bangkit dan berjalan keluar kelas karna keadaan kelas mulai ramai dan aku benci keramaian seperti biasa aku pergi ke tempat favorite ku di belakang sekolah yaitu di danau.

    Ku hirup udara yang sangat menyegarkan bagiku itu dan duduk di tengah rerumputan sambil memandangi air danau yang begitu tenang, kembali aku teringat naufal otak ku kembali berputar dengan semua apa yang telah terjadi antara aku dan naufal.

  Hampa yang ku rasakan saat ini, kenapa aku begini apa aku sangat menyukainya oh no no no ini bukan hanya sekedar suka tapi cinta, sudahh lahh aku ingin hari ini segera berkahir dan berganti dengan hari esok yang lebih baik.

»»»»»»»
"Hooaammm" aku menguap dan menggeliat di atas kasur, dan aku bangkit dari tidur setara mengembalikan ke sadaran ku yang masih tertinggal di dalam mimpi, lalu aku melihat potongan-potongan mimpiku, namun saat aku mulai sadar sepenuh nya aku makin tak bisa mengingat apa yang ku mimpikan semalam, heemmbb kurasa mimpiku tak terlalu buruk sudah lahh lupakan.

Setelah membersihkan tubuh ku alias mandi aku menuruni anak tangga, dan berjalan ke dapur tapi tetap saja mood ku tak berjalan normal mood ku rendah dan itu harus di obati dengan obat penambah mood, mungkin hanya naufal yang bisa melakukanya.
    Aku melihat bi ijah yang sedang menyiapkan sarapan untuku, lalu aku duduk dan di depan ku sudah tersedia makanan yang aku sukai, Walau mood sedang tak berpihak padaku namun tetap saja aku harus makan, aku tidak mau mati konyol hanya gara-gara tidak makan, jika benar itu terjadi mungkin aku akan masuk 7 deretan orang mati konyol versi On The Spot dan isi berita nya begini mungkin.

On The Eye Down The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang