CHAPTER 12

87 4 0
                                    

Rachel berjalan gontai di koridor sekolah, di pagi hari yang seharus nya bersemangat tetapi tidak bagi rachel, rachel selalu menampangkan tampang cuek nya.
    Naufal yang melihat rachel yang sesadang berjalan di koridor sekolah langsung menghampirinya dan beridiri menghalangi jalan rachel, rachel hanya bisa menatap naufal dengan tatapan "lo lagi lo lagi".

"Jangan cuek-cuek ada yang bilang kalo cuek-cuek cepet mati" ucap naufal dengan nada menyindir. Rachel yang mendengar ucapan naufal hanya tersenyum tipis rachel ingat betul kata-kata itu yang pernah di lontarkan oleh nya untuk naufal.

"Kenapa sms gue gak lo bales???" tanya naufal. "Gue ketiduran" jawab rachel singkat. "Ya udah gue mau ke kelas dulu" lanjut rachel setara melanjutkan langkah nya menuju kelas.

Naufal menatap rachel yang semakin lama menjauh dengan tatapan aneh.

"Masa gak inget ini hari apa? Sesibuk itu kah sampe gak inget ini hari apa" batin naufal.

*********
     "Hhhfffttt" dengusan kesal rachel yang di barengi dengan mengetuk-ngetuk pulpenya di atas meja, rachel yang terlihat sangat bosan karna pelajaran matematika yang sangat di bencinya itu melihat jam tangan yang melingkar di tangan kiri nya "hhfftt masih lama" rachel terlihat semakin bosan karna jam istirahat tak kunjung datang lalu rachel menenggelamkan wajah nya dia antara kedua tangan nya yang melipat di atas meja.
     Lalu rachel mengangkat kembali wajah nya setelah mendengar nama nya di panggil di spekear sekolah, rachel sudah menduga sudah pasti yang menunggu nya adalah ibunya karna surat panggilan yang di kirimkan sekolah untuk orang tua nya.
  Lalu rachel berjalan keluar kelas saat dirinya sudah mendapat ijin dari guru matematika yang sedang mengajar di kelas nya.

   Lalu rachel memasuki ruang kepala sekolah yang di dalam nya sudah terdapat seseorang yang selama ini selalu di panggil mama oleh rachel, lalu rachel duduk di pinggir ibu nya itu dan mendengarkan perbincangan antara kepala sekolah dan ibunya itu, rachel tidak begitu mendengar perbincangan antara mereka berdua karna rachel sudah menebak bahwa mereka sedang membicarakan diri nya.

    Mama rachel pun keluar dari ruangan kepala sekolah dan di ikuti rachel di belakang nya, mama rachel berhenti sejenak dan membalikan badan nya menghadap rachel.

"Bolos jam pelajaran...tidak mengerjakan PR, kamu ini kenapa? Kenapa ngelakuin hal yang buat mama malu, kamu itu di sekolahin bukan untuk jadi anak nakal tapi untuk jadi anak yang baik tau sopan santun, pinter, gak biasanya kamu kayak gini" jelas mama rachel menasehati rachel. Rachel menundukan kepalanya andai saja ada yang melihat sudah pasti orang itu mengejek rachel gila, karna jika anak di marahi ibunya pasti takut, tapi itu tidak berlaku bagi rachel, rachel terlihat begitu senang.

"Jawab pertanyaan mama, kenapa kamu kayak gini? Mau jadi apa kamu? Kamu mau malu-maluin mama iya" lanjut mama rachel lagi.
     Lalu rachel memberanikan diri untuk menatap wajah ibunya itu.

"Mama mau tau kenapa rachel kayak gini.. Iya? Apa rachel salah, rachel cuma pingin narik perhatian mama biar perhatian sama rachel, rachel juga pengen di perhatiin kayak farel, rachel juga pingin di khawatirin sama mama, rachel juga pingin di sayang sama mama, jujur baru kali ini rachel di nasehatin sama mama, kenapa sih yang selalu ada di pikiran mama tuh cuma farel..farel..farel..dan farel, apa aku pernah mama pikirin? Enggak kan, mama gak pernah peduli sama aku, aku sakit nenek yang ngurus, aku bagi raport papa yang ambil, bahkan rachel pernah di tanya sama temen rachel, "sebenernya rachel punya ibu gak sih, kok setiap ada acara papa nya yang selalu dateng" rachel gak pernah bisa jawab pertanyaan itu lagian juga kalo rachel jawab iya apa rachel bisa buktiin bahwa mama itu ada di samping rachel, enggak ma, rachel selalu iri sama farel kenapa farel yang selalu mama perhatiin, rachel sempet mikir bahwa rachel tuh anak yang gak di inginkan kehadiran nya sampe-sampe mama aja gak pernah meluk rachel, gak pernah bilang kalo mama sayang rachel sebenci itu kah mama sama rachel, andai waktu bisa di ulang kembali mungkin aku bakal ngelakuin hal yang sama biar mama mau datang ke sekolah dan nasehatin rachel kayak gini, biar semua temen-temen rachel tau kalo rachel punya seorang ibu yang masih sayang sama rachel, yang masih mau nasehatin rachel, rachel capek ma hidup kayak gini terus, rachel capek di buly suka ngaku-ngaku punya mama terus" jelas rachel yang di ikuti air mata yang mengalir membasahi pipinya.

    Mama rachel yang mendengar ucapan rachel barusan kaku seketika, dengan tatapan tidak menyangka mama rachel pun ikut meneteskan air mata nya dan memeluk rachel.

"Maafin mama rachel, mama sayang rachel kok, kamu masih tetep jadi anak mama, sampai kapan pun juga" ucap mama rachel seraya melepaskan peluka nya.

"Ini mama bawa bekel buat kamu, makanan kesukaan kamu kentang goreng kan, sama ini ada kado buat kamu selamat ulang tahun yah sayang semoga kamu makin cantik, pinter dan jangan pernah nyusahin papa yah" ucap mama rachel seraya memberikan sebuah kresek pada rachel dan di terima oleh rachel.
    Lalu mama rachel mengusap air mata rachel. "Udah jangan nangis, mening sekarang kamu masuk kelas, jangan bolos lagi yah kerjain semua PR nya biar pinter" ucap mama rachel tersenyum. "ya udah rachel  ke kelas lagi yah mah" ucap rachel berjalan menuju kelas, yang di ikuti mama rachel pergi meninggalkan sekolah.

********
"Segitu seneng nya yah di kasih kado sama nyokap lo" ucap nike yang sedang melihat rachel yang sedang senyum-senyum sendiri menatapi kado dan bekel yang di berikan oleh ibu nya.
    Tak lama kemudian naufal masuk ke dalam kelas rachel dan menemukan rachel yang sudah seperti orang gila senyum-senyum sendiri menatap bekal dan kado yang di berikan oleh ibunya.

Naufal menghela nafas panjang."udah gak usah di liatin mulu makan buruan" ucap naufal yang tak ada jawaban dari rachel.
   Lalu naufal menghela nafas panjang yang kedua kalinya.
"Gue pinjem hp lo" ucap naufal. Lalu rachel bergerak dari posisi semula untuk mengambil i-phone nya dan rachel mengingat sesuatu. "Eh fotoin gue donk sama kado nya" pinta rachel yang di sertai anggukan dari naufal.

    Fina yang sedari tadi melihat rachel dan naufal mulai angkat bicara.  "Iya deh percaya yang baru jadian temenya sampe di kacangin seakan dunia milik berdua" sindir fina.   "Apaan sih enggak lah" elak rachel.

"Nih HBD yah, untuk lo yang ke umur 16 tahun" ucap naufal setara memberikan sebuah kotak entah dari mana. "Thanks yah, kok lo tau hari menetas gue" ucap rachel setara menerima kotak yang di berikan naufal.

"Iyah lah secara naufal kan stalker sejati" timpal niken.

Teng...teng...teng...

   Bel berbunyi, naufal pun memasuki i-phone rachel ke dalam saku celana nya dan pergi berjalan keluar setelah berbicara pada rachel.

..........

On The Eye Down The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang