Kami telah merapikan barang-barang kami, aku dan teman-temanku akan bermalam di kelas kami, yaitu kelas XI IPA-1.
Sedangkan kak Teddy dan teman-temannya akan tidur di kelas sebelah kami, yaitu IPA-2.
Jujur saja mereka nginap disana, karena kelas kami adalah kelas paling angker yang di bilang banyak penunggunya, kalau mau uji nyali datang saja tengah malam, pasti ada yang melihat sesuatu.
Apalagi setelah salah satu sahabat karibku bercerita tentang pengalamannya, saat datang paling awal, lebih tepatnya jam 06:00, sudah tau masih sepi banget dia udah datang, memang terlalu rajin.
Sehari sebelumnya dia menceritakan tentang suara yang memanggil namanya, meja gerak sendiri, terus dia tersandung sesuatu padahal gak ada apa-apa.
"Guys, tau gak sih kemaren pagi gue jatuh gara-gara kesandung, tapi masa sih ada batu besar di lantai koridor depan kelas kita." Jelasnya, saat kami sedang asyik bercerita tentang film Fast and Furious 7, yang lagi ngetrend.
"OMG, Ajeng!!!! Kita lagi asyik cerita film Fast and Furious 7, lo malah cerita serem." Ucap Feby kesal.
"Lo mau gue sumbat mulut lo gara-gara bicarain hantu mulu?!" Ucap Gabby kesal.
"Lo napa juga ceritain hal yang serem ke kita, kan gak penting juga." Ucap Ana kesal.
"Ya elah, hari gini masih percaya gituan, kuno banget sih lo, lagian kalau ada kan lo jinnya." Ucapku sambil menggeleng.
Srek. Tiba-tiba sebuah meja bergeser sedikit, dan membuat kami menjerit ketakutan, sehingga berlari keluar kelas kami.
"Tuh kan kita di teror gara-gara lo pada gak percaya." Ucap Ajeng dengan terengah-engah.
"Lagian lu sih bicaraain hantu mulu, dah tahu gue yang paling takut sama gituan lo masih cerita juga." Ucap Feby kesal, dan masih dengan nafas tak beraturan.
"Lain kali, kalo lo mau cerita ginian tuh pas siang aja, kan setan-setan itu gak bakalan ganggu." Ucap Ana kesal, dengan nafas tak beraturan.
"OMG, kalo kayak gini ceritanya sih, gue gak bakalan masuk kelas lagi, sampe bel masuk bunyi." Ucap Gabby yang ketakutan.
"Sekarang gue percaya kalo jin, iblis dan setan itu ada, dan bukan hanya Ajeng aja sekarang." Ucapku lalu memeluk tubuhku karena bulu kudukku jadi berdiri.
"Eh jadi lo pada nganggep gue makhluk halus?! Tega banget sih lo pada." Ucap Ajeng cemberut.
"Ya elah temen sekelas semuanya juga nganggep lo kayak gitu," Ucap Gabby lalu menggeleng.
"Bahkan nama lo aja udah ada gelarnya." Ucap Ana, lalu tertawa.
"Gelar apaan?" Tanya Ajeng bingung.
"Masa lo gak inget sih, itu lho..." Seruku sambil tersenyum mengejek.
"ACD JIS KK QPHP!!" Ucapku, Feby, Ana, dan Gabby kompakan.
"Ajeng Claire Darwene." Ucap Feby menyebutkan kepanjangannya.
"Jin, Iblis dan Setan." Ucap Ana menyebutkan kepanjangan kedua.
"Kutu Kupret." Ucap Gabby menyebutkan kepanjangan ketiga.
"Dan Queen Pemberi Harapan Palsu." Ucapku menyebutkan kepanjangan terakhir.
"Lho kok banyak banget sih?" Tanya Ajeng yang belum menyadari gelar sindiran untuknya itu.
"Hadeh LoLa-nya kambuh lagi." Ucap Feby kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiance Is A Vampire
VampireIvy adalah anak perempuan pertama dari keluarga ternama yang memiliki salah satu cabang perusahaan di Jakarta, Ia bersekolah di SMAN 8 Jakarta, Ia adalah orang yang sama sekali tidak tertarik dan mempercayai mitos terutama tentang vampir. Semua berl...