The Hidden Truth

891 37 0
                                    

"Kenapa Ivy? Kamu pasti mengenalku kan, aku selalu muncul dalam mimpimu, dan ya... Aku yang membuatmu memimpikan itu."

"Kamu pasti senang ya, lihat ini senyumanmu dari tadi tidak hilang. Oh... Tidak, kemana senyuman tadi, huh?"

Ajeng memegang dagunya. Mengangkatnya kasar. Lalu mencengkramnya. Sehingga Ivy meringis kesakitan karena tubuhnya terangkat ke udara.

"Tapi aku benci melihatmu senang apalagi bersama saudari kembarku, Claire de Clawrence. Oh, aku lupa namanya sekarang Ajeng kan?"

"Hahaha... Dia fikir punya kekuatan itu dari mana? Bertindak seperti manusia dan hidup di antara mereka?! Hah! Membuatku ingin tertawa saja!!"

Ivy terkejut. Ia tak salah mendengar ucapan gadis itu kan? Fikirnya. Ia jelas mendengar pengakuan gadis itu yang mengaku bukan Ajeng. Lalu siapa dia?!

"Hentikan Clara! Lepaskan Ivy, dia sahabatku!!" Seru Ajeng yang tiba-tiba muncul dari balik pintu lift.

"Gimana kalau aku nggak mau melepasnya, saudariku tersayang?" Ucap Clara merendahkan Ajeng.

"Kubilang, lepaskan dia!!!" Teriak Ajeng.

Ctak!!! Prang!!! Seketika bola lampu dan kaca jendela yang ada di lorong itu pecah. Angin kencang berhembus dengan kuat datang dengan cepat membuat Ana terangkat ke udara lalu terjatuh ke tanah, saat gadis itu mencoba menyerang Ajeng.

Iris mata Ajeng berubah menjadi merah darah. Auranya sangat kelam, sehingga membuat siapa saja merinding.

"Kuperingatkan kau Clara!!" Tegasnya lagi. Ia melangkah mendekati Clara dan Ivy. Berjalan seperti maut yang menjemput.

Ivy tak pernah melihat Ajeng seperti itu. Seakan dia bukan Ajeng yang ceria dan lola. Tetapi Ajeng yang lain, yang sangat dingin dengan aura membunuh yang mencekam.

Tangan Clara yang kosong di arahkan pada Ajeng. Seketika bayangan hitam pekat muncul dan membentuk pedang yang padat. Mereka menuju ke Ajeng.

Namun, hanya dengan satu tatapan pedang itu terhenti. Lalu hancur seketika. Menyisakan bayangan yang terbang di udara lalu hilang.

Clara melompat keluar dari gedung itu. Bersama dengan Ivy yang masih dalam genggamannya. Membuat Ivy merasa sesak karena kehabisan nafas.

Ajeng mengejar mereka. Tetapi ia terhenti ketika berada di samping Ana. Gadis yang telah berubah menjadi vampire karena ulah Clara.

"Releash..." Ucapnya pelan sambil mengayunkan tangannya di depan wajah Ana. Mengambil sebuah bayangan hitam yang melekat pada gadis itu.

Tak lama kemudian gadis itu tersadar. Dan Ajeng kembali mengejar Clara. Saudari kembarnya yang membawa sahabatnya pergi.

======

Clara terjatuh ke tanah. Gravitasi di sekitarnya seketika menjadi sangat berat. Sehingga Ivy yang berada di genggamannya ikut terkena imbasnya.

Ajeng menggeleng kepalanya pelan. Lalu segera menjulurkan tangannya ke depan. Seperti tertarik magnet tubuhnya terbang ke tempat Ajeng berdiri.

Sedangkan Clara masih terlihat kesakitan. Gadis itu masih tak bisa bangkit. Karena Ajeng mengubah gravitasi di sekitarnya. Dan membuat gadis itu menjerit kesakitan.

Setelah Ivy berada di dekatnya, Ajeng berjalan mendekati Clara. Entah dari mana asalnya, sebuah pedang tiba-tiba muncul di tangan gadis itu. Ia akan menusuk jantung Clara.

"Ajeng, kamu nggak perlu sampai menyakitinya, ingat dia itu saudari kembarmu kan? Jangan bunuh dia Ajeng!!" Teriak Ivy. Yang membuat Ajeng berhenti.

My Fiance Is A VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang