Author POV:
Malam itu terasa sangat panjang bagi mereka, karena tidak ada seorangpun dari mereka berdua yang dapat tidur dengan tenang.
Harry tidur di sofa yang berada di depan televisi flat screen yang berada di kamar Ivy, sedangkan pemilik kamar itu tidur di kasur berukuran queen size-nya itu.
"Nggh!!!" Ivy berguling ke kanan dan ke kiri untuk mencari posisi yang tepat baginya, namun tak kunjung juga berhenti.
"Nggh...! Ah! Bagaimana aku bisa tidur tenang jika ada seorang laki-laki di kamarku!" Ucap Ivy dengan berbisik.
"Hah!!! Keadaan seperti ini tak dapat membuatku tidur dengan tenang!" Ucap Harry sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.
"Ah! Aku tak bisa tidur!!!" Ucap Ivy dan Harry bersamaan dan secara bersamaan juga segera berada dalam posisi duduk.
"Eh?!" Ucap keduanya lagi bersamaan, sambil memandang satu sama lain.
"Lo juga gak bisa tidur yah?" Tanya Harry sambil tersenyum sumringan.
"Mmm... Seperti itulah keadaannya, tapi kok lo juga gak bisa tidur sih makhluk astral?!" Ucap Ivy dengan heran.
Selang beberapa detik keadaan terasa begitu hening dan begitu tenang, namun
"Lo lagi mikirin yang buruk-buruk ya?!" Ucap keduanya menduga-duga, sambil menunjuk satu sama lain secara bersamaan.
"Ah!!! Tuh kan?!" Ucap mereka lagi bersamaan, memang dasar pasangan yang paling kompak dan tak bisa di tebak.
Mereka saling bertatapan lagi, namun sekarang tatapan itu bukanlah tatapan heran lagi, namun tatapan saling menuduh satu sama lain.
"Awas saja lo makhluk astral kalau berani macam-macam sama gue, entar gue bacok lo!" Ancam Ivy.
"Hey kaulah yang seharusnya hati-hati, awas saja lo panda judes kalau berani macam-macam, entar gue laporin ke mommy sama daddy!" Ucap Harry mengancam balik.
"Eh apa lo bilang makhluk astral?! Laporin gue hah?! Emangnya lo fikir itu orang tuannya siapa?! Enak aja lo main laporin aja, adanya gue yang laporin lo kale!" Ucap Ivy dengan nada yang tinggi.
"Kan mommy sama daddy yang bilang sendiri ke gue, kalau mereka bakalan bantuin gue kalau lo macam-macam, so--"
"So... What are you gonna to tell hah?! Emangnya lo fikir gue mau lakuin hal yang vulgar apa?! Adanya gue yang mesti hati-hati, karena lo itu musuh di balik selimut!" Ucap Ivy dengan
"Musuh di balik selimut? Emangnya gue nyamuk apa?!" Ucap Harry sinis.
"Hm... Iya seperti itu... Tapi bukan itu maksudku makhluk astral!"
"Lalu apa maksudmu?! Kalau bukan nyamuk terus apaan?"
"OMG makhluk astral!!! Maksud gue itu bukan nyamuk, tapi pengkhianat tahu!!!"
"Owh... Begitu..."
"APA lo bilang panda judes?! Pengkhianat?! Orang yang romantis dan setia gini lo bilangin pengkhianat?! Hello panda judes sebaiknya lo mikir dulu kalau mau ngataain gue!" Ucap Harry dengan alay.
"Ih...! Alay banget sih lo! And lo bilang lo romantis dan setia?! Romantis dan setia pala lo peyang!" Ucap Ivy dengan judes.
"Napa sih lo jujur banget, kan lo bisa bohong dikit demi kesenangan tunangan lo ini!" Ucap Harry kesal.
"Jujur itu bagus peyang!" Ucap Ivy kesal.
"Jujur itu sadis! lagian lo judes banget sih! Kalau gue bilang lo harus bohong dikit, lo harus lakukan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiance Is A Vampire
VampireIvy adalah anak perempuan pertama dari keluarga ternama yang memiliki salah satu cabang perusahaan di Jakarta, Ia bersekolah di SMAN 8 Jakarta, Ia adalah orang yang sama sekali tidak tertarik dan mempercayai mitos terutama tentang vampir. Semua berl...