Bab 13 - Pengakuan....

79.6K 4.8K 46
                                    

Yoda mematikan mesin mobilnya dihalaman keluarga wiryawan tepatnya dibelakang mobil bapak. mereka berdua masih enggan beranjak dari mobil, masih memikirkan alasan apa yang akan mereka gunakan untuk menghadapi bapak. 

Laras rasanya ingin kabur saja, ia sangat menyesali kedatangannya dipernikahan romi yang justru membawa malapetaka baru dalam hidupnya. dengan gusar laras melirik yoda yang ternyata tengah menatapnya.

" Ayo turun ", ajak yoda, laras menggeleng kasar.

" Nggak mauuu", sahut laras merajuk. yoda tersenyum.

" Ada aku sayang",

" Sayang..sayang gundulmu, pokoknya kamu aja yang ngomong sama bapakku ", 

Yoda menghela nafas panjang. diambilnya tangan laras yang sejak tadi sibuk menarik - narik ujung gaunnya dengan gelisah.

" Pokoknya serahin semuanya padaku ",Ucap yoda dengan lembut membuat laras sempat terhenyak.

" Emang sudah seharusnya kamu!! kan kamu yang cari gara - gara sama bapakku pake acara bilang kita udah tunangan", Sewot laras. tangannya yang masih dalam genggaman yoda terasa hangat. yoda mengusap punggung tangannya dengan lembut membuat laras sedikit rileks.

" Sudah lebih baik ?", tanya yoda. laras mengangguk lemah.

" Aku akan bertanggung jawab apapun yang terjadi ", ucap yoda membuat laras kembali terhenyak, lubuk hatinya yang terdalam kembali bersorak sorai menerima kelembutan yang yoda berikan. 

" Aku nggak mau buat kamu bertanggung jawab, lebih baik kita jujur aja sama bapak biar nggak ada kebohongan selanjutnya ", sahut laras yang mulai bisa berfikir jernih. laras sangat mengerti dirinya memang tidak pandai untuk berbohong dan berpura - pura menjadi tunangan yoda dan harus membohongi keluarganya itu tidak akan mudah bagi laras.

" aku nggak akan buat kamu berbohong dan aku juga nggak mau berbohong, jadi percaya sama aku ", Jelas yoda membuat laras terdiam. 

TOK - TOK

Seseorang mengetuk kaca mobil yoda, laras dan yoda menoleh dan mendapatkan rama - adik laras - berdiri disana. laras membuka kaca mobil bagiannya dan tersenyum pada adik bungsunya.

" Mba ditunggu bapak didalam ", kata rama membuat laras dan yoda beradu pandang. yoda mengangguk seolah memberikan keyakinanpada laras lewat tatapan matanya. laras kembali melirik rama.

" Bilang bapak, sebentar lagi kita masuk ", sahut laras, rama pun berlalu kembali masuk kedalam rumah. disusul laras dengan langkah berat ia masuk kedalam rumah menggiring yoda dibelakangnya yang justru terlihat santai dengan gaya khasnya.

Rumah laras memang memiliki ruang tamu yang besar, mereka biasa berkumpul dengan keluarga bapak dan ibu yang memiliki saudara dalam jumlah banyak. yoda melirik laras yang masih terlihat gelisah saat masuk kedalam ruang tamu. tak ingin membuat laras makin gelisah yoda merangkul pundak laras dan mengusapnya.

" Percaya sama aku sayang..", ucap yoda ditelinga laras. laras bergidik saat suara maskulin dan hembusan nafas yoda membuat dadanya berdetak tak karuan lagi. dengan gugup laras mengangguk. 

mereka berdua duduk diruang tamu, menunggu bapak yang akan menuntut penjelasan dari mereka. tak berapa lama bapak akhirnya masuk diiringi ibu dan kedua adiknya. ibu membawa nampan berisi minuman dan beberapa cemilan. laras menatap ibunya seakan meminta pertolongan, tapi sang ibunda justru hanya tersenyum dan mengangguk pelan mencoba menenangkan anaknya yang terlihat gelisah.

" Jadi, kapan pernikahannya akan dilangsungkan ?", tanya bapak saat buka suara. to the point dan tanpa bertele - tele. laras menatap bapaknya tak percaya, ini diluar dugaan laras, bapak justru tidak marah tapi lebih memilih melanjutkan pengakuan yoda. 

The Real Love ( The Wiryawan Series )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang