Happy reading, guys!:)
Salam,
-ananda.p.a-***
Saat Liam membuka mata, yang ia temui hanya suara kipas angin dan kicauan burung di luar jendela.
'Dimana Gadis?'
Pikirnya dan segera pergi ke ruang tamu, karena selain bau sedap tercium di hidungnya, suara berisikpun juga terdengar dari sana. Dan ketika sampai, yang ia temukan adalah Gadis, yang menata makanan di meja dengan wajah manyunnya. Nenek yang berkutik dengan wajan dan spatulanya dengan tersenyum. Dafa dan Fai, yang mencuci beberapa alat masak yang kotor dengan muka jailnya.
'Eh? Sejak kepan mereka mau mencuci seperti itu. Dan Gadis. Kenapa dengan wajah bocah tengil itu?' Batin Liam.
"Cie. Dis, bagaimana tidur dengan bos? Enak, tidak?"
Ucap Dafa yang saat ini tengah mengelap alat masak yang sudah dicuci.
"Nenek! Lihatlah! Mereka menggangguku."
Kata Gadis dengan bibir majunya saat selesai meletakkan sayur bayam di meja, dan kembali pada nenek untuk mengambil makanan lainnya.
Liam terkekeh dalam hati melihat wajah bocah tengil itu yang sebal.
"Mengganggu bagaimana, Dis? Dan nyatanya kamu memang tidur dengan Liam, kan?" Sahut nenek pada Gadis.
"Tapi kan Gadis cuma tidur. Nggak ngapa-ngapain." Gadis semakin memajukan bibirnya.
"'Ngapa-ngapain' gimana, Dis? Tadi yang kudengar, Dafa tidak bicara seperti itu. Haha. Pikiranmu kemana-kemana, rupanya." timpal Fai.
"Pikiranmu yang aneh-aneh itu dibuang, nduk."
Dan pecahlah tawa mereka. Melihat mereka -Nenek, Dafa, dan Fai- yang terpingkal-pingkal membuat Gadis jengkel.
Kenapa otakku jadi ga karuan gini sih?
Batin Gadis yang tetap memasang muka manyunnya dan melirik sebal pada nenek, Dafa, dan Fai.
Liam yang sedari tadi hanya menonton mereka juga ikut tertawa dalam hati.
'Mereka menggodanya karena tidur bersamaku? Hhh. Sepertinya ide bagus jika aku ikut menggodanya."
"Ehkm."
Liam berdehem untuk menetralkan suaranya. Pasalnya, ia tidak kuat menahan tawanya dan hampir ikut tertawa juga.
"Hey, bos. 'Bocah'mu sedang marah. Lihatlah. Bibirnya dimajukan lima centi." Ucap Dafa.
Kini mereka tengah duduk di meja makan dan menyuruhku untuk bergabung. Akupun duduk disebelah Gadis yang saat ini masih mempertahankan wajah sebalnya.
"Aciee Gadis. Bersebelahan dengan bos, he? Hahaha" Goda Fai dan disambut tawa Dafa dan nenek. Liam hanya terkekeh mendengarnya.
"Liam! Kenapa diam saja? Bantu aku! Katakan pada mereka, kita cuma tidur. Tidak ngapa-ngapain!"
Oceh Gadis pada Liam dengan wajah sebalnya. Dan memberi lirikan tajam pada Fai dan Dafa.
"Iya. Jangan mengganggunya. Dia hanya tidur, dan bergelanyut manja di dadaku, memeluk erat pingggangku, dan menghirup aromaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
PREMAN Jatuh Cinta
RandomGadis Permata Ayu Wanita polos yang tak pernah takut sedang merasakan detakan jantungnya yang tak pernah normal jika bertemu dengannya. Liam Valdini Pria yang ditakuti banyak orang karena ulahnya yang mencuri dan tawuran, tengah merasakan kembali ja...