Bersenang-senang

441 14 0
                                    

Mumpung ada waktu luang. Maaf baru bisa update.

Happy Reading, guys!

***

"Pagi nekk..."

Sapa Dafa dan Fai secara bersamaan ketika Gadis baru saja membukakan pintu. Awalnya mereka kaget karena yang membuka pintu itu bukan nenek Imah. Melainkan...

"Aku tahu kalau aku calon nenek. Tapi sekarang kan masih muda."

...Gadis. Ucapnya sebal sambil melirik sinis pada Dafa dan Fai yang di balas dengan cengiran mereka.

"Pagi-pagi sudah ngedumel."

Liam menerobos masuk mengikuti Dafa dan Fai setelah menjepit bibir Gadis dengan jarinya dan membuat Gadis melotot pada Liam.

"Masak apa, nek?" tanya Liam pada nenek yang saat ini tengah menata telur dadar di meja.

"Cih. Sok manis." Ucap Gadis dengan nada mengejek menyindir Liam yang disambut oleh tawa kedua temannya.

"Bocah diam saja." balas Liam tak kalah sinis.

"Om om gila!"

"Bocah tengil."

"Preman!"

"Bocah aneh."

Dan terjadilah adu mulut antara Liam dan Gadis saat berlangsung hingga berakhirnya sarapan, yang hanya diselingi kekehan dari Dafa dan Fai, dan juga nenek.

'Kan... Ga jauh-jauh dari kata bocah! Huh!'

***

Saat ini nenek menyuruh Gadis untuk berlibur dahulu menjajakan kuenya.

"Kamu juga harus refreshing. Sana pergi sama mereka."

Itulah kata nenek pada Gadis yang hanya mengangguk pasrah. Sebenarnya ia lebih baik berjualan daripada membuang-buang waktu untuk hal tidak berguna.

Dan beginilah jadinya. Gadis dan Liam sedang duduk di pinggir jembatan setengah lingkaran dengan kaki menjuntai kebawah, sedangkan dua temannya yang tidak lain adalah Dafa dan Fai, mereka sudah pergi bermain sepeda dan hanya terdengar teriakan serta tawanya saja.

"Ada acara?" Liam memulai pembicaraan dan berniat mengajak Gadis.

"Em... Tidur?" dengan polosnya Gadis menjawab dan mendapatkan jitakan kecil dari Liam.

"Isshh. Tidak. Memangnya kenapa?"

"Okke. Kujemput jam 7."

Gadis sungguh sebal dengan Liam. Dia belum menjawab bisa atau tidak, malah menentukan keputusan sendiri.

"Sok bossy." gerutunya yang sempat di dengar Liam.

"Aku mendengarnya, dis." balas Liam tenang.

Hingga tidak ada lagi pembicaraan keduanya yang tengah tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

"Haduhh bosss... Payah sekali!"

Terdengar suara Fai yang saat ini sudah duduk di hadapan Gadis dan Liam. Sama. Di depan mereka juga terdapat jembatan yang serupa. Gadis melihat Liam yang hanya menaikkan satu alisnya. Lalu kembali melihat Dafa yang baru saja datang dan duduk disebelah Fai.

"Kalian pacaran hanya diam-diaman. Oh ayolah.. Romantis sedikit. Lihat Gadis, aku tahu dia ingin yang romantis."

Gadis yang merasa namanya disebut lantas menoleh dan mendapati Liam tengah menatapnya masih dengan mengangkat satu alisnya.

PREMAN Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang