Suprise!! Ga ada yg kaget ya?
Happy reading, guys!! Sory typo, ngga dikoreksi :v~~~
Brakk!
Nenek Imah terlonjak kaget ketika mendengar suara yang berasal dari kamar cucunya.
"Ada apa, Dis?" Teriak nenek yang membuat Gadis kaget.
"Tidak apa-apa, nek. Hehe. Tadi ada kecoa. Sudah, ya. Gadis mau tidur, capek." Balas Gadis juga dengan berteriak.
Setelah bermain dengan Liam dan dua temannya, Gadis memutuskan untuk pulang dan segera mencari baju yang cocok untuk ia gunakan nanti malam. Janji dengan Liam.
"Arghh! Baju mana yang cocok sih!" Batinnya mengumpat sebal.
"Aha. Ini tidak jelek, kan?" Ia berputar-putar di depan kaca sambil tersenyum.
***
-Gadis Permata Ayu-
Kencan? Bolehkah aku menganggap ini kencan? Aku tersenyum membayangkan bagaimana kencan pertamaku dengan Liam. Terkadang aku tertawa dalam hati, Liam yang notabane-nya adalah seorang preman, dia mengajakku kencan. Em... walaupun dia tidak mengatakan kencan, tapi tetap kencan, kan?
"Mau kemana?" Aku melihat nenek yang bertanya padaku dengan dahi yang berkerut dan pandangan matanya tak lepas dari tubuhku. Mulai dari atas sampai bawah, lalu membalik tubuhku dan aku lihat dari balik bahu, nenek sedang menatapku dari atas sampai bawah. Apa yang salah dengan diriku? Atau bajuku?
"Em. Nek, Gadis mau keluar boleh, ya?" Dengan hati-hati aku bertanya.
"Sama siapa?" Mampus! Apa aku harus mengatakan bahwa aku akan pergi dengan Liam? Bisa-bisa nenek mengadukannya pada Dafa dan Fai, lalu setelah itu mereka bertiga akan mengejek-ejekku.
Huh, kalian belum tahu ya? Nenek sudah masuk dalam golongan Dafa dan Fai. Dan aku? Poor, Gadis!
"Anu-"
Tok Tok Tok
Sial. Apa itu Liam? Aku juga lupa memberitahunya untuk jangan menjemputku. Tapi terlambat. Saat ini aku mengikuti nenek yang berjalan menuju pintu, perlahan memutar gagang pintu dan membukanya.
Semoga bukan Liam.
Semoga bukan Liam.
Semoga bu-
Seketika dadaku sesak. Bukan. Aku tidak punya penyakit jantung, kok, atau belum. Bagaimana jantung kalian akan sehat jika dihadapan kalian berdiri sosok preman yang menjelma menjadi pangeran berkuda seperti di film-film Barbie, ya walaupun tidak berkuda. Hehe.
"Jadi, mau keluar dengan Liam?" Aku mengangguk lesu. Saat ini otakku tengah membayangkan adegan dimana Dafa, Fai, dan nenek mengejekku habis-habisan. Aduh! Bahkan aku tak sadar tengah menepuk dahiku sendiri yang mendapat pandangan aneh dari nenek dan Liam.
"Sana kalau mau keluar."
"Mau ngusir ya, nek? Hiks. Hiks." Aku bergaya sesenggukan dengan jari telunjuk yang mengusap air mata.
"Lebay." Dengan kompaknya mereka mengataiku. Bagus. Apa Liam sudah bergabung dengan nenek juga? Aku sendirian dong. Hah.
"Aku bawa Gadis, ya, nek?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PREMAN Jatuh Cinta
RandomGadis Permata Ayu Wanita polos yang tak pernah takut sedang merasakan detakan jantungnya yang tak pernah normal jika bertemu dengannya. Liam Valdini Pria yang ditakuti banyak orang karena ulahnya yang mencuri dan tawuran, tengah merasakan kembali ja...